IS IT ROMANTIC????

538 53 3
                                    

Jennie masih bertanya-tanya siapa itu Ji hyun hingga saat Junmyeon sendiri menjelaskan pada nenek yang bernama nenek Joo jika wanita yang disebut nenek itu bernama Ji Hyun sebenarnya telah meninggal dalam kecelakaan hampir lima tahun yang lalu, Junmyeon menceritakannya dan terlihat jelas matanya sedikit berair dan Nenek Joo mengelus punggung Junmyeon, Jennie yang masih belum menangkap apa yang terjadi hanya menatap Junmyeon heran. Otak Jennnie memang sedikit agak lemot, cukup lama hingga ia menyadari sesuatu.


"Mmm..nenek? Nenek Joo menitipkan kue beras ini juga kimchi untuk nenek" ucap Jennie memecah kecanggungngan di ruangan itu.

"ah, terima kasih, siapa wanita cantik ini?"ucap nenek Joo yang cukup awkward karena baru saja ia membuat suasana cangung karena ketidak tahuannya tentang kematian Ji Hyun.

"Kim Jennie-imnida" ucap Jennie menganggukan kepalanya

" dia istriku, nek" ucap Junmyeon

Keterkejutan jelas terlihat di wajah nenek Joo.

"jinjja? Kau sudah menikah?" ucap wanita baya itu.

Junmyeon tersenyum

"Ne, do'akan agar kami cepat mendapatkan putra" ucap Junmyeon

"ah, tentu saja. Aku tidak menyangka jika kau sudah menikah yang aku ingat kau dan Ji Hyun juga Jongdae sering bermain di belakang rumah,ah Ji Hyun gadis itu. Aku pikir kalian pasti menikah tapi takdir berkata lain" nenek itu mengatakan seolah Jennie tak ada disana.

Menyebalkan sekali, nenek ini lebih menyebalkan dibanding nenek Shin, jika tahu akan seperti ini aku tidak akan mau diajak kemari.

Dan perbincangan mereka berlanjut membahas masa kecil Junmyeon and the gang(read: Jongdae and Ji Hyun) Karena Jongdae juga ada di sana Junmyeon mengobrol sampai lupa waktu dan hari mulai gelap dan setelah mendapat pesan dari Jennie yang notabene duduk tak ada satu meter darinya ,akhirnya Junmyeon berpamitan untuk pulang.




Sepanjang perjalanan kembali ke rumah nenek Shin, Jennie menggerutu kesal.

"ck, sudah tahu jalanan sepi seperti ini tapi pulang malam-malam, kenapa tidak menerima tawaran temanmu itu untuk mengantar kita pulang saja" ucap Jennie kesal.

" dia baru saja pulang kerja, apa kau tidak kasihan?"

Jennie hanya diam, mereka berjalan dalam diam jalan setapak yang disinari cahaya agak remang lampu jalan bahhkan bintang-bintang terlihat jelas bertaburan di langit malam tak ada yang berbicara mereka tenggelam dalam keheningan,begitu hening situasinya hingga yang terdengar hanya suara jangkrik.

"Mm..aku ingin bertanya sesuatu padamu" ucap Jennie tiba-tiba

"apa?"

"aku bertanya hanya untuk memastikan apa yang aku lihat" ucap Jennie

"memang apa yang kau lihat?" Junmyeon balik bertanya.

"saat kita di pemakaman , itu makam tunanganmu yang bernama Ji Hyun?"

Junmyeon hanya mengangguk, dan suasana menjadi hening lagi.

"saat di pemakaman dan tadi saat nenek Joo menanyakan tentang Ji Hyun raut wajahmu berubah, ya aku tahu sangat sakit ditinggal orang yang kau cintai, aku tahu. tapi ada raut penyesalan di wajahmu, kau membuat masalah dengannya sebelum dia meninggal,ya?" tanya Jennie amat sangat jujur rasa penasarannya benar-benar tinggi.

Junmyeon menatap Jennie dalam diam, ia cukup kaget dengan ucapan wanita itu, ia pikir Jennie bisa membaca pikiran.

"kau tidak perlu menjawabnya, aku hanya penasaran saja" ucap Jennie ketika mendapati Junmyeon terdiam.

"iya, kami bertengkar di malam sebelum dia meninggal, dia kecelakaan mobil ketika kembali dari apartementku. Aku harusnya mencegahnya pergi,tapi aku benar-benar emosi saat itu"

"iya, kau harusnya mencegah agar dia tidak pergi" ucap Jennie kesal

"Kenapa suaramu begitu? Kau cemburu?" ucap Junmyeon tiba-tiba

"huh, yang benar saja. apa untungnya aku cemburu pada orang yang sudah meninggal"

"kau cemburu,kan?"

"jika kau mencegahnya pergi dia tidak akan meninggal dan jika dia tidak meninggal, maka aku tidak akan menikah dengan orang menyebalkan seperti mu"

"KAU CEMBURU"

"TIDAK!"

"kau pasti cemburu" goda Junmyeon

Karena sebal digoda oleh Junmyeon Jennie memukulnya

"rasakan ini, rasakan...rasakan, sudah aku bilang aku tidak cemburu" teriak Jennie sambil memukuli Junmyeon, Junmyeon memegang lengan Jennie menguncinya hingga wanita itu tak bisa memukulinya lagi, ia menarik lengan Jennie dan membuat wanita itu berdiri tegak di hadapannya, Jennie menatap Junmyeon memerintahkan untuk melepaskan tangannya. Jennie terus berusaha melepaskan tangannya dari pegangan Junmyeon, Junmyeon mendekatkan wajahnya ke arah wanita itu, Jennie bisa merasakan harum mint ketika Junmyeon mendekat sekarang yang bisa Jennie lakukan hanya menutup matanya.

Keributan itu kini menjadi hening, pikiran Jennie melumpuh seketika, ia hanya bisa meremas ujung bajunya sekelebat wajah seseorang muncul di pikiran Jennie reflek ia mendorong Junmyeon.

"aku tau pikiranmu sedang kalut, akan aku anggap ini tidak pernah terjadi" ucap Jennie lalu berjalan cepat meninggalkan Junmyeon yang kini tersenyum menatap punggung wanita itu.




TBC



Sesuai judul ceritanya romanti ka gak? kalo gak romantis maklum gwe bukan org yg romantis(malahcurhat).

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang