Bagian 8

3K 195 6
                                        

..... Mulai sekarang aku yg akan memimpin kalian. Mohon bantuannya."Kakashi berojigi lalu diikuti para pegawainya yg menyambut pemimpin baru mereka. Sebelum nya mereka mengenal Kakashi sebagai orang kepercayaan Presedir , tapi sekarang dia lah Presedir baru mereka. Setelah acara perkenalan singkat, Kakashi masuk ke ruang kerja nya diikuti Mei Terumi selaku sekertaris Presedir.

Wanita bersurai orange menyala itu menghampiri Kakashi yg tengah duduk dikursi kebesarannya. "ini jadwal yg anda butuhkan, tuan. Anda bisa membacanya sekilas tanpa harus menghafal. Selanjutnya adalah tugas saya."ucap Mei yg kini berada disamping Kakashi. Tubuhnya setengah membungkuk dan memperlihatkan sebagian payudaranya yg ingin keluar.

Kau atur saja. Saat ini aku sedang tidak ingin membaca. Jangan lupa tutup pintu nya."jelas Kakashi mengusir secara tidak langsung. Mei hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Dulu saat Jiraiya diposisi Kakashi seperti ini, mereka selalu berakhir diranjang. Dan karena ulah wanita itulah semua pekerjaan Jiraiya diberikan pada Kakashi.

"Jangan samakan aku dg tuan Jiraiya. Sekarang pekerjaan ku yg menumpuk ini akan aku lemparkan pada siapa?"seolah Kakashi bisa membaca pikiran Mei yg masih setia berdiri disamping Kakashi. Tanpa mengucapkan sesuatu atau sekedar berojigi, Mei keluar dari ruangan Kakashi. Setelah dipastikan Mei sudah pergi, Kakashi mengeluarkan kalung yg selalu dia sembunyikan didalam baju nya.

Diperhatikan baik-baik liontin hitam itu. Keraguan menyelimuti benaknya. Dikeluarkan nya perlahan benda hitam berbentuk kotak kecil dan tipis dari dalam liontin. Kakashi meneguk susah payah air liurnya,berusaha mengontrol dirinya. Jiraiya sangat percaya pada nya. "oke. Demi Sakura. Aku harus bisa. Apapun yg terjadi, Sakura tidak boleh hidup sengsara. Demi Sakura. Demi Sakura. Demi Sakura."pria bermasker itu meyakinkan dirinya.

Semua nya di mulai pada hari ini.

# # #

" Kasian sekali dia."gumam Hinata yg sedang mengaduk orange jus nya. "siapa yg kau maksud?" tanya Sakura tidak mengerti. "tentu saja Kakashi. Sudah mengurusi perusahaan besar ditambah mengurusi perilaku mu yg hyper aktif." jawab Hinata, terlalu jujur. "itu masalah dia sendiri. Aku tidak menyuruhnya untuk mengurusi semua perusahaan itu." jelas Sakura dg santai. "tapi kau menyuruhnya untuk menandatangani dokumen itu. Sama saja bodoh."Ino memukul kepala Sakura dg dompet yg dia pegang.

" Sakit, babi!"keluh Sakura mengelus kepala nya, takut benjol. "aku tidak bisa membayangkannya kalau Kakashi sudah tidak tahan lagi dg perilaku mu dan pergi meninggalkan mu begitu saja."ucap Ino." jangan dibayangkan kalau tidak bisa."perkataan Sakura sukses mendapat jitakan didahi lebarnya. "jidat ku bisa bertambah lebar, bodoh!" omel Sakura. Tapi Ino hanya menjulurkan lidahnya.

Sakura coba membayangkannya kalau seandainya Kakashi pergi dari rumah dan menelantarkan perusahaan begitu saja. Pada akhirnya dia akan hidup susah. Sakura menggeleng kan kepala nya. "Itu tidak akan pernah terjadi. Kakashi tidak akan pernah meninggalkan nya. Dia sudah mendapat amanah dari tua bangka itu. Amanah tetaplah amanah. Yg harus dijalankan. Suka atau pun tidak. Jadi, itu tidak akan pernah terjadi." kata Sakura dalam hati, senyum nya mengembang.

"Kau seperti orang sehat, Sakura."ucap Hinata. "aku suka pujian mu."ucap Sakura sinis. Ino memutar mata nya, bosan.

# # #

Lewat tengah malam, ferrari hitam baru masuk kandang nya. Sakura yg sedang mengambil air minum, menghentikan langkahnya saat menaiki tangga." ini jam berapa?kau pikir rumah ini hotel?"tanya Sakura saat Kakashi menaiki anak tangga. Tanpa menjawab, Kakashi segera melangkahkan kaki nya dg cepat. Dia sedang tidak ingin berdebat dg Sakura.

"Dia mengabaikan ku?berani sekali orang itu. Apa dia lupa siapa aku?"Sakura mengomel sendiri, lalu kembali ke kamar.

Kakashi sangat amat lelah. Banyak sekali pekerjaan yg harus dia selesaikan. Meski hanya untuk beberapa tahun ke depan, tetap saja beban nya sangat berat. Besok pagi-pagi sekali dia harus berangkat keluar kota. Untuk mengontrol salah satu Perusahaan yg ada disana. Saat ini yg dia butuhkan hanya memejamkan mata untuk beberapa jam.

Karma Masih Berlaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang