Love Whisper

564 18 0
                                    

Part. 11 Love Whisper.

Aku bangun paling pagi di kamar ini, mungkin karna setelah sampai di hotel aku langsung istirahat. Ku lihat jam ternyata jam 7, yang ku ingat kata kak Aya jam 8 sudah harus sarapan dan siap siap melanjutkan school trip hari ini. Tapi Behan, Ilman dan Ilham masih tidur.

Aku berjalan ke loteng untuk melihat suasana hotel. Hotel ini berbentuk huruf L dengan kolam yang mengikuti bentuk hotelnya. Baru jam 7 rasanya sudah terik sekali. Aku segera bersiap untuk mandi dan membangunkan yang lain.

Dengan terburu-buru aku turun ke restoran hotel, semoga sempat deh sarapan dulu. Setelah mengambil roti dan menyelainya aku mencari tempat duduk kosong tapi aku melihat Vio duduk sendiri, sudah lama juga aku tak bicara dengannya. Aku menghampirinya dan meminta izin untuk duduk di depannya.

“Tumben sendiri. Temen kamu yang biasa sama kamu itu kemana?” Tanyaku.

“Aku telat bangun hahaha..” Jawabnya.

“Lah ngapain aja semalem sampe telat bangun? Dugem ya?” Tanyaku bercanda.

“Husss sembarangan, semalem aku ke pantai Kuta sama kak Athan..” Jawabnya, sangat sumeringah.

Wah Athan sudah mulai melangkah maju ternyata sampai membuat anak orang telat bangun. Semoga menjadi awal yang baik.

“Oooo.. Akhirnya ya Vio.. Eh aku boleh tanya?”

“Apa?”

“Kok kamu bisa sebegitu pedulinya sama Athan? Padahal menurut aku Daffa itu lebih baik dalam segala hal dari Athan.” Tanyaku serius.

Ekspresi wajah Vio berubah, ia meletakan sendok yang ia pegang di piring. Lalu menghabiskan makanan yang tersisa di mulutnya. Aku sabar menunggu jawabnya.

“Gini kak..”

“Cinta itu sederhana, kalo kita paham makna mencintai apa adanya dan mengerti apa artinya cukup.” Jawabnya serius.

Aku berusaha menahan tawaku, aku sangat terpukau dengan kalimatnya. Tapi wajahnya yang imut dan kekanakan tidak mendukung kalimatnya yang serius.

*Tuk* aku mengetuk kepala Vio pelan.

“Masih kecil udah cinta cintaan hahahahahah.” Kataku sambil melepas tawa yang ku tahan.

“Ahhh apaansih.” Katanya sambil memegang kepalanya.

“Tapi kak. Emang bener kok, aku ga butuh yang sempurna biar aku yang melengkapi dia dan membuat dia menjadi sempurna..”  Sambung Vio.

Aku terdiam, kali ini aku tak tertawa. Benar juga, seringkali aku mencari sosok yang sempurna lalu apa tugasku hanya mengagumi apa yang sudah ada. Tapi orang yang aku kagumi memang sosok yang sempurna entah apalagi yang harus aku lengkapi, atau memang aku yang terlalu mengaguminya hingga tak tahu dimana aku harus menutupi kekurangannya.

“Kok ngelamun? Kak Devi sih udah sempurna kak. Cukup ada untuk dia terus juga udah melengkapi dia kan.” Kata Vio seakan menjawab kalimat yang ku ucapkan dalam hati.

Obrolan aku dan Vio terhenti karna kami di panggil untuk segera berkumpul di lobby hotel karna sudah jam 8 lewat.

Perjalanan kami berlanjut ke Bali Bird Park, entah kenapa aku sama sekali tak tertarik. Untuk apa anak SMA seperti kami melihat burung, di Bogor juga banyak.

Tapi ekspetasiku salah, tempat ini begitu sejuk karna di kelilingi banyak pohon, saung dan danau danau kecil aku hanya menikmati suasana nya, tidak untuk lihat burungnya. Suasana seperti ini memang pas sekali untuk berjalan berduaan, tapi disebelahku hanya ada Dugong asal Purwakarta.
Behan semenjak di Bali jarang sekali bersamaku mungkin karna mau menikmati Bali dengan Kyla. Lalu aku? Terakhir bertemu Devi di bandara. Rasanya rindu juga. Huhu.

Mengagumimu Dari Jauh (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang