17. -lost in none-

10.2K 1.6K 157
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Ternyata cinta tidak bisa dibagi-bagi. Mencintai satu orang lagi bukan berarti kurang mencintai orang yang satunya. Kesetiaan bukanlah sebuah gagasan, melainkan sesuatu yang kau bawa dalam dirimu.

ㅡA.S.A Harrisonㅡ

Setelah sekembalinya Sehun dan Hana dari rumah orang tua Sehun. Hana langsung melesat masuk ke dalam kamarnya tanpa mengatakan sepatah katapun pada Sehun.

Saat Sehun keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian santainya, ia terdiam teringat kembali pada kejadian tak terduga yang terjadi di ruang ganti.

Ingatan sialan yang tak segera beranjak dari dalam kepalanya. Kejadiannya benar-benar diluar dugaan, dan juga... sensasi bibir Hana yang masih ia ingat dengan jelas membuatnya setengah gila.

Daripada pening memikirkan kejadian tadi, Sehun memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang, mengistirahatkan jiwanya yang terasa terguncang dengan ingatan itu.

...

Langit-langit kamar yang putih polos ditemani cahaya temaram lampu tidur di atasnya menjadi teman Hana yang tengah berbaring dengan kedua mata terbuka menatap langit-langit kamar dalam diam, dengan semua hal berkecamuk di kepalanya.

Sehun, orang tuanya, Junmyeon, penggemar Sehun dan.. ciuman yang terjadi tadi saat di ruang ganti.

Semuanya terasa asing, dan di dalam sana entah bagaimana Hana merasakan sesuatu yang terasa berdebar. Apa itu? Apakah itu karena ia merasa asing dengan kehidupan yang baru ini? Karena semua ini adalah baru untuk Hana, entah itu Sehun maupun orang-orang yang bersangkutan dengannya.

Tangan kiri Hana bergerak, menyentuh dadanya yang terasa berdebar sejak keluar dari ruang ganti bersama Sehun. Apa ini?

Hana menghembuskan napasnya, ini gila kenapa dirinya menjadi seperti ini? Ini benar-benar menjengkelkan batinnya.

Sebuah getaran ponsel di nakas membuat Hana menghembuskan napas pelan, ini tidak boleh berlanjut hingga tahap selanjutnya. Ini harus dihentikan.

Nama Taeyong tertera di layar datar ponsel, saat Hana mengambilnya dari nakas dan menyentuhkan jarinya pada layar ponsel.

'Kau sudah tidur?'

Sebuah senyum simpul terpatri di bibirnya, sejenak Hana melupakan tentang semua hal yang ada di kepalanya, selalu seperti itu. Taeyong selalu melakukannya dengan baik, dia selalu membuat Hana melupakan semua kegelisahan yang ada di kepalnya. Entah apakah Taeyong sadar atau tidak dengan kedatangannya membuat Hana merasa dirinya seolah kembali pada kenyataan awal, tentang semua yang terjadi bukanlah apa-apa, Sehun, orang tuanya,  dan juga Junmyeon. Akan berlalu seiring berjalannya waktu.

Hatred [ two ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang