9 - Gara-gara Ayam Teletubbies

1.6K 153 138
                                    

Kelak, jika bukan aku yang kamu inginkan, siapkan saja tubuhmu dipeluk oleh kenangan yang tak membuat hati tenang. -Revano

-My Perfect Bodyguard-

Semenjak kejadian dipenjual sate kemarin, Revan menggerutu sebal seraya menekuk wajahnya malu. Lantas apa yang membuat ia malu? Kemarin Revan dimarahi oleh abang satenya, dan ia disuruh menggantikan menjual sate lantaran abang sate sedang kebelet boker.

Yang terjadi malah sate tersebut laku habis, lebih tepatnya habis dibeli oleh anak remaja setingkat Revan. Dan kadang pun remaja tersebut sempat berucap, "Gue mau kawin sama abang sate kek dia ya lord," tak terkecuali keringat Revan yang mengalir di pelipisnya membuat kaum hawa mengelus dadanya pelan.

Kejadian itu pun difoto oleh Manda dan dikirimkan kepada ketiga teman Revan. Jadilah sekarang Revan di sekolahnya mendapat julukan 'Oppa penjual sate ayam'.

"Aaarrrgggghhhhhhhh!"

"Gak usah pake desah juga goblok!" timpal Ucup lantang.

"Gila gila.. ini bener-bener gila!!" ujar Revan menjambak rambutnya sendiri.

"Wajahmu lonjong bagai buah kedondong. Hidungmu mancung bagai buah belimbing. Alismu melengkung bagai pisang batu. Bibirmu merah bagai buah jambu," tutur Aldo seraya mengeluarkan suara seperti membaca puisi.

"Itu muka apa rujak?" sahut Radit tiba-tiba.

"Lo baca buku apaan Do?"

"Humor 100% Gokil, gue nemu di lokernya Nina," jawabnya enteng, melanjutkan bacanya.

"Wah penyolongan yang haqiqi."

Jam pulang sekolah telah berbunyi, segera saja keempat cowok tersebut memasukkan buku yang berserakan diatas meja lalu berlari keluar kelas dengan cepat untuk menuju parkiran.

Di setiap koridor pun ketiga teman Revan sok bergaya tebar pesona. Tas disampirkan di satu lengan, rambut berpomade menampilkan jambul badainya, seragam tetap rapi karena menurut mereka sebagai kakak kelas harus tetap mengajarkan yang baik untuk adik kelasnya, hingga sebuah jam tangan melekat di pergelangan tangan.

Sesekali mereka menyapa beberapa siswi yang masih berada di koridor sekolah. Padahal ya tidak ada siswi yang nyangkut sama mereka. Revan hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Stop..stop," cegah Revan seketika padahal belum sampai di parkiran.

"Manda mana?" tanyanya menatap ketiga temannya.

Yang ditatap pun hanya bisa menatap bingung satu sama lain dan mengangkat bahunya tanda tak mengerti.

Revan berlari kembali menuju kelasnya dengan terburu-buru. Mencari Manda yang entah sejak kapan sudah lenyap tak terlihat batang hidungnya.

"Woi lo mau kemana?" teriak Ucup.

"Ngurus masalah rumah tangga!" jawab Revan sedikit berteriak dan dibalas jari tengah oleh Ucup.

***

Revan mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas, tetapi ia tak menemukan sosok perempuan yang beberapa menit lalu membuat hatinya tak tenang.

My Perfect Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang