Sinar mentari pagi mulai menusukkan cahaya nya melalui tirai berwarna putih. Gadis yg merasa terganggu tidur nya, hanya bisa menghalangi sinar yg menyilaukan itu menggunakan tangan nya. Berbeda dg pria disamping nya yg kini masih terlelap.
"Kakashi.. Bangun.. Sudah pagi."Sakura berusaha membangunkan pria itu. "ngghh.. Sebentar lagi.. Lima menit lagi.." kata nya, kini posisi nya malah berbalik memeluk Sakura. Gadis itu ditarik merapat dg tubuhnya, seperti guling. Kedua pipi Sakura memanas. Jantung nya tidak sehat pagi ini.
Ditatapnya wajah pria tampan itu, disingkirkan nya anak rambut yg menghalangi pandangannya. Hanya satu kata yg pantas untuk pria didepan nya ini. Perfect. Hidung nya sangat mancung. Bibir nya sangat sexy. Membayangkan ketika bibir itu menguasai diri nya, ugh.. Ada sesuatu yg bergejolak dibawah sana. Sakura menggigit bibir bawahnya agar tidak mengerang.
"Menikmati pagi mu yg indah, nona?"tanya Kakashi yg masih memejamkan mata nya. "jangan percaya diri, tuan."Sakura memalingkan wajahnya. Kakashi menyeringai, lalu menarik lebih dekat Sakura pada nya. Kini Kakashi tepat berada dibelakang nya, memeluk gadis itu dg protective. Sakura bisa merasakan hembusan nafas Kakashi. Apalagi saat lidah Kakashi menggelitik telinga nya, ditambah gigitan yg membuatnya seperti tersengat listrik.
Sakura membungkam mulut nya rapat-rapat, takut jika dia berteriak. Pasti akan sangat merepotkan jika dia berteriak di pagi hari. "kenapa, sayang? Aku ingin mendengar suara mu." ucapan Kakashi terdengar sangat sial...... Sexy... Membuat leher nya merinding. Pria itu kini sedang sibuk mengecup dan menjilati leher Sakura. Tak peduli gadis itu belum mandi sejak kemarin.
"Hentikan Kakashi.. Geli.. "suara Sakura yg serak malah membuat Kakashi semakin bernafsu." ughhh... Kashi... "Sakura meremas sebelah tangan Kakashi yg melingkar di perut nya."ssshhhh... Kashi... Geliiihhh..."racau Sakura, tubuhnya juga tidak bisa diam, seperti cacing kepanasan." ahhhh... "desahnya saat pria itu berhasil menandai dibelakang leher.
" Aku suka suara mu, sayang."ucap Kakashi mengecup rambut Sakura. Gadis itu kemudian berbalik menghadap nya. Sebelah tangan gadis itu membelai wajah nya, membuat Kakashi menutup mata nya, menikmati setiap sentuhan Sakura. Jari nya bergerak menyentuh dahi pria itu, lalu turun pada hidung mancung nya, pipi yg pas dg bentuk wajahnya, bibir yg teramat sexy, rahang yg tegas, terakhir jarinya berhenti pada dadanya yg bidang. Sakura pernah merasakan nya. Saat pria itu memeluk nya, sangat nyaman dan hangat.
"Kau terlalu sempurna."ucap Sakura lirih. "Apa nya yg sempurna? Kau tidak lihat mata ku yg cacat ini?" perlahan Kakashi membuka kelopak mata nya. Menampilkan dua bola mata yg berbeda warna. Hitam seperti langit yg gelap dan merah seperti darah.
"Jadi ini penyebab nya kenapa kau selalu menutup mata mu? Mata ini sangat indah."Sakura mengecup mata Kakashi yg berwarna merah, dg reflek pria itu memejamkan mata nya. Setelah Sakura kembali pada posisi semula, Kakashi membuka mata nya kembali.
"Sejak kecil, teman ku hanya Aoba. Pria berkaca mata yg mempunyai bengkel motor itu. Dia sudah seperti saudara bagi ku. Teman seumuran kami tidak ada yg mau bermain dg ku. Karena mata ku berbeda. Aku selalu dihina, dibully. Mereka sering memukuli ku saat pulang sekolah. Saat ibu ku meninggal, aku memutuskan untuk berlatih bela diri. Karena tidak ada yg membela ku lagi."
"Dimana ayah mu?"
"Dia kabur setelah membunuh ibu ku tanpa alasan yg jelas. Polisi berusaha menangkapnya tapi terlambat. Dia terlebih dulu bunuh diri."
"Ya Tuhan.. Kenapa kau tidak mengatakan pada ku sejak awal?"
"Aku tidak ingin dikasihani banyak orang. Tapi tuan Jiraiya tau semua tentang diri ku. Maka dari itu beliau membawa ku kemari. Itu juga aku terpaksa menuruti keinginan nya. " jelas Kakashi.
Sakura menyandarkan kepala nya didada bidang Kakashi." jangan kabur lagi dan meninggalkan tanggung jawab mug. "kata Sakura.
" Kau yg mengusir ku. "kata Kakashi.
" Aku tidak suka melihat mu menyentuh wanita murahan itu. " jelas Sakura.
" Kau cemburu? "goda Kakashi menyentil hidung Sakura.
" Dia tidak selevel dg ku. "ucap Sakura memalingkan wajahnya.
" Yah, kau benar. Mana ada yg cemburu pada ku? Kecuali Ayame dan Hanare. "ucap Kakashi sambil memejamkan mata nya.
Kedua tangan Sakura mengepal, dalam hati nya sudah mengucapkan sumpah serapah secara komplit.
" Cepat bangun. Kita ke kantor sekarang. Aku ingin melihat keadaan ruangan ku setelah aku tinggal. "kata Kakashi yg sudah berdiri disamping ranjang.
" Hahhh... Aku mandi dulu. "dg malas, Sakura bangun dan berjalan menuju kamar mandi.
# # #
Kakashi menikmati sarapan pertamanya dg Sakura di meja makan yg sama. Tidak ada yg memulai percakapan. Mereka tengah sibuk dg yg dia makan.
" Aku selesai. "ucap Kakashi berdiri dari bangku nya.
" Ayo kita berangkat. " Sakura mendorong bangku nya ke belakang.
Kakashi merapikan penampilan nya terlebih dulu. Menarik masker hingga setengah wajah nya, tak lupa penutup mata kesayangan nya.
" Aku pikir kau akan membiarkan mereka melihat wajah mu. "kata Sakura.
" Aku tidak ingin melihat seseorang mengamuk dan cemburu. "jelas Kakashi.
" Aku tidak cemburu. Harus ku katakan berapa kali? "ucap Sakura dg kesal.
" Apa aku tadi menyebut nama mu? " tanya Kakashi.
" Sial. Mati kau, Kakashi. "umpat Sakura dalam hati.
" Cepat. Kau mau berangkat dg ku atau tidak? "tanya Kakashi yg sudah di ambang pintu. Sakura tidak menyadari langkah pria itu. Dia sibuk dg pikiran nya sendiri.
" Aku ingin ke kampus saja. "Sakura berjalan sambil menghentakkan kaki nya.
" Ikut aku ke kantor. "Kakashi menarik lengan Sakura.
To be continued.....
![](https://img.wattpad.com/cover/119307387-288-k523692.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Masih Berlaku
Teen FictionHaruno Sakura Si gadis angkuh dan juga pewaris tunggal Rasenggan Corp Hatake Kakashi Orang kepercayaan Presedir Rasenggan Corp Mereka tidak pernah akur satu sama lain sejak pertama bertemu Apa yg akan terjadi saat sang penguasa Rasenggan berpula...