19 - Apakah Dia?

900 50 16
                                    

Hatiku terasa perih saat melihat kau terpuruk karena diriku.

- My Perfect Bodyguard -

"Revan kena luka tembak, Amanda!"

Tubuh Manda seketika terasa berat. Kakinya pun yang tadi sempat tepentok meja menjadi tidak ada rasanya, seketika kedua kakinya terasa seperti jelly. Lidahnya pun terasa kelu untuk berbicara. Ponsel Manda sudah terjatuh di lantai.

Manda terjatuh, untung saja segera ditangkap oleh Malvin. Kepalanya terasa sangat pusing, samar-samar ia masih mendengar suara Malvin yang terus-terusan memanggil dirinya. Dan kurang dari waktu satu menit, semuanya sudah berubah menjadi gelap.

Sontak Malvin segera membawa Manda ke kamarnya sembari berteriak meminta tolong agar orang di rumah ikut membantu.

Herman tengah menenangi istrinya yang sedang menangis sesegukan karena Manda tidak lekas bangun. Kaki Manda yang sedikit luka pun sudah dibalut dengan perban.

"Kenapa Manda bisa pingsan?" tanya Rina kepada Malvin.

"Malvin gak tau Bun, tiba-tiba Manda pingsan setelah nerima telepon dari temennya."

"Tolong kamu tanyakan ke temannya itu. Bunda ingin tahu."

Malvin mengangguk patuh. Saat ia hendak mengecek ponsel milik Manda, terdengar samar-samar suara parau dari mulut Manda.

"Pu..sing."

Rina sebagai bundanya langsung menenangkan anak gadisnya tersebut dengan lembut. "Jangan bergerak, nanti kamu tambah pusing."

"Bunda, Revan bun."

Malvin mengernyit mendengar ucapan Manda. "Revan? Kenapa?"

"Kita harus ke rumah sakit sekarang. Ayah ayo ke rumah sakit!" desak Manda.

"Tenang dulu. Kamu kenapa? Ada apa sama Revan?"

"Re..van bun, kita harus ke rumah sakit!"

Malvin ikut frustasi. Ia segera menghubungi Kayla yang tadi telah memberi info sampai membuat Manda tak sadarkan diri.

Malvin : Kay, ada apa sama Revan?

Kayla: Revan masuk rumah sakit.

Kayla: Dia kena luka tembak tepat bagian dadanya.

Malvin syok. Keringat dingin mulai menjulur di seluruh badannya. Tangannya ikut bergetar hebat, siapa yang berani melakukan ini semua sampai membuat kembarannya frustasi. Malvin yakini jika ia mengetahui pelakunya, dia habis dengan tangannya sendiri.

Malvin: gue otw. manda barusan pingsan.

"Bun, Yah. Sebaiknya kita ke rumah sakit sekarang. Revan terkena luka tembak."

***

Drap drap drap

Suara langkah kaki terdengar bersahutan di sebuah lorong rumah sakit yang begitu megah. Banyak orang berlalu lalang dengan kesibukannya masing-masing. Manda dan Malvin diikuti kedua orang tuanya melangkah dengan terburu-buru.

My Perfect Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang