Chapter 7

224 41 4
                                    

Saran aja nih ^^
Pas bagian Baek Jin nyanyi, bagusnya sambil dengerin lagu Baekhyun-Beautiful
Biar lebih dapat feel nya :D
Bayangin aja kalian jadi Ji Eun dan dengerin Baekhyun nyanyi lagu itu di hadapan kalian #hehe

=========================================================

-Baek Jin POV-

Saat berjalan menuju gerbang, aku melihat Ji Eun sedang duduk sendiri di bangku taman depan sekolah. Sepertinya dia sedang melamun. Aishh...geu yeoja. Kenapa dia senang sekali melamun akhir-akhir ini? Perlahan aku mengampirinya, berniat untuk mengejutkannya. Aku menghitung di dalam hati.

'Tiga...dua...sa...'

"Oppa?!". Gadis itu bergumam sendiri. Matanya fokus pada satu arah.

'Oppa? Siapa yang dia sebut oppa?'

Aku mengikuti arah pandangnya dan...

Aku terkejut saat mendapati Ji Yong hyung lah yang menjadi pusat perhatian Ji Eun saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terkejut saat mendapati Ji Yong hyung lah yang menjadi pusat perhatian Ji Eun saat ini. Kenapa Ji Eun memanggilnya oppa? Apa hubungan mereka? Apa mungkin dia kekasih Ji Eun? Aishh...kenapa hatiku jadi panas.

"Apa hubunganmu dengan Ji Yong hyung?", tanyaku sinis. Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibirku. Aku memukul pelan bibirku yang terkadang tidak bisa terkontrol ini.

Ji Eun menoleh ke arahku. Dia tampak terkejut.

"Sejak kapan kau berdiri di situ?", tanyanya bingung.

"Sejak tadi. Kau belum menjawab pertanyaanku", ucapku dengan mem-pout-kan bibirku. Biasanya dia akan tertawa melihat aksiku ini. Tapi kali ini ekspresinya berubah sedih. Aku jadi merasa tidak enak. Aku duduk di sampingnya. "Kalau kau tidak ingin menjawab tidak perlu di jawab"

"Dia oppa-ku. Oppa kandungku", jawabnya. Aku bernafas lega setelah mendengarnya. Tunggu dulu!! Kenapa aku seperti ini?

Aku melirik Ji Eun dengan ekor mataku. Dia masih menatap ke arah Ji Yong hyung yang kini berjalan menuju tempat parkir. Aku dapat melihat kesedihan di matanya. Apa mungkin dia sedang ada masalah dengan oppanya? Kalau iya, aku ingin sekali membantu menyelesaikan masalah dua bersaudara ini.

Aku berdiri dari posisi dudukku. "Ji Eun-ah...Ayo kita sapa oppa-mu". Aku menarik tangannya untuk ikut berdiri.

"Andwae!!!", dia berteriak. Aku terkejut dengan reaksinya.

"Waeyo? Kau sedang bertengkar dengan oppa-mu?"

"A-aku...sedang tidak ingin bicara pada oppa", jawabnya dengan kepala tertunduk. Sepertinya mereka memang sedang ada masalah. Dan aku tidak punya hak untuk ikut campur. Aku kembali duduk di sampingnya. Aku memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa menghibur Ji Eun. Aku mendapatkan sebuah ide cemerlang.

Promise and Destiny [C.O.M.P.L.E.T.E]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang