EIRENE 8 | Her Friends, First for All The Time

518 89 13
                                    


'Sebenarnya, kau sudah mengenalnya.' -Irene

EIRENE part 8

Flashback 11 years ago

Hwayoung menatap ngeri ke arah rimbunan pohon yang menjulang tinggi di luar mobilnya, di sepanjang jalan. Malam ini ia dan kedua orang tuanya akan datang ke sebuah pesta yang diadakan oleh seorang bangsawan seperti dirinya.

"Ayah, kita tidak salah jalan, bukan?" ia bertanya ragu pada ayahnya yang memangkunya dan sedang mendengus geli.

Tuan Ryu menggeleng lalu mencium rambutnya. "Tidak. Tentu saja tidak," jawabnya. "Sebentar lagi kita akan- ah! Lihat di depan sana! Rumahnya besar sekali, bukan?"

Hwayoung menatap rumah di depannya dengan binar kagum. "Hyoyoung-ah! Lihat rumah itu! Whoa! Besar sekali!" ia memekik antusias pada saudara kembarnya yang duduk di pangkuan ibunya.

Hyoyoung mengangguk antusias menyetujuinya. "Ibu, kita tidak terlambat, bukan? Whoah! Ada berapa lantai- satu, dua- ada empat lantai!" Hyoyoung bertepuk tangan dengan senang. "Apakah teman-teman kami juga datang?"

Nyonya Ryu mengangguk.

"Myungsoo?" Hwayoung menimpali.

"Hei! Tidak sopan memanggil Putera Mahkota seperti itu," Nyonya Ryu memperingatkan.

Hwayoung memutar matanya lalu memekik senang ketika mobil yang ditumpanginya berhenti di dua anak tangga yang melingkar dengan indah menyambut kedatangannya. "Kita sudah sampai!" teriaknya senang.

Dua orang pelayan dengan sigap membuka pintu mobilnya di kedua sisi, lalu ia turun dengan semangat.

Pelayan lain yang berpakaian hitam putih menyambutnya dengan membungkukkan badan sopan. "Selamat datang di kediaman Midford. Silahkan masuk, Tuan dan Nyonya Ryu, juga Nona Ryu Hwayoung dan Nona Ryu Hyoyoung," sambutnya membuat Hwayoung dan Hyoyoung tersenyum lebar.

Pesta diadakan dengan meriah layaknya bangsawan. Gaun dan dasi kupu-kupu seolah menjadi pemandangan yang sangat indah malam ini, di rumah yang lebih besar dari pada rumahnya. Lampu kristal besar menggantung di tengah-tengah ruangan ditemani lampu kristal di sekelilingnya yang lebih kecil membuat pendar cahaya yang lembut.

"Kita akan menyapa tuan rumah dan anaknya. Kalian bisa berkenalan dengannya- itu mereka," Tuan Ryu mengajaknya menuju beberapa orang yang sedang berbincang.

Ada seorang anak perempuan yang sedang duduk di kursi dekat jendela besar sedang mengayun-ayunkan kakinya dengan bosan. Di samping anak perempuan itu seorang pria besar yang menakutkan sedang berdiri dengan tegap, kedua tangan dikaitkan di depan tubuhnya. Seorang pengawal.

Hwayoung bergidik ngeri lalu melirik Hyoyoung yang bereaksi sama seperti dirinya.

"This is such a wonderful party, David, Jihyun," kata Tuan Ryu menghampiri sepasang suami isteri di depan mereka.

Hwayoung seakan terpana dengan mata hazel seorang pria bernama David yang menurutnya indah. Tatapan tajam yang dingin, membuatnya lebih takut dari pada ketika melihat pengawal tadi. Tapi itu hanya berlangsung sesaat sampai hazel itu melembut lalu pemiliknya menyinggungkan senyum lebar pada ayahnya.

"Terima kasih telah meluangkan waktu untuk datang ke pesta kami, Ryu Songjin-ssi," Oh! Dia berbicara bahasa Korea. "Dan kupikir, kita memiliki teman baru di sini." Dave melirik Hwayoung dan Hyoyoung bergantian.

EIRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang