Taklama Raynell pun keluar dari kamarnya dan ia menuju meja makan untuk sarapan. Selesai mereka sarapan mereka pun bergegas menuju lokasi meeting.
Sesampainya di lokasi tersebut Jeslyn merasa kaget karena rekan kerja Raynell adalah orang ia kenal.
--------------
"Mr. Hanson apakah dia Mr. Robert Carter?"
"Waw kau mengenali dia? Dia salah satu pengusaha terhebat."
"Apa kau ingin meeting bersama dia? Ucap Jeslyn sambil melihat Raynell.
" Ofcourse bae"
"Aku tunggu di luar saja tidak apa?" Ucap Jeslyn lemas.
"Why? Ikutlah. Lalu kenapa kau menanyakan soal Mr. Carter? Kau mengenalnya?"
"He is my father"
"Are you serious? Tetapi namamu kan Mason?" Ucap Raynell kebingungan.
"Apakah saya boleh menunggu di luar?"
"Kalau dia ayah mu kenapa kau ingin tunggu di luar?"
"Tidak bisakah kau mengerti keadaan ku kali ini Mr. Hanson? Aku hanya minta untuk kali ini saja!" Ucap Jeslyn mulai kesal.
"Baiklah tenangkan dirimu ada pantai di dekat sini. Aku akan ke sana jika aku sudah selesai" Mengambil tas yang ada di tangan Jeslyn dan tersenyum lalu pergi meninggalkan Jeslyn.
Jeslyn pun bergegas menuju pantai yang berada di dekat lokasi tersebut. Jeslyn duduk di pinggir pantai sambil melihat obak berdeburan, burung berkicau dan anak kecil yang sedang bermain.
"Kenapa aku harus bertemu dia? Apakah ini tahun tersial ku? Aku berkerja dengan bos yang super menyebalkan dan aku harus bertemu ayahku. Shit!!" Ucap Jeslyn sambil memegangi kepalanya dan menunduk. Tak lama ada yang memanggil dengan nada yang tak asing.
"Jeslyn?" Ucap seorang. Jeslyn pun melihat kearah suara tersebut.
"Ah ternyata benar. Papah sangat rindu nak" Ucap Mr. Carter sambil memeluk Jeslyn dan melepaskan rindunya.
"Kau sedang apa disini? Sebaiknya kau ikut papah kerumah. Pulanglah Lyn berasama papah. Papah akan banyak cerita tentang selama ini apa yang papah alami"
Jeslyn pun melepaskan pelukan ayahnya dan berbicara "tidak, aku lebih baik seperti ini tanpa papah. Papah tidak perlu bercerita tentang kemarin atau kapan pun sehingga papah bisa jadi seperti sekarang. Dimana papah disaat aku butuh papah?"
"Dengarkan dulu Lyn. Papah punya alasan kenapa papah berbuat seperti dahulu. Dan papah tau itu salah seharusnya papah tidak berbuat seperti itu. Biarkan papah memperbaiki hal tersebut. Kembali lah Lyn papah ingin memperbaikinya" Ucap Mr. Carter memohon pada Jeslyn.
"Tidak pah. Aku belum siap"
"Baiklah jika kau siap kau bisa kapanpun datang. Lalu kau disini sedang apa?"
"Dia disini menemani ku Mr. Carter. Dia wanitaku" Ucap Raynell yang tiba tiba saja datang.
"Aku akan setuju jika kalian bersama"
"Terimakasih Mr. Carter. Aku tak menyangka jika wanitaku adalah anakmu"
"Kau sangat beruntung memiliki dia Mr. Hanson. Jagalah putriku baik baik. Aku harus pergi karena ada urusan yang harus ku selesai kan"
"Baiklah hati hati di jalan Mr. Carter" Ucap Raynell sambil melambaikan tangan ke arah Mr. Carter
Taklama Mr. Carter pergi Jeslyn pun menangis.
"Kenapa menangis? Kau sangat cengeng hanya karena di tinggal ayahmu saja kau menangis" Ledek Raynell. Jeslyn pun hanya diam dan tetap menangis."Baiklah tenangkan dirimu. Mungkin aku tak tau masalah mu tapi kurasa kau sangat sedih. Menangis lah tak apa" Ucap Raynell sambil menaruh kepala Jeslyn di dada bidang nya.
"Jika sudah kau sudah baikan baru kita pulang" Ucap Raynell sambil mengelus rambut Jeslyn. Lalu Jeslyn pun merasa sudah membaik.
"Baiklah kita bisa pulang sekarang" Ucap Jeslyn sambil menghapus air matanya.
"Kau sangat jelek jika menangis terus menerus. Berhentilah dan jangan pernah menangis lagi" Sambil mengelus rambut Jeslyn lalu menggenggam tangan Jeslyn dan merekapun pulang bersama.
Sesampainya di rumah Raynell di sambut dengan pelayan pelayan yang sudah berbaris di depan pintu.
"Ingin makan malam apa tuan?" Tanya salah satu pelayan.
"Tidak usah repot repot memasak. Aku akan makan malam di luar bersama Jeslyn"
"Baik tuan. Jika perlu sesuatu panggilah kami"
Raynell pun tersenyum sambil berjalan menuju kamar mereka. Sesampainya di kamar Raynell menutup pintu dan duduk di sofa yang sangat empuk.
"Biar aku bukakan Jas mu. Hmm.. Kenapa kau bersikap manis seperti tadi kepada ku?" Tanya Jeslyn sambil membukakan Jas Raynell.
"Apa kau sudah mulai menyukaiku?" Goda Raynell.
"Tidak, i mean.. Kau sangat berbeda dari biasanya. Kau lebih hangat, dan aku melihat sisi yang berbeda dari mu"
"Aku juga tidak mengerti kenapa aku bersikap seperti itu. Oh iya nanti malam kita makan malam di luar. Apa yang kau suka?" Ucap Raynell sambil mengendurkan dasi yang ia pakai.
"Aku? Sushi?"
"Ah.. Kau suka masakan jepang? Oke siapkan dirimu untuk nanti malam. Dan nanti gunakan lah baju yang disiapkan. Tidak boleh menolak ya."
"Mengapa kau jadi seperti ini lagi? Suka mengatur"
"Haha this is me" Ucap Raynell sambil tertawa kecil.
Dan merekapun mempersiapkan diri masing masing sampai tiba saatnya makan malam dan merekapun pergi ke resto jepang termewah di sana.Beberapa hari terlewati sikap Raynell semakin hari semakin manis kepada Jeslyn. Ia pun tak terlalu memikirkan sikap Raynell karena dia pikir itu adalah cara untuk mendapatkan nya. Dan dimalam terakhir ia berada di Florida tepatnya di kamar mereka Raynell mengungkapkan sesuatu.
"Lyn.." Ucap Raynell sambil memiringkan badan nya menghadap Jeslyn yang sedang merebahkan dirinya di kasur empuk.
"Ya ada apa Ray?" Ucap Jeslyn dan melihat mata Raynell seperti ada yang ia ingin ungkapkan.
"Boleh cerita sedikit tentang hidupmu?"
"Kau ingin aku mulai darimana?"
"Mulailah dari bagaimana bisa kau hidup sendiri dan mengapa kau begitu tidak mau melihat ayahmu?"
"Ketika umurku 15 tahun papah dan mamah ku bertengkar. Papah meninggalkan kami. Aku tak tau papah kemana dan aku tidak mau tau. Aku juga tidak mengerti kenapa papah meninggalkan ku dan mamah ku. Dan ketika aku mulai kuliah ku di LA aku harus hidup sendiri. Sedangkan mamahku berada di Seattle. Aku berusaha membantu meringankan beban mamah ku. Aku bekerja paruh waktu setelah atau sebelum kuliahku di mulai. Dan aku bisa menemukan teman yang benar benar perhatian padaku yaitu Adriana. Dia selalu ada kapanpun disaat aku butuh. Bahkan sampai pekerjaan pun aku masih di bantu oleh dia"
"Oh jadi itu alasanmu sampai menangis saat ayahmu pergi. Kau tidak ingin bertemu ayahmu lagi? Esok kita akan pulang."
"Tidak. Pertemuan kemarin sudah cukup"
"Tetapi kamu belum tahu apa alasan ayahmu berbuat seperti itu" Bujuk Raynell.
"Aku belum siap"
"Baiklah. Ada yang ingin ku bicarakan lagi"
"Apa?" Tanya Jeslyn.
--------------
Tolong kasih pendapat ya hehe siapa tau kurang bagus atau ada yang typo. Siapa tau pendapat kalian bisa membangun biar ceritanya lebih asyik dan lebih seru hehe. Makasih yaaa jangan lupa komen dan vote yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Wants Me
RomanceThis is the story that the first time I wrote. So don't copy my story. Jeslyn Mason yang tinggal jauh dari orangtuanya sedang mencari perkerjaan, kebetulan seorang temannya memberi tahu bahwa ada perkerjaan di sebuah perusahaan World Hanson. Jeslyn...