13. -when he comes-

11.2K 1.8K 359
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Hari ini sekolah berakhir seperti biasanya. Para murid-murid sudah mulai meninggalkan gedung sekolah satu per satu. Termasuk Hana yang kini duduk di halte menanti bus datang.

Junmyeon tidak datang menjemput seperti biasanya. Mungkin pria itu sedang sibuk mengurusi Sehun. Jadi Hana memutuskan untuk pulang menggunakan bus.

Saat Hana sedang duduk diam sambil memainkan ponsel di tangannya, seseorang menepuk pelan pundaknya. Membuat Hana menghentikan acara memainkan ponsel dan melirik pada si pelaku. Seulas senyum tipis tersungging di sudut bibir Hana, saat melihat ternyata Taeyong yang menepuk bahunya.

"Boleh aku duduk di sini?" tanyanya, menunjuk tempat duduk kosong di sebelah Hana.

"Tentu saja."

Setelah mendapat ijin dari Hana;ijin yang sangat tidak perlu. Taeyong duduk di sebelah Hana.

"Dimana orang yang selalu menjemputmu?"

Kening Hana mengernyit, "Junmyeon?" ucapnya ragu.

"Ya, mungkin. Aku tidak tahu siapa namanya." Taeyong tersenyum canggung.

Hana tersenyum tipis, "Tidak ada, mungkin dia sedang sibuk."

Taeyong hanya mengangguk pelan masih dengan senyum tipis, hingga keduanya kembali diam.

"Kau akan kemana setelah ini?" tanya Taeyong lagi, setelah beberapa saat hanya diam menatap jalanan.

Hana terdiam beberapa saat, mengingat-ingat akan kemana setelah sepulang sekolah. "Jam enam nanti aku harus bekerja,"

"Ada apa?" lanjutnya.

"Tidak, aku hanya ingin mengajakmu ke toko buku,"

"Tapi jika kau tidak bisa, tak apa." katanya lagi, masih dengan senyum tipisnya.

"Kalau begitu ayo," kata Hana, beranjak dari duduknya.

Taeyong tentu saja hanya bisa melongo mendengar jawaban Hana, tidak percaya Hana mengiyakan ajakannya secepat itu. Lalu ikut berdiri.

"Ada buku yang harus aku beli juga." tambah Hana.

Taeyong mengangguk, "baguslah."

...

Rak-rak buku berderet di setiap sudut, buku-buku berjejer rapi adalah pemandangan yang paling Hana sukai. Aroma buku yang baru saja di buka adalah aroma familiar untuk Hana. Aroma yang lebih Hana kenal dari apapun.

Buku yang ia butuhkan sudah ada di tangannya, tapi ia kembali berkeliling dan menyentuhkan ujung jarinya pada sampul-sampul buku yang berderet. Jajaran novel yang menarik perhatiannya.

Sedangkan Taeyong sedang mencari buku yang ia butuhkan di sudut lain. Sudah lebih dari tiga puluh menit sejak dirinya dan Taeyong menginjakkan kakinya di toko buku itu, namun Hana seolah ingin berlama-lama di tempat itu.

Hatred [ two ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang