Bagian 2

5.1K 262 4
                                    

Haruno Mebuki
Haruno Kizazi

Begitulah nama dikedua batu nisan yg ada didepan mata gadis musim semi ini. Mereka berdua adalah korban dari pesawat Rinegan Airlines. Kedua orang tua Sakura mengalami kecelakaan pesawat saat akan pulang ke Jepang untuk menghadiri upacara kelulusan putri semata wayangnya di Junior International Schools.

Tapi naas. Pesawat itu mengalami kebocoran saat hendak mendarat. Entah siapa yg harus disalahkan dalam kecelakaan ini. Sakura yg terbilang masih kecil, hanya bisa menangis tiada henti. Sang kakek sampai tidak tau harus apa agar cucu kesayangannya tidak menangis lagi. Kakashi juga sudah berusaha membujuk Sakura agar keluar kamar. Tapi, dia malah diusir dari kamar nona nya.

Mengunci diri dikamar adalah hobi baru Sakura semenjak peristiwa itu. Jarang keluar kamar apalagi makan. Setiap makanan yg dibawa ke kamar nya selalu dibuang. Tidak ada lagi senyum ceria seperti dulu. Bahkan sikap dan sifat nya bertolak belakang.
Waktu pun terus berjalan.

7 tahun kemudian

Terdengar langkah kaki menuruni anak tangga. Jiraiya yg sedang menyantap sarapannya pun menoleh kesumber suara. Gadis bersurai merah muda menghampiri meja makan, sekedar meminum susu yg dibuatkan Ayame. "tidak sarapan Lagi?" tanya Jiraiya saat cucunya menjauh dari meja makan. "malas." jawab Sakura yg sudah menghilang dibalik pintu. Jiraiya hanya bisa membuang nafas, pasrah.

Berdirilah sosok pria jangkung yg diperkirakan tingginya 170 lebih. Rambut silver melawan gravitasi, ikat kepala yg menutupi mata kiri nya, tak ketinggalan masker yg tak pernah absen. Sakura tau betul siapa pria yg kini membuka pintu kemudi untuk nya. "selamat pagi, nona?" suara baritone nya menyapa gendang telinga Sakura. Gadis yg disapa hanya memutar mata bosan, lalu masuk ke mobil dan bergegas ke Universitas.

"Seperti biasa, kau mengacuhkan ku. "gumam Kakashi." ayo kita berangkat, Kakashi. "pria setengah abad lebih itu keluar dari kediamannya. Kakashi segera menghampiri mobil Mercedes-Benz c-class hitam, lalu nembuka pintu penumpang dibelakang. Setelah Jiraiya masuk, Kakashi cepat menuju kursi kemudi dan melaju.

$$$

Bruk
" Awh.. Dimana mata mu?! "bentak Sakura saat seseorang menabraknya." kau yg jalannya sambil tidur. "lawan bicaranya tak mau kalah, Karin." kau yg menabrak ku duluan! Dasar buta! Mata sudah empat tapi masih saja tidak bisa melihat! "ucap Sakura dg nada mengejek." apa kata mu?! "bentak Karin mulai emosi." selain buta, kau tuli juga rupanya? Apa perlu aku antar ke dogy klinik? "tanya Sakura." sialan! Kau pikir aku ini anjing? Dasar jalang! "Karin menampar Sakura saking marahnya.

Sakura yg tidak terima,membalas tamparan Karin. Mereka pun bertengkar. Banyak orang yg melihat perkelahian mereka tanpa ada niat melerai. Yg ada malah memberi semangat. Aksi jambak menjambak pun tak terhindari. Sampai pada akhirnya Naruto dan Sai yg tak sengaja lewat, mencoba melerai mereka.

"Sudah cukup!"Naruto berusaha menarik Karin menjauhi Sakura. "minggir kau, Sai. Biar ku cakar wajahnya." Sakura meronta minta kabur saat Sai nengunci gerakannya. "diam kau, jelek." bisik Sai berusaha menguatkan kunciannya. Tenaga Sakura tidak bisa dianggap remeh untuk ukuran perempuan. "kau yg akan ku habisi. Lepaskan aku, bodoh!" Karin meronta saat Naruto mengeratkan pelukannya dari belakang.

Sai memberi kode pada Naruto. Si durian kuning yg mengerti maksud Sai, lekas menarik paksa Karin menjauhi Sakura, begitu juga dg Sai. Tapi Sakura tidak kehabisan akal, dia menggigit tangan Sai. Dg reflek Sai melepaskan Sakura. "kenapa kau menggigit ku?"tanya Sai. Gadis musim semi itu malah menjulurkan lidah lalu kabur. Dg cepat Sai mengejar Sakura, takut bertemu Karin lagi. Saat sudah tertangkap, Sai mengangkat tubuh Sakura dan diletakkan dipundak kanan nya.

Karma Masih Berlaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang