My Beloved Prince - 01

6.5K 188 9
                                    

Bersama dengan keempat temannya, Alan menyusuri pantai yang menjadi pilihan mereka untuk menghabiskan waktu liburan yang sekolah berikan. Cukup banyak orang di sekitaran pantai tapi hal itu tidak membuat keinginan mereka menjadi lepas begitu saja. Jika kalian berfikir bahwa disini banyak yang menggunakan bikini atau sekedar menggunakan celana pendek maka itu salah besar. Karena pada kenyataannya yang dapat terlihat saat ini, orang-orang justru lebih memilih memakai baju tertutup. Namun, tertutup bukan berarti tidak menantang. Tertutup yang dimaksudkan disini adalah banyak orang terlebih kaum hawa yang menggunakan pakaian ketat hingga menampakkan bagaimana lekuk tubuh mereka dengan jelas.

Apa enaknya menggunakan pakaian seketat itu?

Tanpa menghiraukan beberapa perempuan gatal yang terus berusaha mengambil arah pandangannya, Alan terus saja berjalan beriringan dengan teman-temannya.

Kita sebut saja namanya; Aldi, Aldo, Gino dan tak ketinggalan juga Joe disana. Layaknya bintang film, mereka terus saja tersenyum seolah yang ada di depan mereka adalah para fans yang siap meminta tanda tangan. Kecuali, Alan.

Ombak besar yang sungguh menghanyutkan ditambah hiasan permadani berupa pasir pasir yang terlihat halus dan putih membuat suasana pantai menjadi lebih mengasyikkan. Semua orang dari berbagai kalangan datang seakan berebut untuk merasakan panasnya matahari disini. Yah, tak terkecuali alasan ini juga dipakai oleh kelima lelaki itu.

Berbicara tentang mereka, lima pria yang selalu kemana mana bersama ini pada nyatanya masih duduk di bangku SMA. Banyak orang yang dibuat tidak menyangka karena paras dan tubuh mereka yang sangat didamba.

Lihat saja sekarang, mereka bahkan melepaskan baju hingga membuat pita-pita suara para kaum hawa disana serasa ingin keluar karena meneriak histeris ke arah kelimanya.

Dan lagi-lagi, hal itu membuat Aldi, Aldo, Joe, dan Gino semakin ditambah rasa PD saja.

Namun, kebahagiaan mereka nyatanya tidak bisa bertahan lama ketika menyadari ada sebuah ralat seorang gadis berjalan dengan terburu-buru hingga menabrak salah satu dari mereka. Dan, yang ditabrakanya bukan lain dan bukan salah adalah Alan sendiri.

"Eh? Maaf, gua gak sengaja"ujar gadis itu, ia bahkan perlu mengangkat kepalanya terlebih dahulu untuk menatap pria yang telah tanpa sengaja ia tabrak tadi.

Jangkung banget sih!!

"Maaf? Lo kira dengan ucapan maaf lo itu, sentuhan lo tadi gak bakal gua rasain atau mungkin bisa hilang seketika? Ajaib banget,"ujar Alan. Ia yang sedari tadi memilih untuk tidak tebar pesona menjadi buka suara.

"Terus?"tanya gadis itu. Ia rasa dengan hanya mengucapkan maaf semua akan selesai, tapi sepertinya ini tidak akan mudah untuk berakhir. Dan untuk laki-laki ini, siapa sebenarnya dia hingga berhak menjadikan suatu masalah yang sangat-sangat sepele menjadi suatu hal yang sekarang membuat semua orang mendapat bahan tontonan gratis? Keterlaluan.

"Berlutut!"ujar Alan datar. Hal itu langsung mendapatkan respon dari keempat temannya yang seketika tertawa mendapati sifat Alan yang masih saja tidak berubah. Poor...

"Apa?!!"ujar gadis itu terkejut.

"Lo budek?"

"Gak, gua gak mau. Lagian, yang tadi gua lakuin juga gak sengaja kok. Lebay banget sih,"gadis itu tetap tidak mau kalah.

"Dan dari sini, gua bisa ngambil kesimpulan kalau lo itu cuma cewek jalang yang lagi ngemanfaatin keadaan."gadis itu mengerutkan dahinya. Selain karena faktor teriknya sinar matahari, apa yang diucapkan lelaki itu juga sama sekali tidak dimengerti olehnya.

"Ngemanfaatin keadaan?"ulang gadis itu.

"Iya. Lo lihat kan perut gua sekarang?"seperti orang bodoh, gadis itu melihat ke arah jari telunjuk Alan yang dengan jelas menunjuk pada keenam kotak di perutnya.

"Terus?"

"Udahlah, lo gak usah belaga polos kayak gitu. Cewek kayak lo itu banyak tau gak di luar sana. Yang kerjaannya cuma ngelayanin nafsu cowok-cowok mesum terus ditiduri dengan syarat membayar uang yang banyak. Udah deh, gak usah banyak ngeles lagi"ujar Alan tanpa pikir panjang.

Sekarang, gadis itu sudah mulai mengerti apa yang coba dikatakan Alan sedari tadi padanya. Dan, apa yang lelaki itu pikirkan benar-benar keterlaluan. Menjijikan.

"Lo --"ujar gadis itu tidak terima, Bagaimana mungkin pria itu bisa memikirkan hal serendah dan menjijikan layaknya yang tadi coba ia katakan itu? Jelas saja, ini namanya kasus pencemaran nama baik.

"Apa? Benerkan apa yang gua bilang barusan? Dasar perempuan murahan,"hina Alan sambil memamerkan smirknya. Didetik selanjutnya, ia mengarahkan kepada keempat temannya untuk pergi sekarang juga. Mungkin saja ia berfikir tidak akan ada gunanya berbicara pada seorang wanita jalang seperti gadis itu.

"Lo mau lari kemana?! Gua belum selesai ngomong,"seketika, ucapan itu membuat kelimanya berbalik dan mendapati gadis itu mengejar mereka. Walau tidak jauh, tapi terlihat sekali amarah yang gadis itu tujukan untuk Alan yang tadi habis mengatainya. Menyebalkan.

"Lo bangga banget ya sama perut lo itu, huh? Ck, gua udah sering liat yang kayak begini mah dan kalau tentang tabrakan tadi, seluruh dunia juga tau disini siapa yang salah. Jadi, udah deh, jangan membesarkan masalah yang sebenarnya juga gak penting-penting banget"

Terlihat, Alan menggeram kesal.

"Jadi, maksud lo gua gitu yang salah?"gadis itu menggeleng sambil tersenyum.

"Bukan gua yang ngomong tapi lo sendiri yang bilang kalau lo salah. Tapi, bagus lah. Setidaknya lo udah sadar,"ujar gadis itu yang tak lain adalah Alyn.

"Sekarang gua mau nanya sama lo, yang nabrak gua tadi siapa?"

"Ya mana gua tau, yang jelas tadi kan gua udah minta maaf, terus kok lo nyolot sih pakai acara nyuruh gua berlutut dan ngatain gua murahan gitu, mau lo apa?"

"Ya emang itu kok kenyataannya,"kini mereka berdebat lagi.

Alyn mendenguskan nafasnya pasrah "Serah lo dah, capek gua"Alyn berbalik. Namun cegatan dari arah belakang membuat dirinya kembali memutar badan dan...

'Hell, my first kiss'

"Ini sebagai ganti dari perbuatan kurang ajar lo sama gua"bisik lelaki itu di telinga Alyn.

"Cabut aja yuk,"Alan mengisyaratkan kepada keempat teman lainnya untuk pergi dari tempat itu meninggalkan Alyn yang saat ini masih terpaku tidak menyangka.

Bersambung ...

Cerita pertama yang telah direvisi nih guys 😊
Semoga suka!!!
Tinggalin jejak ya, terimakasih.

My Beloved Prince || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang