Our Story [END]

28_Finally_

--- Enjoy & vomment :) ---

"Jimin!!"

"Eoh hyung!"

Taehyung menghampiri Jimin di lobby gedung. Setelah tadi siang Jimin menelfon Taehyung dan memberikan alamat gedung ini, Taehyung pun berjanjian untuk menghampiri Jimin malam ini setelah ia menyelesaikan lombanya.

"Kau lomba sendiri? Tidak bersama Hoseok?"

"Ah ne, Hoseok tidak mengikuti lomba ini. Tapi hyung, kenapa tidak ada yang tau kalau Junghee diculik? Bahkan Minyeo"

"Eoh, kami menyembunyikannya."

"Kenapa tidak lapor polisi? Bukankah kau sudah tau pelakunya?"

"Tidak. Jika melapor polisi, orang tua Junghee akan terlibat. Mereka sedang ada urusan bisnis yang sangat penting. Biarlah, aku pasti bisa mencarinya"

"Hyung, kita lanjut bicara di cafe depan saja yuk?"

"Arasseo kajja"

Mereka beranjak keluar dari gedung tersebut menuju ke sebuah cafe yang terletak di seberang mini market tempat Jimin melihat Junghee, Jimin pun sudah menceritakan bahwa ia melihat Junghee di dalam mobil yang terparkir di depan mini market tersebut.

"Jimin-ah.. Aku masih tak percaya bagaikan takdir, kenapa kau bisa-bisanya menelfonku? Hahaha"

"Eoh itu hyung.. Jadi, setelah aku melihat seseorang di mobil dan ia melambai-lambaikan tangan, aku liat kok seperti Junghee, tapi pas aku pikir-pikir mana mungkin kan Junghee disini? Terus juga aku menelfon Hoseok untuk menceritakan hal tersebut, eh dia malah ketawa dan meledekku. Dan ya, karena aku dekat dengamu dibandingkan Yoongi hyung, jadi aku kepikiran nelfon hyung deh. Iseng aja sih sebenarnya.. Hehe"

"Ahh begitu.. Gomawo, karena telah menelfonku"

"Ne, hyung.. Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Aku masih mencari tau dimana letak rumah Jin hyung, pasti tidak jauh dari sini bukan. Aku hanya mengetahui dari bibi Kim bahwa mereka tinggal di Anyang"

"Kalau begitu, aku akan membantumu mencari Junghee, hyung. Kebetulan lombaku sudah selesai dan tinggal pengumuman besok"

"Eoh.. Gomawo Jimin-ah"

----...----

Pagi hari tiba, sudah menjadi rutinitas seorang Kim Seokjin yang terbangun disaat matahari baru mulai menampakkan dirinya. Ia segera beranjak dari tempat tidurnya, membereskan dan membersihkan dirinya. Tampan, itulah yang selalu terlihat dari penampilan pria tersebut.

"Junghee-ya.. Apa kau sudah bangun?"

"Ne oppa, masuklah"

Jin pun membuka pintu kamar, ia melihat Junghee yang sedang menulis-nulis sesuatu

"Kamu sedang apa?"

"Eoh? Hanya menulis-nulis saja. Ehehe" Jin pun mengambil kertas tersebut, keningnya mengerut ketika membaca tulisan Junghee

"Ini-- mata kuliah akuntansi bukan?"