Our Story [END]

27_Another Side's Story_

--- enjoy & vomment :) ---

Author POV-

"Yoongi!!"

Seorang gadis menghampiri Yoongi yang sedang berjalan di koridor fakultasnya.

"Apakah kau mau ke kelas Ji ssaem?" tanya gadis itu

"Eoh.."

"Bolehkan aku ikut bersamamu?"

"Tentu"

Mereka pun berjalan berdampingan menuju kelas mereka. Tak ada yang mereka bicarakan sepanjang perjalanan. Gadis itu bingung ingin memulai pembicaraan apa dan bagaimana, sedangkan Yoongi sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Apakah ada masalah? Kulihat kau tampak sangat tidak bersemangat?" setelah mengumpulkan semua keberanian, gadis itu pun menanyakan hal yang sangat membuatnya penasaran.

"Hmm.. Tidak apa-apa"

"Hei, jangan bohong Min Yoongi. Kita kan sudah berteman lama, ya meskipun tidak terlalu dekat sih, cerita saja padaku"

"Tidak usah, tidak apa-apa Seungwan-ah"

Gadis itu pun cemberut mendapatkan jawaban dari pria yang duduk disampingnya.

"Pasti masalah pacarmu ya?" dan ya, Seungwan mendapatkan jawaban dari raut wajah Yoongi yang semakin tertekuk.

"Benarkan? Ada apa? Apa kalian putus?"

"Tidak.."

"Heii.. Lalu kenapa kau murung seperti itu? Apakah kau dicampakkan?"

Yoongi tidak membalas pertanyaan dari gadis yang masih menatap penasaran padanya. Melainkan Yoongi menaruh kepalanya di meja, membelakangi Seungwan.

"Kau tau Yoongi? Aku--- sudah lama menyukaimu" ucap Seungwan pelan, sebenarnya ia ingin sekali mengatakan hal ini sejak lama, hanya saja ia selalu melihat Yoongi yang tidak pernah berpaling dari kekasihnya. Mungkinkah ini saat yang tepat untuk ia menyatakan cintanya pada pria dihadapannya?

"Aku tau"

Seungwan terkejut mendengar perkataan pria yang masih dalam posisinya itu, bagaimana bisa? Selama ini Yoongi tau bahwa Seungwan menyukainya?

"Ne??"

Yoongi mencoba untuk menjauhkan kepalanya dari meja, berat memang, karena sejujurnya ia sangat ingin untuk tidur. Tapi ia harus meluruskan sesuatu disini

"Aku tau, kau menyukaiku--- sejak lama? Tapi maaf, aku hanya menganggapmu sebagai teman"

Sakit. Itu pasti. Seungwan hanya bisa mencoba untuk tersenyum meski sejujurnya ia ingin sekali menangis..

"Ya.. Kita teman baik bukan? Aku sudah bersyukur bisa menjadi temanmu"

"Maaf, dan terimakasih"

"Ne.. Karena kita berteman. Cerita dong, kau sedang kenapa? Kau tau kan, dengan bercerita bisa meringankan beban"