My Beloved Prince - 18

1K 61 0
                                    

"Ikut gua sekarang!"Gino dengan marahnya menarik tangan Citra dengan keras hingga membuat wanita itu sedikit meringis kesakitan. Ia tidak pernah menyangka bahwa perlakuan seorang Gino yang notebanenya dingin bisa sekasar ini padanya.

Tapi tidak! Citra tidak boleh meninggalkan Alan begitu saja! Ia harus mengambil kesempatan emas ini agar terlihat benar-benar telah berubah di depan Alan. Ya, sepertinya itu rencana yang tidak buruk.

Selama dua detik lamanya, Citra terus menoleh ke belakang dan melihat kondisi Alan yang bisa terbilang parah.

Bagaimana tidak?

Ia dihajar oleh Gino habis-habisan dan itu tanpa perlawanan sedikit pun. Entahlah, tapi yang Citra tahu, Alan tidak akan berbuat demikian jika memang ia merasa bukan ia yang salah disini.

Ck, Alan kini terduduk lemas di lantai sambil bersandar pada tiang sekitar. Wajahnya dipenuhi lebam yang semakin lama semakin membiru. Bahkan, masih ada yang memerah akibat pertengkarannya dengan Gino tadi. Ah ya, ujung bibirnya juga turut terkoyak hingga mengeluarkan banyak darah.

Mata Alan benar-benar terasa berat sekarang. Ia sudah hampir kehilangan kesadarannya!

Banyak orang yang menyaksikan tontonan tersebut tapi satupun tidak ada yang berani untuk melerai mereka.

Hingga sebuah...ralat seorang Bos dari restoran itu datang karena keributan yang terjadi dan menyuruh pelayan-pelayannya untuk membawa Alan ke kamar khusus. Sedangkan, pelayan lain dengan rasa terpaksa harus mengambil ponsel dan dompet Alan dari dalam saku celananya.

Mungkin itu tidak sopan, tapi mereka tidak berdaya.

Dan ya, entah kebetulan ataupun sedang terjadi apa, pelayan itu menekan sebuah kontak yang bertuliskan nama 'Alyn' disana.

Alyn POV

Baru saja ia menyelesaikan makan malamnya, tiba-tiba sebuah telepon muncul dan setelah dicek beberapa saat, betapa terkejutnya ia saat melihat bahwa yang meneleponnya adalah Alan.

"Angkat gak ya?"pikirnya. Jarinya tetap stay pada simbol berwarna merah di layar itu. Tapi entah kenapa, pikirannya berubah dan malah menggeser simbol berwarna hijau dan menempelkannya di telinga.

Halo, apa anda adalah kerabat atau teman dari saudara yang bernama Alan?

Terdengar suara perempuan dari ujung sana, sehingga membuat Alyn kembali melihat ke arah layar ponselnya.

"Perasaan Alan cowok deh, kok suaranya jadi kayak gini ya? Apa mungkin ini mamanya?"Alyn kembali mendekatkan layar ponselnya ke telinga.

Iya saya temannya, ada apa ya? Dan ini siapa?

Saya pelayan dari salah satu restoran, saya ingin memberitahu bahwa Alan habis bertengkar dengan seseorang sehingga tubuhnya memar-memar dan hampir pingsan, jika anda punya waktu tolong datang ke Rainbow Restaurant secepatnya.

Alyn mematung sejenak. Untuk sesaat, ia sempat berfikir, 'apa ini benar?'. Tapi tentu, dari nada bicara pelayan itu sangat benar jika dikatakan ini bukan sesuatu yang harus dibiarkan. Ia sangat khawatir!

Baiklah

Close

Dengan raut kepanikan, Alyn mengambil sebuah kunci mobil dan pergi menuju tujuan. Untungnya, Alyn bisa membawa mobil atau jika tidak ia harus memohon kepada ayah yang tidak ia anggap itu dan sudah dipastikan permohonannya tidak akan diterima sekalipun ia menangis darah.

My Beloved Prince || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang