Bab 6

531 95 15
                                    

Disclaimer

The character © owner

But, the story and original character © me

Happy Reading ^^



Alarmku berdering lagi untuk kesekian kali, entah kenapa dering alarm itu semakin keras bila diabaikan.

Aku terpaksa menurut dan mematikan alarm itu, lalu tiduran lagi.

Siapa juga yang suka melakukan sesuatu di liburan musim panas? Mungkin hanya aku seorang, karena Natsume-kun terlihat sedang berjalan dengan Nishimura-kun dan Kitamoto-kun sambil membawa alat pancing seadanya.

Beralih ke ponsel, ternyata Mei-chan sudah mengirim e-mail daritadi untuk membangunkanku. Setelah kubaca, lalu tidur lagi.

Mager, satu kata yang menggambarkanku saat ini.

Tapi, aku terlalu gerah. Akupun memutuskan untuk mandi.

Setelah segar, aku memutuskan untuk mengerjakan PR musim panas sedikit demi sedikit. Dimulai dari PR Matematika.

Kalau PR Matematika kukerjakan belakangan, takutnya malah tidak kukerjakan sama sekali karena sudah lupa materi.

Aku patut bersyukur karena tahun ini aku tidak perlu mengikuti kelas tambahan musim panas yang (sangat) melelahkan.

Mei-chan mengirim e-mail yang berisi kelas tambahan musim panas, mungkin dia mau aku untuk menemaninya.

"Maaf, Mei-chan aku lelah sekali untuk ke sekolah, mungkin lain hari aku menemanimu :D"

Kirim.

Dua jam kemudian, PR Matematika itu selesai, meski aku tak tahu apakah jawabannya benar atau tidak walau aku sudah menggunakan kalkulator.

Aku tak berniat untuk memperbaiki lagi PR itu, yang penting pekerjaanku sudah selesai.

Cacing di perutku sudah mulai demo. Itu berarti sudah saatnya aku makan, saatku cek isi kulkas.

"Sial!"

Umpatku, kulkasku benar-benar kosong. Mau makan apa aku? Makan angin musim panas? Maaf saja, aku ini masih dalam masa pertumbuhan, ya.

Aku langsung bersiap-siap ke toserba dan ke toko makanan ringan untuk cemilan.

Belum tiga puluh menit berjalan, kepalaku langsung terasa pusing dan berkunang-kunang. Penglihatanku jadi makin buruk.

Aku memutuskan untuk bersandar di pohon rindang terdekat, memulihkan kondisi kepalaku yang terasa tak bersahabat.

Tapi, cacing di perutku sudah mulai berorasi. Apa boleh buat, aku berjalan di bagian yang rindang saja.

Salahku sendiri karena tidak membawa payung.

Akhirnya, aku sampai di toserba dengan penuh perjuangan. Aku langsung mengambil beberapa mi instan, oatmeal, ikan kaleng, daging burger instan dan semua hal yang berbau instan.

Kecuali untuk sayur dan buah, aku membelinya di pasar setiap Sabtu saat pulang sekolah.

Jadi, nanti aku akan ke pasar setelah dari toko makanan ringan.

Setelah membayar semua belanjaan, aku ingin mengganjal perut dulu sebelum ke pasar.

Tanpa berlama-lama, aku langsung mengambil beberapa keripik beras, air mineral dan beberapa permen rasa jeruk kesukaanku.

Aku memakan keripik beras di tepi sungai.

'Eh, bukannya itu Natsume-kun dan temannya?'

Tak perlu waktu lama buat mereka untuk menemukanku. Natsume-kun dan Kitamoto-kun langsung menghanpiri.

Nishimura-kun, dia terlalu semangat dengan tangkapannya. Dia strike.

"Usami-san, ada apa kemari?" tanya Kitamoto-kun santai.

"Seperti yang kau lihat, aku sedang berbelanja," jawabku singkat.

"Hmm, cuacanya terlalu terik, ya?" Natsume-kun bertanya, menoleh ke arah matahari yang sudah condong ke barat.

"Ya, begitulah. Aku istirahat sebentar disini, boleh kan?"

"Tentu saja boleh, kau kira sungai ini punya kami? Bukan lah, hahaha," jawab Kitamoto-kun sambil menepuk puncak kepalaku.

"Benar juga, ya. Oh ya, aku mau ke pasar dulu. Mau belanja,"

"Iya, hati-hati Usami-san / Usami," jawab mereka bersamaan.

[Lima belas menit kemudian]

Huft..., lelah. Sepulang dari pasar, aku langsung menghidupkan kipas angin. Walau musim panas, tapi di sini tak begitu panas. Beda di Tokyo, di sana terasa sangat panas.

Makanya, aku tak perlu menghidupkan pendingin udara.
Tiba-tiba ponselku berdering beberapa kali, tanda ada panggilan masuk.

'Ayah? Ada perlu apa dia menelpon?'

Aku mengangkat telponnya.

"Iya Ayah?" tanyaku mengapa ia menelpon.

"Haruna, 6 bulan lagi kau bersekolah di Hokkaido,"

"Kenapa Ayah? Ayah tak perlu memindahkanku lagi, aku sudah nyaman di sini," aku berusaha menolak permintaan Ayahku baik-baik.

"Kau berani menantang perintahku?! Patuhi saja dan jangan banyak komentar. Mengerti?!" bentak Ayah.

"I-iya Ayah," jawabku terisak, lalu kumatikan teleponnya karena kesal.

'Bedebah!'







A/N: akhirnya, dua chapter selesai!!
Aku sengaja percepat alurnya, biar cepat selesai. Jadi ga beban lagi 😊😊
Oiya, kalo ada plot holes, typo, atau hal yang mengganjal lainnya. Kasitau aja di kolom komentar atau via pm 😊😊

LoLV

~Ruka

Close To You [Natsume Takashi X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang