Hari belanja.

24 2 2
                                    

Winy Pov

Kini aku dan dawiyah lagi di pusat perbelanjaan terbesar di korea.

"Daw lama banget " ucap ku pada nya

"Sabar wei lagi milih baju muslim terkini gue tuh" ucap nya dan aku hanya menggelengkan kepalaku karna belanjaan yang di bawanya sekarang melebihi 5 paperbag.

"Yaudah gua telfon Xie dulu ya" ucap ku kemudian meninggalkan dawiyah.

"Hallo sayang kamu dimana?" Ucap ku pada orang di sebrang telfon.

"Parkiran kenapa? Jemput?" Ucap nya.

"Ya!" Ucap ku kemudian mematikan telfon itu.

Sungguh belanjaan yang ku bawa ini berat sekali.

"Astaga! Aku baru ingat! Aku kan ingin membeli lensa mata." Ucap ku sambil menepuk dahi ku menggunakan tangan ku sendiri.

"Hei winy! Aku sudah selesai apa kau sudah menelfon laki laki itu?" Ucap dawiyah.

"Sudah nanti temani aku beli lensa mata dulu ya" ucap ku padanya dan hanya di angguki saja.

Tiba tiba ponsel ku berdering.

Mami calling

Astaga mami aku lupa memberinya kabar sejak sampai di korea.

"Hallo winy? Are you okay?" Ucap mami dengan nada khawatir.

"Iam okay mam. Udah dulu ya aku masih di pusat perbelanjaan nanti kalau sudah di hotel aku telfon lagi" ucap ku pada mami.

"Oke jangan lupa oleh oleh cantik" ucap mami kemudian menutup telfon nya.

"Siapa win?" Ucap dawiyah.

"Hah? Itu mami ku " ucap ku singkat.

"Sayang?" Ucap xie membuatku kaget.

"Kauu ini menyebalkan sekali untung aku tak jantungan" ucap ku padanya.

"Salah sendiri bengong udah kaya sapi mau beranak" ucap nya sambil mencubit pipi ku.

"Sudah ayo ke toko lensa mata dulu" ucap ku pada xie.

"Hm nandika kau boleh ke mobil duluan" ucap ku padanya.

*****
Keadaan hotel.

Dewi Pov

Sudah hampir 8 jam mereka ber4 belum juga kembali. Dasar.

"Hei ulis aku bosan lebih baik kita berenang di kolam renang hotel ajak aldam dan teman nya juga serta yang lain nya" ucap ku pada nya.

"Hei kau susu zee mau ikut berenang tidak" ucap sharea pada aldam.

"Diam kau sereal." Ucap nya kesal.

"Sudah ayo cepat " ucap ku pada yang lain nya.

Kami berjalan menuju kolam renang hotel. Butuh waktu 10 menit untuk sampai.

"Akhirnyaa" ucap ku.

"Sayang? Kamu pake baju renang kan? Bukan bikini?" Ucap aldam.

"Yaiyalah yakali gue pake bikini hallo" ucap dewi pada aldam

"Kiyo" ucap sharea manja.

"Apa ?" Ucap kiyomin datar.

"Mampus tuh makan tuh kasian amat di cuekin pacarnya mba sereal atau mba area" ucap aldam sambil tertawa puas.

"Diam kau susu zee" ucap nya sambil memanyunkan bibir.

Tiba tiba.

"Aduh is anjir siapa yang lempar kaus kaki basah ke muka gue" ucap sharea kesal.

"Aku kenapa?" Ucap kiyomin

"Kau! Hih sungguh tega nya teganya dirimu padaku" Ucap sharea.

"Siapa suruh menunjukan ekspresi yang kusukai kepada lelaki lain?" Ucap kiyomin.

"Maaf " ucap sharea lalu mencium bibir kiyomin lembut. Menurut sharea itu wajib di lakukan kalo koiyomin sedang marah.

"Kau ini paling bisa membujuk ku dengan ciuman" ucap kiyomin tersenyum dan mencubit pipi sharea . Tentu saja sharea blushing.

"Sudah ayo berenang" ucap ku memecahkan adegan romantis itu.

****
Winy Pov

Sesampainya aku di kamar hotel aku langsung menelfon mami ku dan setelah menelfon aku mencari teman ku yang lain dan aku menemukan secarik kertas.

"Winy kalau kau sudah sampai dan ingin berenang langsung saja berenang ya." Itu lh isi surat nya.

"Eh berenang yuk" ajak ku pada yang lain.

"Hm ayo" ucap yang lain dan kami bergegas turun.

Sesampainya di kolam renang aku dawiyah dan xie langsung masuk ke air sedang kan nandika lebih memilih berjemur.

"Hei ayo" ucap aldam pada nandika tetapi nandika hanya menggelengkan kepala.

"Dawiyah kau ini berenang pun pakai hijab." Ucap ulis.

"Wajib" ucap dawiyah singkat lalu melanjutkan renang nya.

"Hmm xie ayo kita kesana" ajak ku padanya.

"Ayo" ucap xie kemudian kami berpisah denhan yang lain.

"Ada apa" ucap nya sambil mencium pipi ku penuh kasih sayang

"Hm bagaimana kalau setiap pagi kita bermain sepeda ke danau dekat sini" ucap ku padanya.

"Hm boleh juga tapi kan kita ngga ada sepedanya" ucap xie.

"Yaelah gitu doang. Tinggal beli aja si" ucap ku padanya lalu tiba tiba ia mencium bibirku lembut.

"Udah ah" ucap ku karna jujur saja aku sedang tidak mood.

"Hayo ngapain" ucap nandika dari belakang yang tiba tiba datang.

"Ena ena" ucap xie datar.

"Hus apaan kau ini! Tidak aku hanya membicarakan kegiatan" ucap ku pada nandika dan mood ku sekarang benar benar sudah dibawah 20% dari 100%

"Sudahlah aku udahan yak mendingan beli sepeda daripada disini" ucap ku padanya

"Yasuda" ucap nya singkat.

******
Hayo kira kira bakalan lama ngga ya si winy marah nya.

Nantikan cerita lanjuran nya ya

Jangan cuman di baca tapi
Vote+Coment+Follow.

Aku sayang kalian😙😙😙😙

In memoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang