Part 18 - Bertemu denganmu

6.4K 312 3
                                    

Kesempurnaan hidup adalah ketika aku bertemu denganmu. Wahai penyempurna separuh agamaku.

- Nadzifa-

^NadzifaPov

"Setelah semua itu terjadi. Aku menghindar dari pria. Aku menjadi takut untuk berinteraksi. Sampai aku bertemu denganmu, Fatih. Pria yang mengajariku makna cinta yang sesungguhnya. Kau yang mengajariku arti ketulusan dan keikhlasan. Kau juga yang semakin mendekatkanku dengan Allah Swt. Karena itu aku mencintaimu. Aku mencintaimu karena Allah mencintai kita" jelasku kepada Fatih dengan air mata yang terus memenuhi pelupuk mataku.

"Aku juga mencintaimu bidadariku. Aku mencintaimu karena Allah mencintai kita" ujarnya menarikku ke dalam pelukannya.

"Jangan panggil aku bidadari, Fatih. Aku tidak pantas menjadi bidadarimu hingga ke surga. Carilah bidadari di surga nanti Fatih"

"Kau menyuruhku untuk mencari bidadari lain di surga agar kau bisa mencari pangeran lain begitu? Kau tahu akulah yang tertampan. Kau akan menyesal jika memilih pangeran yang lain" cerocosnya membuatku terkekeh geli.

"Aku rindu candaanmu ini Fatih"
"Aku tahu itu. Dan aku akan terus membuatmu tertawa seperti ini bidadariku"

"Kau akan selalu menjadi bidadariku hingga ke surga nanti Nadzifa. Akan selalu seperti itu" tambahnya memelukku erat.

"Terima kasih Fatih"

"Hei aku tidak membutuhkan ucapan terima kasihmu itu. Arrghh.. tubuhku.." ucapnya membuatku panik.

"Kenapa Fatih? Apa yang terjadi? Apa yang sakit? Ayo bicaralah. Fatih, jawab aku" cerocosku.

"Aku... membutuhkan..." ucapnya menahan sakit.

"Apa? Apa yang kau butuhkan? Ayo katakan?"

"Aku.. membutuhkan... ciumanmu"

"Fatiiihhhh" teriakku memukul tubuhnya pelan. Ia pun menarikku ke dalam pelukannya.

"Aku membutuhkanmu. Aku merindukanmu sayang" bisiknya.

"Sekarang" ucapnya menunjuk pipinya sebagai isyarat.

"Apa?" Tanyaku.

"Ayolah. Aku yakin kau pasti mengerti"

Cup

Aku mencium pipinya kemudian meninggalkannya sendirian.

Terima Kasih Yaa Rabb. Terima Kasih atas segala nikmatmu.

Antara Aku, Kau dan QabiltuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang