Ketika ia berjalan menuju lobby banyak yang memberi salam kepada Raynell. Jeslyn tak heran karena memang Raynell adalah CEO dari perusahaan World Hanson, tapi ia heran karena banyak wanita yang melihatnya sangat sinis.
"Jangan di hirau kan, mereka kira kau wanita one night stand ku" ucap Raynell.
----------"What?!" ucap Jeslyn terkejut dan membulatkan matanya.
"Sebentar lagi kau akan terkenal" ucap Raynell santai. Jeslyn terlihat kebingungan apa yang di maksud Raynell? Kenapa semua wanita melihatnya seperti itu, kenapa dia bilang kalau Jeslyn akan menjadi terkenal. Dan ketika keluar dari lobby dan ingin masuk kedalam mobil, salah satu pertanyaan Jeslyn terjawab. Banyak wartawan yang sudah berdiri didepan pintu masuk dan sudah mengelilingi mobilnya yang sudah terparkir di depan pintu masuk.
"Mr.Hanson bagaimana hubungan anda dengan wanita kemarin yang berada di restaurant sore itu dan malam itu?" tanya salah satu laki laki berbadan kurus.
"Iya, lalu siapa wanita cantik yang sekarang bersama mu?" tanya salah satu perempuan.
"Wanita yang bersama ku sore itu dan malam itu adalah teman ku" ucap Raynell.
"Tapi, mengapa anda begitu mesra?" ucap perempuan berambut pirang.
"Hanya teman. Okay. Aku harus pergi sekarang" ucap Raynell dan berjalan menuju mobil dengan bodyguard sudah bersiaga memberi jalan untuk tuan nya. Jeslyn pun mengikuti nya dan membuka pintu mobil bagian depan.
"No, kau bersama ku" ucap Raynell dan memegang tangan Jeslyn. Jeslyn dan Raynell sekarang duduk bersebelahan didalam mobil.
"Mana mungkin aku duduk bersama mu?" ucap Jeslyn
"Sekarang mungkin"
Jeslyn menghela nafas, kemudian ia diam.
Tak lama Jeslyn memikirkan 'apakah wanita yang dipertanyakan wartawan tadi adalah Adriana? Tapi kenapa dia bilang hanya teman? Kalau Adriana melihatnya di tv pasti dia akan sedih. Lebih baik aku tanyakan saja'
"Maaf Mr.Hanson, apa yang di tanyakan wartawan tadi itu maksudnya Adriana?"
"Yes, of course" ucap Raynell dengan santainya.
"Lalu kenapa kau bilang hanya teman? Bukan nya kalian berdua punya hubungan?" tanya Jeslyn.
"Aku menganggap dia sama seperti wanita lain nya, tidak ada yang special" ucap Raynell. Kata kata yang di keluarkan Raynell membuat Jeslyn kesal.
"Tega sekali kau. Adriana sangat mencintaimu, tidak bisa kah kau berikan cinta pada nya?" ucap Jeslyn
"Aku tidak percaya cinta" ucap Raynell.
"Kalau begitu jangan memberi dia harapan jika kau tidak mencintainya. Jangan buat dia merasa kalau kau mencintai dia. Dia tidak butuh belas kasihanmu. Dia hanya butuh cinta yang sesungguhnya" ucap Jeslyn tegas.
"Siapa kau berani menyuruh ku?"
"Aku memang bukan siapa siapa. But, I'm her best friend!" ucap Jeslyn. Raynell langsung melihat Jeslyn dengan tatapan aneh.
"Ehm, i'm sorry. Bukan maksudku tidak sopan denganmu hanya saja aku tidak suka jika ada yang menyakiti sahabatku"
"It's oke" ucap Raynell dan dia kembali melihat handphone nya.
Keadaan didalam mobil kembali hening. Tak ada satupun yang berbicara hingga sampai di tempat meeting.
"Kau meeting di restaurant?" tanya Jeslyn
"Ya, restaurant ini salah satu aset ku. Di dalam sana ada ruangan untuk meeting" ucap Raynell
"Waw bagus sekali" ucap Jeslyn pelan. Jeslyn melihat sekeliling restaurant begitu indah seperti istana yang di sulap menjadi restaurant, sepertinya makanan nya pun sangat sangat mahal. Selagi ia melihat sekeliling dia seperti melihat seseorang yang ia kenal.
"Oh shit!!! " seketika itu Jeslyn langsung menutup muka samping nya dengan setumpuk berkas agar tidak terlihat dengan orang itu.
"Kau kenapa? Kenapa bertingkah aneh seperti itu?" tanya Raynell bingung.
"Bisakah kita berjalan lebih cepat?"
"Tapi kau kenapa?"
"Nanti ku jawab sebaiknya kita cepat masuk ke ruang meeting mu" ucap Jeslyn.
"Come on " ucap Jeslyn dan menarik tangan Raynell dan mereka berjalan sangat cepat.
"Hey hey Stop it!" ucap Raynell tegas tapi Jeslyn tak menghiraukan nya dia terus berjalan agar dia menjauh dari orang itu. Dia tidak mau melihatnya, dia seperti di kejar setan. 'Sepertinya sudah tidak akan kelihatan' Jeslyn pun melepaskan tangan Raynell.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Raynell agak marah.
"Maafkan aku Mr.Hanson aku harus menjauh dari seseorang. Aku akan jelaskan nanti sekarang sudah waktunya kau meeting, nanti kau akan terlambat jika kau mendengar alasanku. Dimana ruangan meeting mu?"
"Kau gila ya? Aku menyuruh mu tadi berhenti. Ruang meeting ku bukan ke arah sini. Kau yang membuat aku terlambat" ucap Raynell tegas.
"Maaf Mr.Hanson" ucap Jeslyn menyesal.
"Kali ini kau selamat karena aku ada meeting" ucap Raynell dan ia langsung berjalan ke arah ruang meeting nya, Jeslyn pun mengikuti Raynell.
Di dalam ruang meeting sudah ramai, hanya sedang menunggu Raynell saja.
"Maaf saya terlambat" ucap Raynell
"Tidak apa Mr.Hanson" ucap wanita berpakaian sexy sambil mengedipkan sebelah mata.
"Baik lah kita mulai saja meeting nya sekarang" ucap Raynell
Meetingpun di mulai. Setelah meeting berjalan lumayan lama, semua masih terlihat sangat serius. Kecuali Jeslyn, dia terlihat sangat bosan dia mutar mutar pulpen yang ada di tangan nya dan mukanya terlihat seperti sangat bosan. Raynell pun memperhatikan nya dan Raynell berbicara.
----------
Tolong kasih pendapat ya hehe siapa tau kurang bagus atau ada yang typo. Siapa tau pendapat kalian bisa membangun biar ceritanya lebih asyik dan lebih seru hehe. Makasih yaaa jangan lupa komen dan vote yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Wants Me
RomanceThis is the story that the first time I wrote. So don't copy my story. Jeslyn Mason yang tinggal jauh dari orangtuanya sedang mencari perkerjaan, kebetulan seorang temannya memberi tahu bahwa ada perkerjaan di sebuah perusahaan World Hanson. Jeslyn...