Life must go on part 2

1.6K 220 68
                                    

Happy reading!!
Sorry for typo!
18+

Sooji membolak balik koran yang sedari tadi sudah ia pegang, jangan kalian tanya bagaimana bentuk koran itu sudah sangat lusuh layaknya kertas bekas. Bagaimana tidak lusuh sedari tadi sooji sibuk mencari lowongan pekerjaan yang mungkin cocok dengan keahliannya namun hasilnya nihil. Benar kata orang kalau sekarang mencari kerja itu sulit mengapa ia melepas kerjanya yang dulu begitu saja?? Menyesal pun tiada guna sekarang.. sepertinya mau tak mau ia harus menerima usulan ibunya untuk bekerja bersama bibinya yang seorang desaigner itu. Mau bagaimana lagi semua tagihan kartunya sudah menunggak dan ia hanya memiliki sedikit tabungan yang tidak lama lagi akan habis jika ia tidak cepat menemukan pekerjaan. Salahkan dirinya dan mata wanitanya yang tidak boleh melihat barang diskon di mall.. akhirnya hanya bisa merutuki saja sekarang. Menyesal pun tiada guna bukan??

Sooji berjalan gontai ke dalam rumah ibunya yang sudah hampir sebulan ini ia tempati lagi.

" omma aku pulang.." sooji berjalan masuk namun tidak ada sahutan sang ibu yang biasanya suaranya lebih memekakan telinga.

" apa omma pergi ya.." gumam sooji berjalan ke arah dapur namun tidak melihat siapapun kemudian sooji mengedikkan bahu mungkin ibunya sedang bergosip di tetangga sebelah rumah dan memilih masuk ke kamarnya. Alisnya berkerut saat melihat pintu kamarnya terbuka dan sosok pria berdiri di depan jendela besar di kamarnya tersebut.

" minho oppa.." sooji berucap sambil tidak mengedipkan matanya sama sekali saat pandangannya bertemu dengan mata belo dari tunangannya tersebut.

" bukankah aku sudah katakan akan menjemputmu? Kenapa tidak membalas pesanku??! Dari mana saja kau?" Minho membrondong sooji dengan semua pertanyaan di kepalanya saat ini.

" aku dari mini market depan gang oppa..beli koran." Sooji menunduk tanpa berani menatap kekasihnya tersebut.

Minho mengacak rambutnya dan memilih mendatangi kekasihnya dengan perasaan begitu kalut dan emosi..entah mengapa emosinya sangat tidak stabil akhir - akhir ini mungkin karena selama ini ia berpuasa?? Tanpa sooji di sisihnya??

" kau dengan segala tingkah lakumu membuatku muak sooji!" Kata minho dengan tajam.

" oppa.. apa yang kau katakan?"

" bukankah aku sudah memintamu untuk pulang?? Sekarang beresi semua pakaianmu kita kembali ke seoul." Kata minho yang terdengar seperti perintah daripada ajakan.

" tidak oppa aku tidak mau." Sooji berucap sambil menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan perintah minho. Minho berjalan seringai bulu menghampiri sooji dan mencengkram kedua bahu sooji membuat sooji meringis.

" pulang sekarang." Titah minho dengan menekankan di setiap katanya.

" op..0ppa sakit.." ringis sooji berusah melepaskan cengkaman tangan minho. Namun sepertinya minho tidak perduli dengan ringisan sooji saat ini.

" kau selalu saja membantah ucapanku sayang.." minho berucap dengan tatapan mata tajamnya tanpa melepas cengkraman kedua tangannya.

" sa.. kit oppa.." kata sooji lagi berusah agar minho sadar bahwa ini menyakitinya.

" apa kau pikir aku tidak tahu semua kelakuanmu hah?! Brengsekk! Kau selingkuh sooji!" Teriak minho dan membuat kedua bola mata sooji membesar saat ini juga dengan keterkejutannya.. pertanyaannya adalah bagaimana minho bisa mengetahuinya???

" ap.. apa maksudmu opp .ak.-"

" diam! Atau kau akan menyesal jika aku marah sooji." Ancam minho mendorong sooji jatuh ke kasur miliknya dengam keras.

Having affairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang