Chapter 8

191 35 3
                                    


Eun Jo sedang berfoto bersama teman-teman sekelasnya. Hari ini adalah hari terakhirnya mengikuti pertukaran belajar. Dia mengucapkan salam perpisahan pada teman-teman yang selama satu bulan ini telah menjadi temannya. Dia juga mengucapkan terima kasih pada guru yang telah menjadi guru sementara baginya.

Usai acara perpisahan itu, Eun Jo langsung pulang ke apartemen di mana dia tinggal selama sebulan ini. Dia masuk ke kamarnya dan mengemasi barang-barangnya dengan penuh semangat. Senyuman tak pernah lepas dari wajah tampannya. Besok dia akan kembali ke Korea.

Saat mengemasi pakaiannya, tanpa sengaja dia menjatuhkan sebuah lipatan kain berwarna merah muda. Dia mengambilnya. Ternyata itu adalah sebuah sapu tangan. Terdapat sulaman yang membentuk tulisan 'Little Princess' di sana. Eun Jo terseyum. Pikirannya melayang pada masa kecilnya.

=FLASHBACK=

Saat itu Eun Jo berumur 11 tahun. Dia baru saja tiba di rumah barunya. Sejak umur 5 tahun dia tinggal bersama appa dan eommanya di Jepang. Dia tidak mengenal siapapun di Korea.

Semua orang tampak sibuk memindahkan barang-barang dari dalam mobil. Eun Jo merasa bosan. Dia menghampiri appa dan eommanya yang kini sedang berada di ruang kerja. Kedua orang itu tampak sedang sibuk dengan ponsel yang kini sedang tertempel di telinga mereka masing-masing.

"Eomma... Appa...", panggil Eun Jo.

"Sebentar sayang. Eomma dan appa sedang sibuk", sahut Ny.Kim. Setelah mengatakan itu dia kembali fokus pada panggilan teleponnya.

Eun Jo nampak kecewa dia berjalan ke luar ruangan dan menutup pintu itu perlahan. Semua orang masih tampak sibuk mengemasi barang. Dia berjalan keluar tanpa pengetahuan siapapun.

Eun Jo memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar rumah barunya. Saat melewati sebuah taman bermain, Eun Jo melihat beberapa anak lelaki sedang mengganggu seorang gadis kecil. Dia berlari ke arah mereka dan berteriak.

"YAK!!! JANGAN GANGGU DIA!!!"

Anak-anak lelaki itu berlari meninggalkan sang anak perempuan yang kini sedang menangis. Eun Jo berusaha mengejar mereka, namun sayang dia tersandung batu dan terjatuh.

"Akhh...", dia meringis kesakitan.

"Gwenchanayo?", tanya sang gadis kecil yang kini sudah menghampirinya.

"Ne. Nan gwenchana", jawab Eun Jo.

"Eoh!! Kakimu...", gadis itu menunjuk ke arah lutut Eun Jo yang kini terluka. Eun Jo baru menyadari bahwa kakinya terluka.

Gadis itu mengulurkan tangannya dan membantu Eun Jo untuk berdiri. Dia memapah Eun Jo untuk duduk di ayunan. Eun Jo terus memperhatikan setiap gerak-gerik gadis kecil itu. Gadis itu mengeluarkan sapu tangan merah mudanya dan membalut luka Eun Jo.

"Apa masih sakit?", tanya gadis itu dengan raut khawatir. Eun Jo mengangguk dengan mata yang masih fokus pada gadis itu.

'Cantik', batin Eun Jo. Tanpa sadar dia tersenyum.

"Apa oppa tau? Aku bisa melakukan sulap"

'Dia memanggilku oppa?', Eun Jo tertawa di dalam hati.

"Abrakadabra...rasa sakit pergilah", gadis itu merapalkan 'mantranya' kemudian meniup lutut Eun Jo yang terluka.

"Apa masih sakit?", tanya gadis itu lagi. Kali ini Eun Jo menggeleng. Gadis kecil itu tersenyum. "Terimakasih sudah membantuku. Aku pergi dulu. Annyeong", gadis itu melambaikan tangannya dan berjalan menjauh. Eun Jo hanya bisa memandangi punggung gadis kecil itu yang perlahan menghilang di perempatan jalan.

Promise and Destiny [C.O.M.P.L.E.T.E]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang