"Kau....." Ucap baekhyun yang sudah membulatkan kedua mata cantiknya.
"Songsaenim" jawab namja yang dimaksud oleh Baekhyun.
"K~kau...kenapa kau ada disini? Kau Kim jongin dari kelasku kan?"
"Ne, Aku sedang ada urusan disini, songsaenim sendiri?" Tanya namja bermarga Kim itu.
"A~aku...aku juga sedang ada urusan" jawab Baekhyun terbata.
"Kalian saling kenal?" Sela eomma Baekhyun di percakapan kedua namja tersebut.
"Ne, dia salah satu murid di kelasku" imbuh Baekhyun.
"Kim Jongin, bisakah kita bicara sebentar" pinta Baekhyun pada muridnya itu.
"Ne"
Keduanya lalu pergi ketempat sedikit jauh dari tempat dimana nyonya Byun dan Ji hyun berada. Dengan tetap memakai tuxedo yang dicobanya Baekhyun mampu membuat siapa saja yang melihatnya pasti tertarik dengannya, tak terkecuali jongin yang sedang bersamanya saat ini.
"Kim jongin" panggil Baekhyun.
"Ne songsaenim"jawab jongin.
"Mian jika tiba2 mengajakmu berbicara seperti ini, tapi ada sesuatu yang sangat ingin aku ketahui" jelas Baekhyun.
"Apa itu?" Tanya jongin penasaran.
"Emm...anu...mungkin yang akan aku tanyakan ini tidak ada hubungannya denganmu, tapi sebagai wali kelas kalian aku harus mengetahuinya"
"Ne"
"Emmm...jongin~ah, apa terjadi sesuatu pada chanyeol sampai dia jadi seperti ini?" Tanya baekhyun serius tanpa melihat kearah jongin.
"Songsaenim, aku tahu aku tak berhak mengatakan ini tapi aku punya firasat jika aku harus mengatakannya padamu"
"Ne, silahkan..."
"Songsaenim, apa kau pernah kehilangan seseorang yang sangat berharga untukmu? Jika kau pernah merasakannya, itulah yang sekarang dirasakan oleh chanyeol. Luka yang begitu membekas membuatnya jadi seperti ini"
"Maksudmu?"
"Jwosonghamnida songsaenim, tapi hanya sebatas itu yang bisa aku katakan padamu"
"Arraseo, aku mengerti. Gumawo ne jongin~ah" ucap baekhyun sambil tersenyum sangat manis.
"Songsaenim, apa aku boleh minta tolong?"
"Tentu saja, katakanlah"
"Apa....aku boleh memiliki nomor handphonemu?"
"Emmm? Tumben sekali?"
"Ne, hanya saja jika ada sesuatu yang ingin aku tanyakan akan lebih mudah jika memiliki nomor handphone mu kan?"
"Tentu saja "
Setelahnya Baekhyun memberikan nomor handphonenya. Mereka tampak semakin akrab setelah obrolan singkat mereka. Tak jarang jongin juga ikut tersenyum dengan Baekhyun. Mereka tampak seperti Hyung dan dongsaeng, karena Baekhyun menempatkan dirinya bukan sebagai songsaenim, melainkan sebagai teman.
Setelah obrolan mereka selesai, Baekhyun kembali pada ibunya. Namun sesat setelahnya dia mendapat pesan dari Kris jika Kris harus keluar kota selama 2hari untuk urusan bisnis babanya. Meski berat Baekhyun harus mengatakan "ya" karena mereka bukanlah remaja lagi yang harus memikirkan hal2 yang sangat tidak dewasa, yang harus mereka pikirkan adalah masa depan mereka. Bekerja adalah salah satu hal yang harus di lakukan oleh pasangan jika ingin kehidupannya di masa depan tercukupi. Jika hanya memikirkan hal2 sepele layaknya remaja yang hanya memikirkan kesenangan sesaat, itu tak ada gunanya sama sekali. Hanya akan membuang waktu. Meski Baekhyun paham akan hal itu, Baekhyun tetap memiliki perasaan kecewa saat Kris tak ada bersamanya saat dia membutuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY AND THE BEAST [ EXO Chanbaek ]
FanfictionLama sebuah hubungan tak selalu membawamu ke sebuah kebahagian. terkadang kau juga harus menyerah meski hatimu tak menginginkannya. Namun bagaimana jika seseorang yang bahkan tak pernah kau bayangkan sebelumnya datang kepadamu dengan membawa sebuah...