16. -like an illusion-

10.6K 1.8K 189
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Mereka yang tidak banyak bicaraㅡpendiam dan tertutup. Adalah pendendam yang mengerikan.

...

Entah sudah berapa lama Sehun semakin mendesak Hana dan memangut bibir Hana rakus, hingga getaran ponsel yang berada di saku Sehun menyandarkannya.

Masih dengan napas terengah Sehun memberikan sedikit ruang antara ia dan Hana. Hana memalingkan wajahnya tidak ingin untuk sekedar melirik pria di depannya itu sebelum bergerak mundur memberikan ruang bergerak di antara keduanya.

Sehun mengambil ponsel tersebut sambil sedikit merapikan penampilannya yang tak terasa menjadi agak berantakan.

'Yaish! Sialan! Buka pintunya'

Sehun mengernyit tidak suka sampai ketika ia mendengar gebrakan di pintu belakangnya, itu pasti Junmyeon.

Sehun mengakhiri panggilan dan kembali menyimpan ponselnya, lalu ia menatap Hana yang tengah menunduk merapikan penampilannya yang jadi sedikit acak-acakan karena ulahnya.

Ia pasti sudah gila, kenapa juga dirinya sampai berani mencium Hana. Oh tidak, salahkan bibir Hana yang terlalu tak bisa ditolak.

Setelah terdiam untuk beberapa saat, menunggu Hana merapikan penampilannya. Sehun berbalik memutar kunci dengan tangan kanannya yang sudah memegang pergelangan tangan Hana erat. Melupakan kecanggungan yang dirasakan.

Keadaan di luar tidak seramai tadi, tentu saja itu pasti berkat Junmyeon. Pria itu memang sangat pandai, tidak salah Sehun menjadikan dia manajernya.

Mengabaikan tatapan membunuh Junmyeon, Sehun melengos menuju keluar dengan menggandeng Hana. Namun saat ia berbalik, suara riuh menyambutnya.

Sehun menoleh kearah Hana, gadis itu tampak biasa saja dengan wajah tak acuh miliknya, namun telapak tangannya terasa sangat dingin saat ia menggenggamnya.

Tangan Sehun melepaskan genggamannya, membuat Hana sedikit menoleh kearahnya. Namun hal yang Sehun lakukan selanjutnya membuat Hana menahan napas sejenak. Sehun merangkul bahunya erat sebelum kembali berjalan menerobos para penggemarnya dengan Junmyeon di depan mereka.

Dapat Hana rasakan tubuh hangat milik Sehun yang menempel padanya, dan tangan besar Sehun yang menyentuh bahunya erat. Entah kenapa tangan itu terasa nyaman saat menyentuhnya. Kenapa?

Pria ini sungguh sialan, beberapa saat lalu dia membuatnya mati berdiri karena kelakuan brengseknya. Dan sekarang dia bersikap bak pria gentle. Menyebalkan.

Beberapa penggemar wanita berteriak histeris saat Sehun merangkul Hana dan berjalan diantara keramaian itu. Membuat Hana menunduk enggan melirik mereka, dan jangan lupakan Junmyeon yang berjalan di depannya memberi jalan untuk keduanya, bahkan disaat keduanya sudah masuk ke dalam mobil, teriakan beberapa orang masih Hana dengar.

Hatred [ two ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang