HAPPY READING 📖
---------------------------------------
Dunia yang membuatku menjadi berubah. Terpaksa mengikuti keinginannya yang mematikan. Jika tak melakukannya, siapa pun akan dibenci dan mati. Tidak akan ada yang berani melawan dan lebih baik mengikuti arusnya untuk memasuki jurang kegelapan. Termasuk aku.
Di saat aku gagal, tidak akan ada seorang pun yang akan bersedih. Di saat aku bahagia, tak seorang pun yang ikut bahagia melainkan menghinaku. Di saat aku sakit, tak ada seorang pun yang akan mengubah rasa sakit ini menjadi hal yang tidak menyakitkan. Apakah aku lahir hanya untuk menerima kepahitan ini? Apa aku tidak pantas bahagia hingga dunia sendiri jijik untuk mengenalku? Langit seakan lupa bahwa aku ada, jalan raya seakan tidak peduli aku mati. Semuanya tidak peduli.
Orang mengatakan hidup dengan cinta seperti hidup abadi. Banyak hati yang terasa di awang-awang karena cinta. Banyak manusia yang bahagia karena cinta. Tapi aku tak percaya itu! Jiwaku yang sudah mati tak memungkinkan untuk membuatku dapat merasakan yang namanya cinta dan abadi.
Abadi? Kata macam apa itu
Apa itu akan membuatku hidup abadi? Hidup abadi dengan cinta, kasih sayang, dan perhatian?
I think not!
Dan hanya satu orang yang kucintai dan dialah yang menunjukkan cahaya cinta. Dialah yang mengenalkanku apa itu cinta hingga aku sedikit mengubah persepsiku. Hanya dialah jantung hatiku dan sosok yang paling kucintai di dunia ini maupun di dunia lain. Hanya dia yang mengajarkanku sakitnya cinta dan nikmatnya cinta.
Aku membenci segalanya. Tapi tidak dengan wanita yang bersamaku. Dia penyemangat hidupku. Aku sungguh mencintainya. Sangat mencintainya hingga dia pergi dariku, maka aku akan mati.
Dia selalu membuatku luluh di setiap perkataannya. Selalu membuatku mengerti apa itu rasa sakit dan rasa senang di waktu bersamaan. Wanita yang mampu membuatku melambung tinggi hanya karena ucapan manisnya. Wanita yang mampu membuatku merasakan rasa disayangi tanpa pamrih.
Aku ingin selalu bersamanya dan tak ingin meninggalkannya sampai napasku berhenti dan tubuhku sudah tak bergerak lagi.
Bukankah dunia ini kejam dan tak adil? Itulah yang kukatakan! Ini bukan masalah cinta dan abadi. Ini adalah masalah waktu. Semakin waktu bergerak cepat, semakin kesakitan itu akan datang.
Waktu yang akan menentukan segalanya. Ketika dengan kejam dia berani memisahkan, jangan salahkan aku untuk menentangnya.
Karena aku adalah ....
.
.
.
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
Timeless (Sequel Hopeless)
RomanceSequel Hopeless [Colin Shean] [PRIVATE ACAK] DISARANKAN MEMBACA HOPELESS TERLEBIH DAHULU :) Pertama kali publish : 22 Oktober 2017 . Penyesalan? Itu sudah dirasakan oleh mereka yang menyia-nyiakan sosok berlian dan permata. Sayang, waktu tidak bisa...