Huwaaa....hampir 2 minggu author gak update cerita ini T_T
Maafkan author...
Soalnya akhir-akhir ini author udah mulai sibuk dengan kegiatan di dunia nyata
Adakah yang masih menunggu cerita ini??
Semoga aja masih ada ya...Happy Reading ^^
Ket: Tulisan Tebal Miring berarti tulisan dalam buku
============================================================
Sudah 1 bulan berlalu sejak kecelakaan itu. Baek Jin masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Kepalanya berbalut perban. Matanya tertutup rapat. Suara berisiknya tak terdengar. Yang ada hanyalah suara alat-alat medis dan denting jarum jam. Di sisi tempat tidurnya, tampak seorang wanita sedang tertidur. Dia adalah Ny.Go. Wajahnya tampak begitu lelah. Dia baru tersadar ketika seseorang menyentuh bahunya.
"Ahjumma...", ujar orang tersebut. Perlahan mata Ny.Go terbuka.
"Eoh! Eun Jo-ya...Kau datang lagi ke sini? Apa kau baru pulang sekolah?", tanya wanita itu diiringi dengan senyuman ramahnya.
Ya, memang benar. Selama Baek Jin tak sadarkan diri di rumah sakit, selama itu pula Eun Jo rutin menjenguknya. Dia selalu menyempatkan diri untuk berkunjung setiap pulang sekolah. Terkadang dia sendiri. Kadang juga bersama Jae Min atau anggota tim basket lainnya. Sebenarnya dia tak benar-benar sendiri. Dia datang bersama Ji Eun. Hanya saja, tak ada yang menyadari keberadaan arwah gadis itu selain Eun Jo sendiri.
"Ye ahjumma. Aku baru pulang dan langsung ke sini. Sebaiknya ahjumma pulang dan istirahat. Aku yang akan menjaga Baek Jin", ujar Eun Jo santun.
"Kau yakin?"
"Ye ahjumma"
"Baiklah. Kalau begitu ahjumma titip Baek Jin padamu. Gomawo Eun Jo-ya"
"Cheonmanaeyo ahjumma"
Setelah Ny.Go pergi, Eun Jo langsung duduk di sisi tempat tidur Baek Jin. Sementara Ji Eun duduk di sisi lainnya. Ji Eun menatap setiap lekuk wajah Baek Jin. Dibelainya wajah pucat pria itu.
"Bogoshipda Baek Jin-ah...", lirih Ji Eun. Air matanya menetes untuk kesekian kalinya. Eun Jo yang menyadari hal itu langsung menghampiri Ji Eun dan menepuk-nepuk punggungnya perlahan. "Apa kau tidak merindukanku?", lanjut Ji Eun. "Kapan kau akan bangun? Bukankah kau bilang bahwa akan menepati janjimu? Hiks...Bangunlah...aku masih menunggumu". Bahu Ji Eun semakin bergetar yang menandakan bahwa tangisannya semakin menjadi.
"Ulljima Ji Eun-ah...Baek Jin pasti akan segera sadar. Dia pasti akan menepati janjinya". Eun Jo berusaha menenangkan Ji Eun. Gadis itu mengusap air matanya dan menatap Eun Jo.
"Oppa, bolehkah aku meminta bantuanmu?", tanya Ji Eun tiba-tiba.
---**---
Eun Jo sedang berdiri di depan pintu rumah keluarga Go. Ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya memberanikan diri menekan bel rumah itu. Setelah menunggu beberapa saat, pintu itu terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya. Wanita itu adalah Kang ahjumma.
"Ada yang bisa saya bantu?", tanya wanita itu. Eun Jo tersenyum ramah.
"Saya teman Baek Jin. Saya ke sini untuk mengambil barang yang tertinggal di kamar Baek Jin", jelas Eun Jo. Jantungnya berdegup kencang saat ini.
"Tapi...tuan muda..."
"Kim Eun Jo?". Terdengar suara wanita lain yang memotong ucapan Kang ahjumma. Wanita itu adalah Ny.Go. Wanita itu berjalan ke arah pintu dengan senyum ramah seperti biasanya. "Ada perlu apa kau di sini?", tanyanya. Sejenak Eun Jo bernafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise and Destiny [C.O.M.P.L.E.T.E]
Fiksi Penggemar"Terakhir kali seseorang berjanji padaku, aku berakhir kesepian di tempat ini"-Lee Ji Eun "Meskipun kau berbeda, kau membuatku merasa nyaman di dekatmu"-Kim Eun Jo "Kita baru bertemu, tapi rasanya seperti aku sudah lama mengenalmu"-Go Baek Jin Sebua...