My Beloved Prince - 17

1.1K 75 10
                                    

Tak terasa waktu pun berlalu begitu cepat meninggalkan Alan yang kini tengah terbaring di kasurnya, menatap kosong ke arah langit-langit dengan mcam-macam khayalan anehnya. Niatnya tadi ia ingin sekalian tidur dan berharap sewaktu ia bangun semuanya akan menjadi lebih baik tapi mungkin saat ini nasibnya sedang tidak beruntung.

Hingga...

Drt...drt...

Ponselnya bergetar pertanda ada pesan yang masuk, Citra.

From : Citra
Lo gak pa-pa? Gua denger tadi ada gosip dari anak rumpi kalau lo sakit dan mutusin untuk pulang? Kenapa?

Alan mendenguskan nafasnya. Seketika, ia memutar kedua matanya dengan malas dan berharap semuanya akan berhenti untuk sementara.

To : Citra
Iya, gua agak gak enak badan.

Alan hanya menjawabnya dengan satu kalimat yang mungkin bis terbilang singkat.

Nice, Alan tiba-tiba memikirkan kembali tentang rencananya yang ingin meminta maaf pada Citra. Apa mungkin ini sudah menjadi waktu yang tepat?

Apapun itu, Alan harus mencobanya. Masalah hasil, ia akan menyerahkan segalanya kepada yang di atas. Semoga semuanya baik-baik saja.

Alan mulai mengetikkan sesuatu,

To : Citra
Ra, boleh ketemuan gak?

Citra POV

Hari sudah mulai menggelap. Angin sejuk seketika menerpa tubuh Citra yang kini sedang berdiri di balkon kamarnya dengan memegang sebuah ponsel.

"Alan gak enak badan? Gak, gak mungkin. Pasti ada masalah lain,"ujarnya. Ia mengenal Alan dengan sangat baik. Dan, laki-laki itu tidak mungkin memutuskan untuk pulang dan tidak mengikuti pelajaran hanya karena hal sepele seperti itu. Ia sangat yakin!

Sejenak, ia menatap sang bulan dengan tatapan kagum bercampur senyuman yang terukir di bibir manisnya.

Well, hatinya tidak sepolos itu!

"Kasihan banget ya Alan, berusaha move on tapi rasanya susah setengah mati. Tapi lihat gua sekarang, serasa tanpa beban banget"ujar Citra sambil menyunggingkan senyumnya. Memorinya kembali teringat masa-masa dimana ia dan Alan dulu sedang berpacaran. Alan sangat bahagia saat itu tapi Citra? Tidak, ia seperti seorang kekasih tidak berdaya disana.

Drt...drt...

Tiba-tiba ponselnya bergetar.

"Alan?"ujar Citra sambil mengerutkan dahinya.

From : Alan
Ra, boleh ketemuan gak?

Citra tersentak kaget setelah membaca itu. Maksudnya, benarkah? Ia mengajak seorang Citra untuk bertemu?

Tapi, itu tidak bertahan lama. Karena, selang beberapa detik setelah itu, Citra nampak tersenyum penuh kemenangan.

Akhirnya...

"Awalnya sih gua kira dia gak bakal segitu mudahnya ketipu karena gua tau semua mantan gua itu limited. Tapi ternyata, mungkin gara gara putus cinta sama gua kali ya jadi dia gampang ditipu kayak gini. Tapi, it's okay"Citra kemudian mengetikkan sesuatu dan meletakkan ponselnya di atas meja terdekat.

Alan POV

Setelah menunggu sekitar lima menit, akhirnya ponsel itu bergetar. Alan dengan cepat membuka dan melihat pesan yang didapat olehnya itu.

From : Citra
Okay

Huh, pria itu mendengus lega. Ia kira Citra tidak akan menerima permintaannya dan malah menyebutkan yang ia tidak ingin lihat.

My Beloved Prince || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang