Chapter 17

206 19 7
                                    

At 08.00 am, SEOUL SENIOR HIGH SCHOOL.

Para murid yang akan berangkat untuk perbantuan di desa dekat gunung seorak sudah berkumpul di lapangan. Karena jaraknya yang lumayan jauh, jadi tepat jam 8 pagi para murid beserta guru pembimbing berangkat, agar sampai disana tidak terlalu siang.

Setiap kelas berangkat dengan memakai 1 bus. Jika 1 angkatan ada 10 kelas, berarti ada 10 bus yang berangkat.

Bus sudah siap semenjak jam 07.30 am, dan dalam jadwal para murid akan berangkat pada pukul 08.00. ketika semua kelas sudah mengisi absensi dan sudah menerima kaos dari para pembimbingnya, merekapun segera masuk kedalam bus yang sudah ditentukan. Untuk masalah tempat duduk, sekolah memberikan wewenang pada pembimbing untuk menentukannya sendiri, apakah ingin ditentukan sesuai absen ataukah duduk secara acak. Dan kebetulan untuk kelas XI-A tidak menentukan tempat duduk sesuai absen.

Kita akan berfokus ke bus yang ditumpangi oleh kelas XI-A saja, dimana didalamnya ada Baekhyun dan para anak didiknya.
Baekhyun sengaja membuat tempat duduknya secara acak agar para anak2nya tidak merasa canggung ketika harus duduk bersama dengan teman yang tidak terlalu dikenalnya.

Kali ini baekhyun mengambil tempat duduk paling depan, sedangkan para muridnya masih heboh dengan tempat duduk yang akan ditempatinya. Setelah beberapa saat, tiba2 mereka menjadi tenang dan semua sudah duduk ditempat yang mereka inginkan. Namun ternyata ada 1 namja yang masih bingung dengan kursi yang akan dia duduki. Sebenarnya dia tidak mempermasalahkan dimana dia harus duduk asalkan dia bisa duduk saja. Namun karena suatu alasan para temannya tak mengizinkannya duduk di kursi manapun.

"Kyungsoo~ya, kau belum dapat tempat duduk?" tanya baekhyun pada muridnya itu.

"Ne songsaenim" jawab namja itu.

"Kalian, tolong beri tempat duduk untuk Kyungsoo" pinta Baekhyun pada para muridnya.

"Tidak akan. Ini balasan untuknya karena sudah membuat kami harus pergi ke acara tidak berguna ini" celetuk salah satu murid disana.

"Benar" timpal teman lainnya.

"Kalian tidak boleh seperti ini, walau bagaimanapun Kyungsoo adalah ketua kelas kalian, jadi kalian juga harus menghormatinya" Tutur Baekhyun.

"Songsaenim, aku....tidak apa2. Aku akan berdiri saja" sahut Kyungsoo dengan wajah sedih.

"Do Kyungsoo, apa kau tahu berapa jarak yang akan kita tempuh? Tidak, kau tidak boleh berdiri" ucap baekhyun.

Saat Kyungsoo dan Baekhyun tengah berdebat, seseorang dari kursi belakang mengangkat tangannya sebagai tanda jika dia ingin menyela obrolan mereka berdua.

"Songsaenim" ucap seorang namja yang mengangkat tangannya tersebut.

"Ne jongin~ah" Baekhyun mengalihkan pandangannya ke namja itu.

"Biarkan Kyungsoo duduk disebelah saya, kebetulan saya duduk sendiri" ucap namja itu lagi.

"Good boy" cengir Baekhyun kemudian melanjutkan kata2nya, "kyungsoo~ya, duduklah dengan jongin, ini perintah".

"Aniya, saya lebih baik berdiri daripada harus duduk dengan Kim jongin" Kyungsoo masih saja keras kepala.

"Jika kau masih keras kepala untuk berdiri, saya juga akan ikut berdiri" ujar Baekhyun.

Disaat keadaan masih ricuh, Chanyeol yang memang suasana hatinya sedang tidak baik karena pemandangan yang dia lihat tadi pagi, ikut serta dalam perdebatan itu.

"Do kyungsoo, bisakah kau sekali saja tidak keras kepala!!! Keras kepalamu yang seperti sekarang ini akan merugikan orang lain. Apa kau ingin Baekhyun songsaenim berdiri sepanjang perjalanan nanti? Jangan terlalu menutup mata pada keadaan sekitarmu sampai kau lupa jika orang lain sudah berkorban untuk dirimu!" Oceh Chanyeol yang berhasil membuat seluruh penumpang bus tersebut menatap kearahnya.

BEAUTY AND THE BEAST [ EXO Chanbaek ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang