Bagian 12

2.9K 191 5
                                    

Pagi itu rasa nya Sakura malas bangun dan juga malas beraktivitas. Dia ingat kejadian kemarin siang di kantor Kakashi. Membuat nya sakit. Sangat sakit. Entah kenapa dia merasa dikhianati. Dilihatnya tangan yg sudah berani menampar pria itu untuk pertama kali nya. Mengingat semua itu membuat dia menggigit bibir bawahnya hingga berdarah. Dia tidak menyangka, tangan itu bergerak begitu saja."Dia pasti membenci ku."

Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Dg malas dia bangun dan membuka pintu kamar nya yg terkunci. "ada apa? Kau mengganggu tidur ku."tanya Sakura malas."tuan Asuma menunggu anda dibawah, nona."jawab Ayame lirih sambil menunduk."kenapa kau?seperti habis nangis."tanya Sakura mengamati Ayame dg details. Matanya terlihat seperti panda.

"Kau diapakan lagi sama pria tidak tau diri itu? Lupakan dia dan cari yg baru."ucap Sakura berjalan menuruni tangga. Ayame masih diam terpaku. Asuma sedang duduk manis sambil menyesap secangkir kopinya."oh,nona Sakura. Selamat pagi."ucap Asuma berojigi saat gadis itu mendekatinya. "ku harap kau membawa berita masuk akal sampai mengganggu tidur ku."ucap Sakura duduk didepan Asuma.

"Ini bahkan jauh lebih penting dibanding kasus perceraian atau perebutan kekuasaan."

"Jadi..."

"Tuan Kakashi semalam datang pada ku. Mulai sekarang, nona yg akan mengurus perusahaan."Asuma mengeluarkan berkas yg telah ditanda tangani Kakashi. Hanya ini yg ingin saya sampaikan. Saya akan menunggu nona di Rasenggan Corp. Permisi."ucap Asuma berojigi lalu pergi.

Sakura tidak mengerti dg kelakuan Kakashi pagi ini."Kakashi! Awas kau ya!"teriak Sakura berlari menaiki tangga menuju kamar pria yg di panggil nya. "buka pintu nya! Aku mau bicara!" teriak Sakura menggedor pintu kamar. Sementara Ayame dan para maid yg lain sedang menunduk lemas di dapur.

"Aku masuk ya! Tidak peduli kau sedang telanjang sekali pun!"Sakura membuka paksa pintu nya. Kosong. Tidak ada penghuninya."pasti sedang mandi. Buka pintu nya atau aku yg buka?! Sekalipun kau sedang BAB tetap aku dobrak."ancam Sakura nenggedor pintu kamar mandi. Hening. Tidak ada suara gemercik air shower. Apa mungkin Kakashi sedang berendam? Sakura tidak peduli. Dia membuka pintu kamar mandi yg ternyata kosong juga.

"Aaggrrhhhh... Brengsek! Kau mempermainkan ku! Pasti dia sudah berangkat ke kantor. Sialan. Sejak tadi aku menghabiskan tenaga dg percuma."Sakura menjatuhkan tubuhnya terlentang diranjang Kakashi. Dug. "auuggh... Sial. Apalagi sekarang?"keluh Sakura mengelus kepala nya, lalu bergeser sedikit dan melihat beberapa barang dan kertas berserakan dikasur."Apa ini?"Sakura bangun lalu memperhatikan semua barang itu. Milik Kakashi. Dia tau betul barang-barang ini.

ATM dan credit card dari berbagai bank,gold card special pemberian Jiraiya terpasang rapi di dompet yg terbuka. Smartphone milik nya juga berserakan dikasur. Kunci mobil dan kunci motor juga ada. Jam tangan dan kalung berliontin hitam juga ada. Tangan Sakura terulur mengambil kalung itu dan membuka liontin nya. Dia sangat syok. Chips berharga itu ada didalam nya. Sakura tau ada yg tidak beres. Segera dia baca kertas yg menurutnya surat wasiat dari Kakashi.

Sakura

Maafkan aku
Mulai sekarang aku tidak bisa menjaga mu lagi
Aku tidak bisa memenuhi amanah terakhir tuan Jiraiya

Aku cukup tau diri untuk tidak merebut kekuasaan
Selama ini aku sudah mendapatkan lebih dari cukup

Karma Masih Berlaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang