03. -who are you?-

14.9K 2.5K 115
                                    

Hari ini Hana memutuskan untuk mengunjungi panti asuhan, setelah pulang dari sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Hana memutuskan untuk mengunjungi panti asuhan, setelah pulang dari sekolah. Sekitar pukul empat sore Hana memutuskan berkunjung, sudah sekitar satu bulanan Hana tidak menginjakkan kakinya di panti asuhan tempat dimana Hana di besarkan selama beberapa tahun ini.

Hana mempunyai waktu luang sekitar tiga jam, sebelum jam kerja di cafe dekat sebuah gedung agensi ternama dimulai. Kening Hana mengernyit heran ketika mendapati gerbang panti asuhan terlihat sangat ramai, bahkan beberapa wartawan berada di sana.

Mengabaikan keanehan itu Hana menerobos masuk melewati para wartawan yang berdiri di sekitar sana. Saat Hana berjalan di halaman panti asuhan, Hana menyadari kalau sepertinya sedang ada seorang idol tengah berkunjung di sana. Dulu sering terjadi saat Hana masih tinggal di panti asuhan, sering ada beberapa idol yang datang berkunjung dan membantu beberapa keperluan panti asuhan juga memberikan sumbangan untuk anak-anak di sana.

Kedatangan Hana di sambut hangat oleh anak-anak di sana, mereka sudah mengenal Hana. Melihat kesibukkan yang terjadi di sana, Hana berinisiatif membantu anak-anak dan ibu panti asuhan.

Dan sepertinya acara inti baru saja akan di mulai, setelah membantu menata ruang tempat bermain anak-anak yang disulap menjadi ruangan penuh kursi dan hiasan seperti balon dan pita bermacam warna. Hana menyuruh semua anak-anak untuk duduk di kursi yang sudah Hana rapikan tadi. Dengan masih mengenakkan seragam sekolahnya Hana menuntun beberapa anak untuk duduk di kursi.

"Eonni!! "

Seorang anak perempuan berusia tujuh tahunan memanggil Hana. Membuatnya tersenyum dan menghampiri anak yang sudah setia duduk di kursinya.

"Ya, kenapa Jaein memanggil Eonni? Apa Jaein butuh sesuatu?" Hana menunduk, mensejajarkan tubuhnya.

"Eonni temani Jaein." kata anak itu sembari menepuk kursi kosong di sebelahnya, diikuti senyum polosnya.

Hana dibuat tersenyum oleh tingkah Jaein, tak ingin membuat Jaein sedih, Hana akhirnya duduk di sebelahnya. Anak ini mengingatkan pada dirinya sendiri.

Na Jaein, itulah nama lengkap anak yang kini duduk di sebelahnya, tengah memainkan ponsel milik Hana yang beberapa saat lalu ia pinjamkan agar anak itu agar tidak merasa bosan ketika menunggu acara yang belum juga di mulai.

Yang Hana tau lewat ibu pengasuh, Jaein ditemukan di depan gerbang panti asuhan ketika anak itu berusia enam Bulan. Dengan secarik kertas yang berisikan nama 'Na Jaein'

Hana melihatnya, melihat pertumbuhan Jaein setiap harinya. Melihat bagaimana anak itu ketika mulai berjalan dan belajar berbicara. Bagaimana Jaein bisa sampai di sini sama seperti ketika Hana akhirnya bisa berada di sini.

Ia di buang oleh orang tuanya di gerbang panti asuhan, dengan secarik kertas berisikan nama yang kini Hana kenakan. Entah karena alasan apa orang tuanya meninggalkan Hana di tempat ini, tapi Hana selalu yakin pasti orang tuanya memiliki alasan tersendiri, membuat Hana meyakinkan dirinya untuk tidak membenci mereka.

Hatred [ two ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang