fourteen; haven't for a while

50 3 0
                                    

[Agam]

Baik. Mungkin menjadi satu kata yang menggambarkan hidup gue belakangan. Lengkap, namun belum sempurna, jadi baik adalah kata yang cukup akurat. Pekerjaan gue sedang tidak menyusahkan dan cerita hidup gue pun sedang tidak membingungkan. Semuanya sedang tertata rapi dan berjalan pada jalurnya.

Memang mungkin ini balasan orang sabar, meskipun hampir setiap hari ada saja yang di keluhkan, setidaknya yang manis menunggu di akhiran.

Meskipun pertanyaan gue malam itu belum ada yang terjawab, tapi setidaknya Dyra tidak lagi menjauh malah justru sebaliknya. Rasanya seperti gue sudah menemukan sisi Dyra yang membuat gue jatuh cinta dan merana di waktu yang sama.

"..dan aku nangis dari awal sampe akhir film nya." Katanya menutup review film yang dia tonton kemarin, "Kamu tau kan aku jarang banget nangis kalo nonton film? Tapi ini.. wah.." Lanjutnya yang lalu meminum ice lychee tea kesukaannya.

"Se bagus itu?"

Dyra menaruh minumannya, menatap gue lelah. Gue tahu dari cara dia memutar bola matanya. Sangat Dyra, dalam hati gue berbicara.

"Mending kamu nonton sendiri sebelum aku meledak jelasinnya." Gue tertawa cukup kencang, this is the old Dyra we're talking about here. Her savageness is in there.

Dyra yang sudah sibuk dengan ponselnya dan gue yang mulai mencoba berhenti tertawa, siang ini rasanya semua sudah lengkap. Seolah kembali seperti normal dan tidak pernah terjadi apa-apa.

"I missed you." Dyra mendongak, memalingkan pandangannya dari ponselnya ke gue, "I'm beyond happy that you're here."

"tsk. Jangan mulai cheesy, deh."

"Aku serius." Gue berargumen. "You have no idea how distant you were last month. Aku pikir karena confession aku waktu itu."

"Itu salah satunya. Yang lain.. emang masalah pribadi aja." Jelasnya.

Gue membuang napas, "Dy.. If you ever need someone to talk to-"

"You're here, I know." Potongnya, "Aku pikir kamu tau aku. Aku cuma butuh waktu sendiri aja, Gam.."

Gue mengangguk, "Aku tau. Makanya aku nggak ganggu kamu dan nunggu kamu siap buat dateng ke aku kan?" Kali ini giliran dia yang mengangguk.

"Gimana Tisa? Sehat?" Dyra mengangguk, "Bayinya?" Dia mengangguk lagi. Ini mungkin sebagian kecil masalah pribadi Dyra yang gue baru tahu beberapa hari yang lalu. Ketika dengan tidak sengaja bertemu Tisa dengan perutnya yang entah sudah berapa bulan.

"Minggu ini mau check up ke dokter, kamu mau ikut anter?"

"Aku?" gue menunjuk gue sendiri dan dibalas anggukan cepat.

"Sekalian latihan nanti anter istri kamu ke dokter kandungan." Ujarnya, membuat gue tersenyum sedikit sambil menggodanya.

"Maksudnya, nanti anter kamu ke dokter periksa kandungan gitu?"

"Pede banget. Emang aku mau nikah sama kamu?" Tantangnya, membuat gue tersenyum makin lebar.

"Kenapa tanya aku? Harusnya tanyanya sama kamu." Gue mengarahkan jari telunjuk ke arahnya, "Gimana, Non? Mau nggak nikah sama aku?"

Dia mencemooh, "Apaan sih? Mau tiba-tiba ngelamar biar aku kaget?"

"Oh, jadi nggak kaget? Udah tau dong ya?" Gue lanjut menggodanya, membuat dia menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Gimana? Mau nggak? Kalo mau besok aku beli cincinnya."

"Jangan bercanda." Ujarnya masih sambil tersenyum menggelengkan kepala.

"Kelihatannya gimana? Aku bercanda?"

"Iya. Nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba nanya aku mau nikah sama kamu atau nggak."

"Dyra sayang, coba kamu keluar, ada angin tau, tinggal hujannya."

Dyra memukul lengan gue pelan, "Kamu ih! Udah ah, aku harus balik lagi ke kantor." katanya sembari bangun dari tempat duduknya, lalu mengambil tasnya untuk bersiap keluar.

"Ehh jawab dulu dong, mau nggak?" Gue yang masih penasaran ini akhirnya terus bertanya, membuat dia berhenti dan memutar badannya ke arah gue.

"Do it properly, then I'll give you the answer." Katanya pelan, membuat jantung gue berdebar cukup kencang tapi masih mencoba tenang.

"Then I'll expect a proper answer, as in... yes?" Si mbak nya tersenyum saja, lalu berbalik dan berjalan menjauhi meja.


---


HAI OK LETS FINISH THIS BOOK BEFORE IM GOING INSANE.

BYE LOVE.

YOUR DEAREST, H.

XXXXXXXXXXXXXXXXXOOOOOOOOOOOOOOOO

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Epoch [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang