26_Good Bye?_

149 27 24
                                    


--- enjoy & vomment :) ---



#Previous Chapter


Aku frustasi ketika tidak menemukan ponsel dimanapun di bagian mobil ini. Rasanya aku ingin menangis sekarang. Apa yang harus kulakukan?

Aku hanya bisa menatap ke mini market didepan, melihat pergerakan Jin oppa disana yang masih memilih-milih barang. Dan akupun mengalihkan pandanganku untuk melihat kesekitar.


Aku melihat gedung yang cukup tinggi di depanku. Ternyata di daerah sini ada juga gedung tinggi. Aku menatap gedung itu dari atas ke bawah. Dan aku sedikit membulatkan mataku ketika melihat sosok yang aku kenal di depan gedung itu



"Ji--Jimin sunbae!"

----...----



Aku mencoba melambaikan tanganku dari dalam mobil. Jarak kami tidak lebih dari 10 meter. Dia pasti bisa mengenaliku. Aku terus melambaikan tanganku, dan semakin cepat ketika kumelihat Jimin sunbae juga melihat kearahku.

Ia terlihat memfokuskan penglihatannya padaku. Namun langsung berbalik arah membelakangiku dan berjalan.

Mengapa ia tak mengenaliku? Apakah aku salah lihat? Apakah itu bukan Jimin sunbae?


Dan harapanku pun pupus untuk bisa diselamatkan oleh Jimin sunbae..

----...----



Aku kembali berada di kamar milik Jisoo. Melihat detail dari kamar ini yang sangat rapi dan cantik. Aku menemukan sebuah buku yang terletak di atas meja. Kulihat buku yang terlihat seperti buku diary itu, dan kubuka perlahan, membaca goresan tinta yang ada di tiap halamannya. Tulisannya sangat rapi dan indah.

Aku tersenyum ketika membaca kisah hidup seorang Jisoo. Atau haruskah kupanggil dia eonni? Ya, dia lebih tua setahun daripadaku. Aku melihat foto dirinya dan Jin oppa yang tertempel di buku itu. Cantik dan tampan, mereka sangat mirip.

Jisoo eonni terlihat sangat bahagia sekali, ia selalu bersyukur dengan apa yang dilaluinya. Meskipun ia tidak memiliki seorang sahabat. Ya, karena yang ditulis disini selalu momennya bersama Jin oppa, tidak pernah ia menulis nama selain nama Jin oppa. Dan kudapat melihat bahwa Jin oppa memang pria yang sangat manis dan lembut, hampir sama seperti Jungkook oppa terhadapku.


"Eonni.. Maafkan aku. Dan terimakasih karena kau telah menolong oppaku" ucapku ketika selesai membaca buku itu. Ceritanya terhenti setelah ia menulis bagaimana nervous dirinya untuk menghadapi tahap interview. Aku sangat menyesal atas kepergiannya. Padahal ia sangat bersemangat untuk memulai hidup barunya. Bekerja dan berniat untuk membanggakan eommanya.



"Apa yang sedang kau lakukan?"

Jin oppa sudah berada di depan pintu, tersenyum lembut padaku

Our Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang