18. -find u-

9.3K 1.6K 185
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Apa yang kau lakukan?!"

"Ayo lari!"

Suasana jalanan sepi yang sebelumnya menjadi objek penglihatan Hana, seketika teralihkan oleh sebuah suara familiar yang akhir-akhir ini tak ingin Hana dengar.

Sehun, orang itu meraih tangan Hana, menariknya sebelum kemudian berlari di depannya dengan tergesa.

Sejenak Hana bingung dengan situasi yang sedang terjadi, hingga sebuah teriakkan sorak sorai yang memekakkan telinga dari arah belakangnya membuat Hana sedikit menoleh ke arah belakang, lalu pada Sehun yang masih memegang tangannya berlari memimpin di depan sana.

Apa yang terjadi? Kenapa semua ini terasa tidak asing?

Walaupun Hana merasa bingung dengan situasi yang terjadi, tapi ia tetap mengikuti langkah Sehun yang masih menggenggam erat tangannya, sangat erat seolah Sehun takut Hana akan lenyap jika ia melepaskan genggaman tersebut.

Penggemar Sehun di belakang sana sedikit tertinggal hingga Hana dapat menghela napas lega,  tidak berhenti di situ, Sehun membawanya masuk ke dalam sebuah toko baju pinggiran jalan.

Hana yang masih belum mengerti dengan situasi yang terjadi, hanya diam tak tahu harus melakukan apa. Ia hanya mengikuti langkah Sehun dan menuruti perintah pria tinggi itu, bahkan saat Sehun menariknya ke sebuah ruangan kecil kotak tempat berganti, ia hanya diam.

Dengan cekatan Sehun mengunci pintu di belakangnya, dengan napas terengah karena berlarian. Ia lalu menatap Hana tepat di manik hitamnya, seulas senyum tipis tersungging di sana. Senyum yang entah kenapa terasa tulus, dan... tak nyata.

Masih dengan senyum tipisnya tangan kiri Sehun yang bebas, terangkat menyentuh lembut pipi Hana.

Kenapa? Terasa.. tak asing?

Hana mengernyit heran, entah bagaimana ia merasa kalau ia pernah dalam posisi ini sebelumnya.

Sehun menunduk, semakin mendekatkan wajahnya membuat Hana siaga dan menekan dada Sehun menggunakan tangan kanannya yang bebas. Tapi Sehun sungguh cepat, tangannya menekan punggung Hana semakin menempel pada tubuhnya hingga membuat Hana tak dapat berkutik, sampai sebuah sapuan lembut menyentuh bibir Hana.

Sehun menciumnya, dengan sangat intens dan dalam. Hana tidak menyukainya, namun ia tidak bisa bergerak sedikitpun. Entah karena pelukan Sehun yang teramat erat atau karena tubuhnya yang serasa mati rasa.

Hingga sebuah ketukan bertempo keras terdengar di belakang Sehun, Hana mencoba memberitahu Sehun namun pria itu seolah tuli dan terus memperdalam ciumannya. Ketukan di pintu tersebut semakin tak terdengar di telinga Hana, semakin pelan dan pelan lalu berganti menjadi sebuah suara yang memanggil namanya.

Hana?

'Hana? '

"Hana? "

Hyesun? Apakah itu suara Hyesunㅡpemilik panti asuhan. Batin Hana.

Hatred [ two ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang