"Dianaaaa..... Dianaaa..... Dianaaa..... Ayo bangun kita harus siap - siap sebentar lagi mobil pengangkut barangnya sampe, kamu juga harus siap - siapin barang yang mau kamu buang dan kamu simpankan...." suara ibu membangunkan ku di pagi itu begitu kencang terdengar akhirnya pun aku terbangun dari tidurku saatku lihat jam menunjukan pukul 6 pagi. "Waduh!! Gawat kesiangan ni gw!! Mana belum siap - siap lagi!! Effect gak dengerin mama ni gawat!!" Aku yang baru bangun waktu itu langsung pergi ke bawah buat ngambil kotak kardus untuk memisahkan barang yang mau ku buang dan ku bawa ke rumah baru ku. Sedih rasanya harus meninggalkan rumah ini... Ya karna rumah inilah kenanganku dari kecil aku udah tinggal di sini dari aku masih umur 3 thn dan banyak banget masa - masa indah di rumahku ini semenjak itu. Gak lama aku selesai beres - beres trus mandi aku pergi ke bawah untuk sarapan dengan ayah, ibu, dan adikku. "Diana ayo ke bawah sarapan dulu!! Mama udah buat roti selai kacang kesukaan kamu nak!! Ayo ke bawah!!" Terdengar ibu memanggilku dari bawah dengan suara lantangnya "Iya ma sebentar Diana ke bawah!" Sampai di bawah aku langsung melahap makanan kesukaanku itu. Ya memang dari dulu kalo aku udah ketemu dengan yang namanya roti selai kacang pasti lahap banget makannya udah gak akan bisa nahan. "Ih.. Kak Diana makan tuh pake nafas kak keselek tau rasa kak!" Adikku nyeletuk sembarangan "Apa si kamu gak suka aja!!" Ya memang adik laki - lakiku ini memang menyebalkan namanya Dio, dia selalu mau tau apa yang aku lakukan setiap harinya sampai - sampai saat aku kesal dengan kelakuannya aku pasti akan mengusirnya untuk tidak mengikuti setiap kegiatanku di rumah. "Kamu tuh Diana di kasih tau adikmu malah marah - marah" sahut ayahku.. ya memang sih omongan ayahku ada benarnya tapi kadang aku kesal dengan tingkah adikku. Sementara ibuku masih sibuk mencuci piring - piring kotor yang menumpuk di wastafel
"Sini mah Diana bantuin, mau di masukin ke kotak yang mana ma piringnya??" Aku menawarkan bantuan
"Tumben kamu mau bantuin mama biasanya sibuk aja main handphone" "Ye si mama di bantuin malah ngomong kayak gt -.-"
"Ya udah kamu masukin aja ke kotak yang ada di sebelah sana.."
"Ok ma siap!"
Tak berapa lama aku membantu ibuku membereskan piring sahabat - sahabatku datang ke rumah untuk mengucapkan salam perpisahan. Ya memang aku pindah ke luar kota dengan alasan pekerjaan ayahku yang di pindahkan ke kota lain dari kantornya. "Tok..Tok....Tok...Tok...Tok.."
Suara seseorang mengetuk pintu rumahku.. aku pun pergi membukakan pintu.
"Sebentar!!"
Saatku buka pintu rumah aku terkejut dengan kedatangan sahabat - sahabatku...
Mereka adalah
Rio, Rio ini adalah sahabat laki - lakiku yang sangat asyik. Kami berteman sejak umurku masih 4 thn tidak heran bila aku lebih dekat dengannya dan lebih banyak bercerita mengenai masalahku padanya.
Susan, Susan adalah sahabat perempuan terbaikku sepanjang masa dialah yang orang yang paling mengerti diriku saat aku sedang sedih atau pun kesulitan.
Dean, Dean juga adalah salah satu sahabat laki - lakiku yang dimana kami berteman dari umur 8 thn dan kejadian kami bertemu pun unik dan lucu yang akan membuatku akan terus mengingat kejadian itu.
Sedih rasanya harus berpisah jauh dengan mereka...
"Diana!!" Teriak Susan melihatku
"Nana jangan lupain gw ya na! Meskipun jauh kita bakal ada terus buat lu" Sahut Rio yang menahan air matanya. Ya mereka memang menggilku dengan sebutan Nana dan aku tak keberatan dengan panggilan itu Riolah yang pertama memanggilku dengan sebutan Nana.
"Iya Nana jangan lupain kita ya.. ni gw ada kenang - kenangan buat lu, ini hadiah kenangan dari kita buat lu..." Dean memberikan sebuah kotak hadiah kepadaku.
"Apaan ni?? Repot - repot banget kalian bawaan in gw hadiah kek gini"
"Gk repot kok na gw, Dean, sama Rio emang udah sepakat buat ngasih lu hadiah ini sebagai kenangan buka aja pasti lu suka ^3^" Sahut Susan.
Dan saat ku buka ternyata isinya adalah sebuah sepatu dan kaos yang bertuliskan nama kami berempat.
"Wah!! Bagus banget!! Gw janji gw bakal simpen hadiah dari kalian ini dan bakal gw jaga dari apa pun"
"Siap Na!!" Suara mereka menyahut bersamaan.
Tak lama mobil pengangkut barang untuk pindah rumah tiba di rumahku. Mereka dengan cepat memasukan barang - barang yang harus di bawa ke dalam mobil pengangkut. Ya... aku pun akhirnya berpamitan pada semua sahabatku dan berpesan pada mereka untuk mengingatku dan menghubungiku.
"Io, San, Dean gw pergi dulu ya kalian di sini baik - baik ya jaga diri kalian hubungin gw juga ya jangan lupain gw pokoknya!" Sahutku yang berbicara sangat cepat.
"Iya bawel banget dah lu hahahaha kita pasti bakal inget sama lu kok Na!" Sahut rio penuh semangat.
Akhirnya aku naik ke dalam mobil dan segera berangkat menuju rumah baruku. Tetapi saat di perjalanan....To be continue
Tunggu ya kelanjutannya 👌
Di comment aja kalo ada yang kurang
Ok? Sip sip sip
IG: rav34ll
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] Kastil di Balik Cermin : Diana And The Prince
FantasyMungkin dulu Diana tidak percaya akan hal - hal ajaib sampai akhirnya ia masuk kedalam sebuah cermin tua yang ia temukan di gudang rumah barunya. Ia terjebak dalam cermin itu bersama seorang pangeran angkuh yang akhirnya jatuh cinta pada Diana... ap...