EIRENE 15 | My Lady is Smiling

1.1K 109 43
                                    

Recomended Song for this chapter, Euterpe from EGOIST [Piano]

---


"From now on, you just have to stay where you are and don't come to me. Because from this moment onwards, I'll run and come to you."



Pangeran tidak mau bertemu denganku lagi?

Di pinggir kolam renang, Jiyeon duduk sambil memainkan kakinya di dalam air. Ia melamunkan pesan yang disampaikan Hyomin dari Yunho padanya. Saat itu, ia sedang bersiap mengadakan pertemuan saat Grey Anderson datang ke istana. Akibatnya, selama pertemuan pikirannya terpecah pada Myungsoo. Jiyeon bertanya-tanya. Mengapa Myungsoo menolak ia datang padahal beberapa waktu sebelum keberangkatannya hubungan mereka masih baik-baik saja. Bahkan sebelumnya Myungsoo selalu menghubungi Yunho untuk menanyakan kabarnya. Ini aneh, pikir Jiyeon.

Jiyeon mengayunkan satu kakinya lalu menggigit daun bibirnya resah. "He said he won't leave me."

Jiyeon tidak tahu mengapa akhir-akhir ini perasaannya pada Myungsoo sedikit lebih aneh dari pada biasanya. Ia lebih sensitif dan tidak bisa lepas memikirkan lelaki itu. Ia takut kalau ia akan mengecewakan Myungsoo dan berdampak lelaki itu berpaling darinya. Berpaling? Jiyeon tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaannya saat ini.

Lamunan Jiyeon buyar ketika merasakan seseorang mengambil tempat di sampingnya.

"Aku sangat berharap kalau kau tinggal lebih lama lagi di sini."

Jiyeon menoleh lalu tersenyum samar. "Sehun bisa gila kalau mengerjakan semua pekerjaanku," balasnya dengan sedikit candaan.

Louis balas menatapnya. "Kau yang akan gila kalau melakukan pekerjaan itu terus menerus." Ia mengangkat tangannya lalu mengacak-acak rambut Jiyeon.

"Don't worry," kata Jiyeon. Ia kembali menatap lurus ke depan lalu mengayunkan kakinya. "I'm already on it."

Hening.

Awalnya Jiyeon berniat untuk meneruskan candaan mereka. Tapi setelah ia mengulang kalimat itu di kepalanya, ia sadar bahwa kalimat itu keterlaluan.

Saat Jiyeon membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu, Louis lebih dulu meraih kedua pipinya. Meminta Jiyeon untuk menatap pria itu lekat.

"If that so," bisiknya lalu menempelkan kening mereka dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"If that so," bisiknya lalu menempelkan kening mereka dengan lembut. "I'll treat your head everytime you're going crazy."

Jiyeon mematung dan hanya bisa memejamkan matanya ketika pria itu mencium tepat di keningnya. Posisi itu bertahan selama lima detik ketika Louis menarik diri dan menarik tubuh Jiyeon ke dalam pelukannya.

Perlakuan Louis membangkitkan apa yang selama ini terkubur dalam di lubuk hati Jiyeon. Pria itu mengingatkan Jiyeon pada kedua orang tuanya yang selalu memeluk dan mencium keningnya setiap kali ia merasa lelah- sangat lelah dengan sesuatu.

EIRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang