***
*dikantin*
"Woy reyn, senyum-senyun mulu nih orang. baru putus padahal!" Ucap Bela.
"Punya gebetan baru tuh bel, hahaha" Ucap Alfa.
"Cerita-ceritaaaa donggg naaaaa." Ucap Vera.
"Hmm apaan. iya gitu, namanya Alfian. Anak ips dia, kenal pas naik gunung kemaren. Baik banget sih, ya suka aja kalo deket dia." Ucap Reyna pipinya memerah.
"gilaaaa gilaa! keren amat tuh cowok, gerak cepet dapetin hati kamu, na. rebut kamu dari Faris. wiiii gila!" Ucap Alfa.
"Faris, sekarang gimana reyn?" Tanya Bela.
"Hmm, Bel. sutt ah. kita dukung aja yang menurut reyna baik buat dia." Ucap Vera.
"maaffff, iya iya deh. semoga reyna daan Fian cepet jadian yaaa. udah lama lho mereka deketttt." Ucap Bela.
"bener!! aamiin dah. traktir-traktir nanti yaaa naaa!" Ucap Alfa.
"hehee kalian ini." Ucap Reyna.
Beberapa menit kemudian, Alfian datang menghampiri Reyna. Mengajak Reyna ke taman untuk membicarakan suatu hal.
***
Setelah hubungannya dengan Faris selesai. Reyna memang semakin dekat dengan Fian, setiap hari ia melakukan banyak hal dengan Fian. Reyna benar-benar enggan mengingat sedikitpun hal mengenai Faris. Hatinya sudah benar-benar ia berikan pada Fian. Hingga pada akhirnya,
"Reyna, lo pasti ngerasa bgt deh kita udah lama banget deket." Ucap Fian.
"hmm iyaa fi, terus kenapa?" Tanya Reyna.
"Yaaa gue mau ngomong sesuatu yang penting sama lo. Yang bener-bener pengen gue ungkapin dari dulu." Ucap Fian.
"Kenapa, Fiii? Ada apa?" Tanya Reyna.
"Tapi antara lo sama gue aja ya. Gue malu dehhh abisnya." Ucap Fian.
"Loh,kok? malu segala fii." Ucap Reyna
"Yaaa malu lahh sama lo. Serius nih Reyn, antara lo sama gue aja ya." Ucap Fian tersenyum manis.
"Oke. Kenapaa?" Tanya Reyna.
"Sebenernyaa dari awal gue udah suka. hm a nu emmmm gimana ya bilangnya, bingung naa.." Ucap Fian gugup.
"Ih fi haha bilang aja, gugup amat." Ucap Reyna.
"Gilaa deh rey,gue gak biasanya segugup ini. Sumpaah, gue beneran suka banget!"Ucap Fian.
"gue ju..." Ucap Reyna kesal.
Seketika Fian memotong kata yang hendak reyna ucapkan,
"Hati gue udah gasanggup lagi nyimpen ini. Reyn, gue suka banget deh sumpah!! sama bela! Gue mau Bela jadi pacar gue." Ucap Fian.
"Oh, Bela?!!!!!" Tanya Reyna terkejut.
"Reyn tapi gue gak berani ngdeketin dia! dia lucuu bgt ya naaaaa. Jujur deh, awalnya gue emang sukanya sama lo, tapi setelah liat dia keseringan pas lagi nyamperin lo, kok gue jadi naksir yaaa. gimana menurut lo, na? cocok gak sama gue? bantuin bisa kannn? hmm plissss!" Ucap Fian.
Seketika Reyna terdiam, terkejut, dan dalam hatinya menyayangkan kedekatannya serta perasaannya yang telah terlanjur dalam pada Fian. Reyna merasa sangat sakit, dan berusaha menyembunyikan kekecewaan hatinya tersebut.
"Ooh Belaa fi. Iya nanti aku bantuin ya, aku pamit ke kelas dulu. Bye Fii." Ucap Reyna seketika pergi meninggalkan Fian.
Fian terdiam, merasa sangat bingung dengan ekspresi Reyna saat itu. Namun Fian enggan peduli, ia bahkan malah memikirkan cara agar ia dapat secepat mungkin dekat dengan Bela.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Me My Edelweis
Short Story*** Reyna Senja, abg SMA. Penggemar berat sang bunga abadi Edelweis, melalui seseorang yang mengenalkannnya akan bunga tersebut. Pertemuan dengan beberapa orang yang hanya sekedar datang untuk kemudian pergi pun dimulai. Persahabatannya yang secara...