Dimulai dari sebuah senyum yang tertangkap oleh sepasang mata, terus berjalan untuk di proses otak, lalu turun ke jantung, sedikit banyak memacunya untuk lebih keras bekerja. Dilanjutkan dengan memori jangka panjang yang dengan betah disimpan oleh ruangan kecil di otak, untuk sesekali di putar hanya untuk membangkitkan kepekaan terhadap respon tubuh, seperti detak jantung, sulit bernafas, dan rasa geli yang sesekali timbul dari dalam perut. Hingga akhirnya menimbulkan sebuah senyum bahkan tawa dari yang melihatnya.
Detik demi detik terlewati, berjajar menjadi kumpulan memori yang entah dari kapan dimulai, juga entah kapan akan selesai. Yang pasti, semua akan sulit untuk di hapus, atau mungkin sekedar di sembunyikan.
Semudah membalikan telapak tangan, rasa sayang itu timbul dengan lancang. Tapi sayang, melupakan itu tidak semudah menimbulkan perasaan. Mungkin boleh berniat, namun menjalaninya itu butuh lebih dari sekedar pengorbanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epoch [PJM]
Fanfictionep·och /ˈepək/ noun a particular period of time in history or person's life.