Part 14

43 2 0
                                    

Pada minggu-minggu pertama, kepindahan Reyna tak merubah sedikitpun keadaan yang ada. Ia tetap berhubungan baik dengan Radit. Radit tetap mampu membuat Reyna merasa nyaman, sekalipun dengan jarak yang cukup jauh. Setiap kali Reyna tak bisa tidur, Radit menelfonnya. Sebelum Reyna terlelap nyenyak, Radit tidak pernah mau mematikan telfonnya. Meskipun tak jarang, Radit memaksakan diri untuk menjaga matanya agar tetap segar, hanya demi menantikan Reyna tertidur nyenyak.

***

Satu bulan kemudian, beberapa hal mulai mengganggu keduanya. Reyna tibatiba menjelma menjadi sosok yang sangat menyebalkan, lebih menyebalkan dari yang biasanya Reyna lakukan. Reyna bete tiap kali Radit ada acara. Bete yang gak pernah bisa Radit cairin. Mulai darisana, semuanya berubah.

(chat.)

"Lo knp na?"

"bt."

"bt kenapa?"

"gpp."

"Gue salah?"

"nggak."

"Trus knp?"

"gpp."

"Kalo ada hal yang bisa gue lakuin. Biar lo ga bete, bilang aja."

"Gamau."

"Na...."

"Jangan gitu dong."

"trus."

"Mau lo apa?"

"Gamau apa apa."

"Yaudah lo bt dulu aja."

"Iy."

"Kabarin kl udh gabt."

"ok."

Hampir tiap-hari Reyna gitu. Radit udah ngerasa cape sama semua sikap Reyna. Radit udah berusaha, tapi Reyna tetep aja gitu. Reyna sendiri padahal cuma pengen Radit tau, kalo Reyna lagi kangen banget sama Radit. Tapi mungkin cara Reyna bikin Radit peka salah, dan bikin Radit bener-bener cape buat itu semua. Hal tersebut berlangsung hingga beberapa minggu, gak ada kemajuan hingga akhirnya Reyna ngerasa kehilangan Radit yang dulu, yang selalu berusaha buat Reyna. Reyna mulai menyadari, bahwa sikapnya kemaren bikin emosi Radit muncak, dan bener-bener males sama Reyna.

(chat.)

"Dit."

"Gue minta maaf."

"Gue tau gue salah."

"Iya."

"Dit gue pengen lo apus chat kemaren. Gue pengen mulai lagi dari awal."

"ya."

"Dit ko kenapa."

"Gue emang bisa sabar na, tapi sabar gue juga punya batesan."

"Maafin gue dit..."

"Gue cuma kangen sama lo."

"Gue takut lo tibatiba pergi."

"Na."

"Udah..."

"Kita bikin cara pertemanan yang baru."

"Gue bakal kurang-kurangin perhatian gue ke elo."

"Biar lo gak terlalu bergantung sama gue."

"Maksud lo apa dit?"

"Gue cuma mau bikin lo aman."

"Lo ga bikin gue aman sedikitpun.."

"Ini demi kebaikan lo na."

"Terus ngapain lo bikin gue yakin?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bring Me My EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang