Bagian 3

3.7K 219 2
                                        

Sejak dalam perjalanan, Kakashi masih menangis dalam diam. Sakura tidak berani menanyakan apapun untuk saat ini. Perasaan nya mulai tidak menentu. Berbagai pikiran mulai bermunculan di otaknya. Mobil sport Laferarri black yg mereka tumpangi telah berhenti di halaman parkir Konoha Hospital. Rumah sakit besar milik Haruno.

Setelah keluar dari mobil, Kakashi langsung menarik kembali pergelangan tangan Sakura. Kali ini gadis musim semi itu tidak berontak. Yg ada malah berusaha menyeimbangkan langkahnya dg Kakashi. Tibalah mereka di depan pintu bertuliskan KAMAR JENAZAH. Jantung Sakura terpacu dg sangat cepat. Dia ingat kapan terakhir kali dia masuk ruangan ini.

Tanpa pikir panjang, Kakashi menyeret Sakura ke dalam. "anda sudah datang, tuan Kakashi." sapa seorang polisi yg bername tag MORINO IBIKI yg di damping beberapa polisi dan juga seorang dokter yg Sakura sangat kenal. KABUTO YAKUSHI. Dokter pribadi keluarga Haruno.
Dokter Kabuto membuka kain putih yg menutupi salah satu dari tiga jenazah yg ada diruangan tersebut. Kedua bola mata Sakura melotot saat mengenali jenazah itu. Sementara Kakashi berbalik menghadap tembok dan membenturkan kepalanya dg sangat keras. Bisa dipastikan darah mengalir dg derasnya meski Kakashi memakai ikat kepala berwarna hitam.

Salah satu polisi mencoba menghentikan aksi pria silver itu. Sementara Sakura hanya diam mematung tanpa mengucapkan sepatah kata. Mata nya tertuju pada sosok yg sudah pucat tak bernyawa. Bahkan seluruh tubuhnya nyaris tak bisa dikenali. Tidak ada air mata yg keluar dari bola mata indah itu. Terakhir kali dia meneteskan air mata nya adalah ketika orang tuanya meninggal.

"Mobil yg dikendarai Tuan Jiraiya bertabrakan dg truk. Dan kedua jenazah disamping Tuan Jiraiya ini pengendara truk nya. Tidak ada saksi mata dalam kecelakaan ini. Kami baru mengetahuinya saat salah satu anggota kepolisian yg kebetulan melintas di TKP menghubungi kantor pusat. Masalah ini akan segera kami selesaikan. "Morino Ibiki memberi penjelasan.

Sakura hanya diam, kini mata nya tertuju pada Kakashi yg memejamkan mata nya,kedua tangan nya menjambak rambut silver nya." kalau begitu kami permisi. "pamit Morino Ibiki bersama polisi lain nya." saya juga akan mempersiapkan segala sesuatu nya. "dokter Kabuto ikut serta.

Sakura berjalan menghampiri Kakashi," jangan terlalu memikirkan kematiannya. "ucapan Sakura disambut hangat oleh Kakashi." apa kau bilang? Jangan terlalu memikirkan kematiannya kata mu? Dia kakek mu, Sakura. Yg sudah membesarkan mu selama ini. Satu-satunya keluarga yg kau punya. Apa kau tidak kehilangan sama sekali?"Kakashi sangat geram.

"Biasa saja. Kau melihat aku menangis seperti mu? Tidak kan?"tanya Sakura dg santai. Malah kedua tangan nya dikalungkan di leher Kakashi. "kau terlalu dramatis, sayang."ucap Sakura lembut, tangan kirinya menghapus bekas air mata Kakashi." kau bukan Sakura yg ku kenal dulu."ucap Kakashi menyingkirkan kedua tangan Sakura dg kasar. "aku memang bukan Sakura yg dulu. Dia sudah mati bersama kedua orang tua ku." jelas Sakura.

Tanpa membalas perkataan gadis itu, Kakashi beranjak pergi meninggalkan Sakura bersama tiga jenazah tersebut. Sekali lagi matanya melihat jenazah Jiraiya, setelah itu Sakura ikut keluar.

# # #

Pemakaman

Hanya suara isakan tangis yg terdengar dipemakaman itu. Tidak ada yg bersuara. Semua orang yg datang ke peristirahatan terakhir Jiraiya menunduk khidmat memanjatkan doa. Air mata tiada hentinya mengalir dari mata Kakashi. Sang sahabat, Aoba, hanya bisa berusaha menenangkan nya. Berbeda dg gadis bersurai merah muda. Wajah nya sangat datar, tidak ada ekspresi sedikitpun, sulit dibaca.

Setelah upacara pemakaman usai, para peziarah yg ikut hadir, satu per satu meninggalkan pemakaman. Mulai dari tetangga, pejabat, bahkan hokage keempat pun datang. "jika kau ingin menangis, keluarkan saja. Supaya kau sedikit lebih tenang. Jangan pernah berfikir bahwa kau seorang diri. Kami ada untuk mu." jelas Kusina, istri hokage keempat, ibu Naruto.

Karma Masih Berlaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang