06. -the hard choice-

12.3K 2K 130
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Benci?

Ah perasaan itu benar-benar sangat Hana tidak suka. Kenapa harus ada rasa benci bersarang di hatinya. Ketahuilah itu sangat menyakitkan, lebih menyakitkan dari saat Hana merasakan tubuhnya berbenturan dengan mobil seperti kemarin malam.

Apalagi jika rasa benci itu ditunjukkan pada seseorang. Karena setiap kau mendengar namanya maka rasa kesal akan muncul hingga ke puncak kepalamu. Kau marah tapi tak berdaya karena tak dapat melakukan apa pun pada perasaan sialan itu.

Sebut saja Hana tidak waras, karena ia telah membenci seseorang tanpa alasan. Yaitu Oh Sehun, ah pria itu. Tentu saja itu salahnya, kenapa juga dia terlahir sempurna seperti itu hingga membuat orang lain iri. Pria dengan perawakan dan hidupnya yang hampir sempurna. Hana pasti sudah gila karena telah membenci pria tampan itu tanpa alasan jelas. Bisa dikatakan dia adalah satu dari sekian banyak haters pria itu di dunia ini, tapi Hana meragukan itu. Ia tidak yakin apakah ada yang tidak menyukai pria sesempurna Sehun.

Dan sialnya, entah harus bereaksi seperti apa ketika Hana tahu orang yang menabraknya kemarin malam adalah pria yang selama ini ia benci, pria yang ketika Hana mendengar namanya. Hana serasa seluruh dunia menatapnya dengan tatapan mencemooh. Kurasa kalian sendiri paham dengan perasaan Hana. Ya ketika rasa benci bersarang di hatimu, maka kau akan merasa seluruh dunia adalah musuhmu.

Hana kenal siapa gerangan pria yang duduk di kursi sebelah ranjang tempat ia duduk bersandar pada ranjang pasien. Dia Kim Junmyeon, manajer Sehun. Ayolah siapa yang tidak tahu manajer pria itu, dia yang selalu mengikuti Sehun kemanapun pergi membuatnya ikut tersorot media dia bahkan tidak kalah tampan dari artisnya.

Hana merasakan kalau mungkin ia sekarang tidak takut lagi pada yang namanya neraka, karena nyatanya itu sudah ada di depan matanya. Hana sudah terjebak ke dalam neraka itu. Itu seperti Hana mencoba lari dari jeratan neraka dan menjauh, namun neraka mengejar dan menghampiri Hana.

"Aku sudah mengirimkan surat izin absen ke sekolahmu, jika kau mengkhawatirkan masalah itu."

"Dan juga..."

"...aku mewakili Sehun untuk meminta maaf, tentang kejadian kemarin malam." ucap Junmyeon dengan penuh penyesalan, itu tidak dibuat-buat. Junmyeon benar-benar menyesal dengan apa yang terjadi.

Hana hanya diam, memainkan selimut yang menutupi tubuhnya sampai pinggang dengan jari-jarinya. Dia tidak mengeluarkan suaranya sejak Junmyeon duduk di sana, wajahnya terlihat tak berekspresi sama sekali. Bahkan Junmyeon heran dengan wanita di depannya ini. Apakah dia tidak bisa bicara? Batin Junmyeon.

Hana tidak sepenuhnya mendengarkan dan peduli pada apa yang dikatakan Junmyeon, bahkan Hana tidak terlalu memedulikan keberadaan pria itu di dekatnya. Ia terlalu sibuk dengan semua rencana-rencana apa yang harus ia lakukan setelah keluar dari rumah sakit ini.

Hatred [ two ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang