Bagian 6

3.5K 200 3
                                    

"Kau jangan diam saja! Lakukan sesuatu, bodoh!" teriak Sakura memukuli bahu kiri Kakashi. "lalu aku harus apa? Selama aku tidak menandatangani dokumen itu, hal buruk tidak akan terjadi."jelas Kakashi dg malas. Sakura bangkit dari duduknya lalu menyeret Kakashi setelah membuka pintu. Tak lupa dia membawa tas kuliahnya.

" Kau mau membawa ku kemana?"tanya Kakashi tidak semangat saat mereka menuruni tangga. "kau harus menandatangani dokumen itu!"ucap Sakura yg terus menarik lengan Kakashi." aku tidak mau."Kakashi menghempaskan tangan nya, mereka berhenti tepat di tengah ruangan. Banyak maid yg memperhatikan mereka.

"Kalau kau tidak mau tanda tangan, semua kekayaan ini akan diberikan pada yayasan sosial!"ucap Sakura sedikit membentak. "dan aku akan menduduki jabatan itu? Begitu mau mu? Oh, no. Tidak pernah aku berhayal sejauh itu. Begini saja, kau memimpin perusahaan mu sendiri dan aku mengelola usaha ku sendiri. Sangat adil, bukan?" ucap Kakashi.

"Yg benar saja?! Aku sama sekali tidak mengerti soal perusahaan! Kau yg berhak mengelolanya."

"Aku tidak mau. Kau tidak tau betapa pusing nya kepala ku saat aku berhadapan dg dokumen-dokumen terkutuk itu? Dan sekarang kau menyuruh ku untuk menanganinya lagi? Tidak. Tidak. Tidak."

"Aku tidak mau hidup susah! Lagi pula, jika tua bangka itu bangkit dari kuburnya, dia pasti akan mencari mu. Karena kau tidak menjalankan amanah yg dia berikan."jelas Sakura melipat kedua tangan nya didada,seringai cantiknya pun muncul.

"Oh... God... Baiklah. Baiklah. Baiklah. Kau menang." Kakashi mengerang frustasi mendengar ucapan Sakura. Gadis musim semi itu tersenyum puas. Tidak berniat mengancam sebenarnya. "tapi kau harus mengikuti semua aturan ku. Impas kan?" tanya Kakashi kemudian berlalu, meninggalkan Sakura yg masih mematung dg mulut yg terbuka.

"Jika kau tidak mau ya sudah. Aku tidur lagi."jelas Kakashi berjalan berbalik menuju tangga. "enak saja! Kita pergi sekarang."Sakura buru-buru menarik lengan Kakashi dan berjalan menuju pintu keluar. Ekspresi wajah Ayame yg sedari tadi memperhatikan pembicaraan mereka sulit diartikan.

Setelah mobil Kakashi dikeluarkan dari garasi, mereka bergegas kekantor pengacara. Kakashi mengendarai mobil sports nya dg kecepatan diatas rata-rata. Tidak peduli Sakura yg sejak tadi berteriak minta berhenti atau sekedar menyuruh Kakashi untuk mengurangi kecepatan. Umpatan dan sumpah serapah tak juga dihiraukan. Tak lama, mereka sampai ditempat tujuan.

"Kau ingin mati? Hah?!"teriak Sakura saat mereka turun dari mobil. "lebih cepat sampai lebih baik kan?" tanya Kakashi dg polos nya. "mati kau!" Sakura ingin meninju Kakashi tapi dg cepat ditangkis calon korban nya. Dg santai, Kakashi menggenggam tangan Sakura dan menuntunnya ke ruangan Asuma. Ini pertama kali nya Kakashi memperlakukannya dg baik. Tangan nya yg besar terasa hangat.

Tok tok tok
Setelah suara seseorang dari dalam menyuruhnya masuk, Kakashi mendorong pintu kaca dan menarik Sakura kedalam. "Ah, tuan Kakashi. Saya menunggu anda sejak tadi. Silahkan duduk, tuan, nona."ucap Asuma mempersilahkan. Mereka bercakap sebentar lalu Asuma mengeluarkan beberapa dokumen yg harus mereka tanda tangani.

Dirasa sudah semua, Asuma mengeluarkan sebuah amplop kecil yg bertuliskan sangat rahasia disudut amplop nya kepada Kakashi. Pria bermasker itu kemudian membuka Isi amplop tersebut. Terlihat dg jelas benda hitam kecil semacam chip yg kini sudah berada ditangannya. "sekarang anda pemimpin Rasenggan Corp."ucap Asuma.

Dia tau benar apa isi didalam chips itu. Mulai detik ini dan seterusnya, hidupnya berubah. Kakashi menggenggam erat chips itu, mata nya terpejam untuk beberapa saat. Lalu dia melepaskan kalung yg dia pakai. Dibukanya liontin berwarna hitam itu, kemudian memasukkan chips kedalam nya. Setelah tertutup rapat, dikenakan kembali kalung pemberian Jiraiya. Kini dia tau alasan kenapa Jiraiya memberikan kalung itu pada Kakashi. Sangat berguna.

Karma Masih Berlaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang