Just you and me

2.2K 200 38
                                    

Happy reading!!
Sorry for typo!
21+

Butuh waktu sekitar satu jam bagi sooji kembali tenang setelah menangis. Bukan apa - apa hanya semua orang yang lalu lalang disana memandangi dirinya dengan tatapan mengintimidasi seolah dirinya yang membuat sooji menangis hingga tersedu - sedu.

" bukan aku.. bukan aku.." myungsoo berucap pada orang yang lalu lalang di depannya sambil mengibaskan tangannya.

" sooji.. berhenti menangis.." pinta myungsoo yang terdengar seperti permohonan baginya. " sooji orang - orang memandangi kita.." ucap myungsoo lagi namun hal itu malahan membuat sooji tersenyum atas tingkah konyol myungsoo.

" yya.. kenapa tangismu semakin kencang?? " myungsoo hanya bisa mendesah frustasi dan panik dengan setiap orang yang memandang ke arah dirinya. Sedangkan sooji sama sekali tidak perduli akan tatapan orang lain yang lalu lalang memandang dirinya..ia begitu ingin menangis dengan kencangnya saat ini.

Myungsoo berjalan merengkuh tubuh wanita yang amat ia cintai. Hatinya begitu sakit saat mengetahui fakta sooji mengalami hal semengerikan ini. Bagaimana ia bisa tahu?? Myungsoo meminta orang untuk mengikuti sooji dan baru mengetahui fakta yang sama sekali tidak ia ketahui selama ini. Myungsoo mengira sooji hidup damai dan bahagia tanpa dirinya namun ternyata sooji harus merasakan kesakitan seperti ini.

Pelukan myungsoo begitu menenangkan dirinya saat ini, harum tubuhnya yang sudah lama ia rindukan kembali menyeruak di dalam indra penciumannya. Harum.. dan ia sangat menyukainya. Ada myungsoo yang memeluknya seperti ini sungguh membuatnya sangat nyaman.

" maafkan aku.. semua ini salahku sayang.. maafkan aku sooji.." myungsoo hanya bisa berbisik di telinga sooji guna menenangkan sooji yang masih menangis dalam pelukannya.

" myung..soo." Hanya kata itu yang keluar dari mulut sooji saat ini dan selebihnya ia terus menangis. Bahkan sooji tidak perduli jika besok matanya akan bengkak. Tubuhnya mengigil karena isak tangis yang terus saja tidak berhenti dalam pelukan hangat myungsoo.

" maaf sayang.. maaf.. aku begitu egois selama ini bagaimana bisa aku tidak memikirkan keadaanmu. " ucap myungsoo dengan penuh penyesalannya.

" ini bukan salahmu.." isak sooji masih terus menangis.." ini karena dia.." sooji bahkan tidak ingin menyebut nama lelaki itu lagi dalam hidupnya. Karena lelaki itu begitu mempengaruhi hidupnya selama dua tahun belakangan. Tidak mudah bagi sooji untuk lepas dari bayang - bayang lelaki itu, perlakuan kasarnya.

" brengsek..!" Umpat myungsoo. Tidak perlu di jelaskan myungsoo sudah mengetahui siapa yang di maksud dengan sebutan dia bagi sooji. Bahkan setelah lelaki itu pergi masih saja menganggu hidup wanita yang amat ia cintai ini.

" maafkan aku sayang.. maaf.." myungsoo memeluk erat tubuh ramping sooji dalam dekapannya tanpa berniat untuk melepaskannya.

Sekitar sepuluh menit lamanya myungsoo masih saja setia memeluk sooji, bahkan ia tidak perduli juga kalau mereka ada di tempat umum selama memeluk wanita yang amat ia cintai tidaklah masalah untuknya.

Tangis sooji mereda dan memilih melepas pelukannya padaku.

" aku pilek.." ujar sooji manja

Myungsoo menyentuh hidung sooji, gadisnya sudah kembali itu pikir myungsoo karena sooji sudah mulai bersikap manja padanya.

" makanya jangan banyak menangis, aku sudah memintamu berhenti sejak tadi salah siapa kau tidak mau dengar." Menarik kembali pinggang wanitanya guna mendekat padanya membuat sooji sedikit terkejut. " aku janji mulai sekarang aku akan menjagamu." Bisik myungsoo sangat manis di dengar di telinga sooji kemudian mengecup manis bibir sooji yang sangat memabukkan untuknya.

Having affairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang