My Beloved Prince - 20

1.2K 79 11
                                    

Alyn POV

Terlihat lelaki dengan memar-memar di wajah serta lengannya itu berjalan mendekatiku. Ada rasa tidak tega ketika melihatnya berjalan dengan sedikit pincang dan dengan tenaga Super untuk itu.

Tapi tolonglah, aku belum bisa melupakan kejadian semalam. Dan aku berfikir sejenak karena itu dan memutuskan untuk menjauh darinya untuk sementara waktu. Lagipula, ia sudah memiliki kekasih dan Alyn tidak berhak peduli apalagi dekat dengan Alan. Sama sekali tidak.

Untuk sekejap, aku menatap tubuhnya intens. Ia sudah semakin dekat denganku. Dan, dengan sigap, aku melangkah menjauh. Semoga ia tidak mengejarku lagi karena itu akan membuatnya menjadi lebih sakit dari ini.

Tapi ternyata harapanku terjadi sebaliknya, ketika aku melihat ke arah belakang, ternyata ia masih berusaha mengejarku. Astaga, tolong menjauhlah!!!

Dan sekarang, aku dan dirinya seperti Tom and Jerry yang sedang saling kejar-mengejar.

Sudah, aku tidak bisa lagi menjauh darinya. Ia sangat menderita. Lihatlah, ia bahkan terlihat sangat susah untuk melangkah tapi ia masih tetap berusaha. God! Apa aku harus berhenti?

Ya, kurasa itu memang jalan yang terbaik. Lagipula, memangnya apa yang akan ia lakukan kepadaku?

Hingga, aku pun berhenti di tempat dan melihatnya mendekatiku dengan upaya lebih cepat.

"Lo--"baru saja aku ingin menanyakan kepadanya mengenai alasannya karena sedari tadi mengikutiku, tapi apa yang ku lihat? Wanita yang mengaku sebagai pacarnya itu langsung menghampirinya dan menghalangiku untuk mendekati Alan.

Ya, memang sakit rasanya, tapi sudahlah. Aku seperti sudah biasa dengan semua ini. Lagipula, perempuan itu memang lebih berhak ketimbang dirinya yang baru saja mengenal Alan.

Persetan dengan mereka, aku lebih memilih untuk mengambil earphone dari dalam saku dan mencolokkannya ke dalam lubang di ponselku.

Satu detik kemudian berlalu, aku lantas memasangkannya di dalam telingaku. Dan setelah semua itu, aku baru akan memilih lagu dan mendengarnya sambil melangkah pergi.

Memang sengaja kukeraskan volumenya agar aku tidak dapat mendengar suara lain selain suara dari earphone ini.

BRUKK!!!

Tepat saat aku sedang sibuk mendengar musik lewat earphone yang sedang aku pakai, seseorang berjalan ke arah diriku dan tanpa disengaja kami pun bertabrakan.

Aku hampir saja terjatuh tapi untungnya orang itu malah dengan sigap meraih tanganku dan mengangkatku untuk naik dan berdiri di hadapannya.

"Maaf, gua gak sengaja"Dari suaranya bisa ditebak jika ia adalah seorang laki-laki. Aku lantas menaikkan daguku untuk menatap wajahnya.

"Iya gak pa-pa , gua juga minta maaf karna kurang liat lo tadi"ujarku. Laki-laki itu tersenyum ramah hingga menampakkan kedua lesung pipinya itu. Aww, ia sangat manis.

"Nama gua Samudra Alexander bisa dipanggil Sam, dan lo?"lelaki yang memperkenalkan diri sebagai Sam itu kemudian mengulurkan tangannya, berharap agar bisa berkenalan denganku sepertinya.

"Gua Alvaira Leonny biasanya dipanggil Alyn, lo anak baru?"ujarku memperkenalkan diri juga sambil menjabat tangannya. Tak lama kemudian, kami saling melepas ikatan itu. Ia masih tersenyum dan aku hanya membalasnya dengan senyuman kaku. Aku tidak pernah melihat lelaki ini di sekolah yang sedang kupijak saat ini. Well, mungkin ini sebab kenapa aku menanyakan itu kepada dirinya.

"Iya,"jawabnya sopan. Sedetik kemudian, ia terlihat kebingungan. Sepertinya, ia sedang mencari sesuatu.

"Lo nyari apa?"tanyaku terus terang. Ia hanya membalasku dengan kekehan sebelum berkata, "Ruang kepala sekolah dimana ya?"

My Beloved Prince || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang