Surat Rahasia

431 24 0
                                    

Surat itu berisakan.... sebuah sajak romantis yang begitu indah.

Roses are red
Violets are blue
My love are yours
Forever I love you

(Eh ini kan sajak dari kisah romeo and juliet?) Gumamku dalan hati. Hanya saja kata akhirnya di ganti sedikit. (Tapi kira - kira siapa ya yang melempar surat ini?) Pikirku. Aku bingung harus mencari kemana siapa pengirim surat itu. Tapi tiba - tiba aku mendengar suara seseorang bernyanyi. Aku menengok keluar. Saat melihat ke bawah... ternyata pangeran angkuh dan sombong itu berdiri disana. Ia menyanyikan sebuah lagu yang begitu romantis..

"Ngapain si kamu malem malem begini di luar nyanyi nyanyi..." kataku.
"Aku nyanyi buat kamu Diana..."
Sahut pangeran.
"Apaan si kamu..."
"Bilang aja kamu seneng... liat tuh pipimu aja berubah jadi merah..." goda sang pangeran.
"Ih apa si kamu..!" Dengan perasaan malu aku masuk ke dalam rumah dan menutup jendela.
"Baiklah Diana! Selamat malam ya! Jangan lupa bawa aku ke mimpimu ya!" Pangeran Hans pun pergi menuju rumah jamurnya sendiri.

Di dalam rumah aku duduk di depan meja makan. Aku memikirkan kejadian romantis yang terjadi barusan. Sebenarnya aku senang dengan apa yang telah di lakukan Pangeran Hans tadi. Suaranya yang indah itu masih terngiang di telingaku. Aku menggemgam surat sajak itu. Ku perhatikan dengan hati senang.

"Haaah.... ternyata Pangeran Hans itu baik ya tak seperti yang kubayangkan saat pertama aku bertemu dengannya." Aku bergumam sendiri memandang sajak itu.

Mungkin saat kami bertemu pertama kali... semua tidak berjalan dengan baik. Tapi lama kelamaan kalo di rasa - rasa hubunganku dengan Pangeran Hans semakin membaik tiap harinya.

"Eh kok aku jadi melamun si..."
Aku tak mengerti perasaan apa yang sebenarnya menggaguku ini. Apakah ini yang namanya cinta? Apa yang harus kulakukan?
Ah sudahlah lebih baik aku tidur. Malam sudah semakin larut. Aku pun menuju ke tempat tidurku.

Aku membaringkan badanku di atas tempat tidur berusaha untuk tidur. Namun... aku terus memikirkan Pangeran Hans. Mukanya terus terbanyang di benakku. Muka tampannya itu, yang tersenyum saat bertemu dengan seorang Diana. Tapi apakah aku pantas untuk dirinya? Pertanyaan itulah yang terus membayangiku. Aku mencoba untuk melupakan hal itu agar aku dapat tertidur dengan nyenyak dan bangun esok hari.

"Lupakan Diana.. Lupakan..."

Ya tanpa di sadari aku tertidur dengan nyenyaknya malam itu. Meskipun semua perasaan dan pertanyaan - pertanyaan itu masih terbayang olehku...

To be continue...
Maap ni baru update soalnya banyak tugas dan ulangan. Jadi baru bisa update. Btw happy reading ya.
Maaf atas kesalahan dan jangan lupa comment demi kebaikan...
IG: rav34ll

[TAMAT] Kastil di Balik Cermin : Diana And The PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang