Disclaimer:
Natsume Takashi and Other Characters are © to their owner
But the story and Original Character are © to me
Happy Reading ^_^
Masih dalam suasana libur musim panas yang gerah.
Jam 09.00
Bangun tidur ku langsung berdiri, beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
Sebelum itu, terdengar dering ponsel pertanda telepon masuk. Dengan malas, aku menjawab telepon itu.
"Iya..?"
"Haruna, ingat 6 Bulan lagi,"
Ah, masa' pagi-pagi telepon hanya ingin beritahu informasi singkat kayak gitu? Membuat moodku hancur saja.
"Iya Ayah, enam bulan lagi,"
Lalu Ayah menutup teleponnya, ah.., dasar tidak penting. Kan bisa via pesan singkat saja.
Setelah mandi, badanku terasa lebih segar. Namun, hal itu yang membuatku menjadi lebih malas ke luar rumah.
Dering singkat berbunyi lagi.
Aku langsung melihat dan membacanya sekilas.
'Tumben, dia menghubungiku kembali. Sudah tak punya teman lagi rupanya.'
Tapi dengan bodohnya aku mengiyakan ajakannya dan pergi menyusul orang itu. Dengan persiapan kata-kata pedas yang kan ku haturkan padanya, tentu saja.
Dia memintaku menyusulnya ke taman dekat halte bus menuju Tokyo.
Dengan jalan pintas yang diberitahu Taki-chan beberapa waktu yang lalu, perjalananku ke sana menjadi lebih cepat dan tak membutuhkan banyak tenaga.
Sesampainya ku di sana, dia melambaikan tangannya.
Aku menghela napas berat dan menghampirinya. "Tumben menghubungiku lagi, ada apa? Sudah tak punya perempuan lagi?" tanyaku sarkas.
"Ya ampun, Haru-chan bukan seperti itu,"
"Tak ada yang memperbolehkanmu memanggilku Haruna, kau tahu?!" bentakku memarahinya.
"Maaf, maaf. Tapi sampai kapan? Aku juga ingin dekat denganmu,"
Wah, wah. Sudah mulai rewel dia, pandai pula dia merajuk rupanya.
Aku hanya membuang muka melihatnya sok imut seperti itu.
"Maa, maa.. Usami-chan, aku sebenarnya ingin meminta tolong padamu," ujarnya.
"Minta tolong apa?" masih dengan nada sarkas.
"Begini... "
Dia mulai berbisik, sesekali aku mengernyitkan dahi karena tak mengerti.
"Oh.."
"Bagaimana?" tanyanya dengan mata yang berbinar.
"Lain kali saja," jawabku singkat.
"Ayolah, sekali ini. Aku tahu, kamu pandai menggambar, buatkanlah aku lukisan gambar ini,"
Dia memberikan secarik kertas ke tanganku.
"Ini.., gambar apa Natori-kun?"
"Itu hanya gambar,"
"Ya, aku tahu itu gambar. Maksudku gambar ini karakter apa?!" tanyaku mulai kesal.
"Hanya sebuah karakter original. Makanya tolong buatkan yang lebih bagus, ya?" pintanya sekali lagi.
"Baiklah, baiklah. Kapan deadlinenya?" tanyaku sambil melihat kembali gambar itu.
"Minggu depan, kutunggu kamu disini, di jam yang sama," jawabnya.
"Ok, deal. Bayarannya masih sama ya.."
"Soal bayarannya aman,"
Kamipun berjabat tangan, pertanda selesai melakukan negosiasi. Tapi, jujur aku bahkan tak tahu apakah ini benar-benar gambar atau hanya coretan biasa.
Terlalu abstrak, Natori-kun. Bagaimana caraku menggambarnya?
"Maaf, aku tak terlalu pandai menggambar,"
"Aah.., tidak apa-apa. Haha.. Tumben tidak sibuk, tak ada jadwal?" tanyaku menelisik.
"Ah, ini aku baru mau bilang, haha.. Ya sudah, aku pergi dulu, jangan sungkan mau chatting denganku, yaa?"
Dia langsung berbalik badan dan berlalu, sesekali dia menggumam, sejak lama dia begitu tapi aku tak tahu apa yang dia gumamkan setelah dia membalikkan badannya.
Ah, buat apa terlalu dipikirkan, lebih baik aku pulang saja.
Setelah ku perhatikan kembali, ternyata gambar yang Natori-kun berikan padaku ini adalah sesosok youkai.
Kiruka: akhirnya selesai juga chap ini, eh btw Ruka runner-up lomba cerpen waktu classmeeting, lhoo.. Wkwk
Reader: dasar, si Ruka haus pujian -_-
Kiruka: bukan pengen pujian, tapi aku mau berbagi kebahagiaan. Yaah, walau hadiahnya cuman buku tulis dan pena doang gpp lahh.. Sebenarnya, aku juga ikut pensi bareng dua orang temanku, tapi nggak tahu menang atau nggak, wkwk..
Di chap ini aku kasih lihat kalau Haruna itu teman dekat Natori [colek Afe_liya apalagi sih si Ruka ini, muehehehe...]
Reader: kurang konsisten aja sih,
Kiruka: *manggut-manggut*
Reader: kurang diksi
Kiruka: aku akan berusaha untuk meng-upgrade penulisanku
Reader: kurang peka juga sih, masa' si cowok udah bertahun-tahun PDKT malah ditinggalin. Dasar author kejam
Kiruka: *terdiam*
Reader: gak punya hati
Kiruka: *lesu*
Reader: gak punya qalbu
Kiruka: bukannya itu sama aja? Ya, ya, ya.. Aku memang gitu, iya dehh, aku ngalah deh, iya iyaa.. *pundung*
Natsume: Kiruka-san, sudah tidak apa-apa.
Kiruka: arigatou nee, Natsume-kun. ゚( ゚இ‸இ゚)゚(ambil tisu sambil ngelap ingus)
Reader: ewhh.. Kejijikan yg hqq
Natsume: makasih yang udah baca chap ini, see you in next chapter. (^v^)
KAMU SEDANG MEMBACA
Close To You [Natsume Takashi X OC]
FanfictionKenapa waktu serasa berhenti saatku menatap matanya. Saatku menatap matanya, akupun tertarik ke dunianya. [Last Rank] #3 natsumetakashi #3 originalchara Diperbarui tanggal 28 Juli 2019