Bagian 18

4.7K 227 18
                                    

Kakashi menundukkan kepala nya di meja dg kedua tangan sebagai bantalan. Kepala nya mendadak seperti mau pecah. Berkas dan dokumen menumpuk di meja. Semua laporan salah penerimaannya. Database nya pun salah semua.

Kakashi mengacak rambut nya frustasi. Lalu apa saja yg gadis itu lakukan selama ini???

" Ya ampun. Aku bisa mati detik ini juga. "geram Kakashi.

" Aku tidak mengerti soal perusahaan. Ini salah mu yg pergi begitu saja. " kata Sakura dg santai.

Brak!
Kakashi menggebrak meja sampai Sakura berjengit kaget.

" Seharusnya kau belajar mengurus perusahaan. Kau ini pewaris tunggal Rasenggan Corp. "bentak Kakashi.

" Tidak perlu membentak ku! Bicara pelan aku juga bisa dengar! "teriak Sakura sambil menangis.

" Sayang, aku tidak bermaksud membentak mu. "Kakashi mendekati Sakura,dia baru sadar jika sudah melakukan hal yg tidak seharusnya.

" Jangan sentuh aku! "teriak Sakura menampik tangan Kakashi saat pria itu hendak memeluk nya.

" Sayang... "belum selesai Kakashi bicara, Sakura sudah berlari keluar dari ruangan.

Kakashi ingin mengejarnya, tapi percuma, yg ada mereka bertengkar.
Lebih baik Sakura menenangkan diri nya dulu.

# # #

Kakashi mondar mandiri di ruang tamu. Menunggu gadis nya yg belum pulang padahal hampir tengah malam."kau di mana, sayang? Kenapa ponsel mu tidak aktif? "gumam Kakashi.

Ayame dan Sizune hanya melihat Kakashi dari dapur.

" Kemana perginya nona Sakura ya? " tanya Sizune pada Ayame.

" Mana aku tau. "jawab Ayame dg sinis.

" Hei, kau kenapa? Cemburu? "tanya Sizune.

" Tidak. "jawab Ayame singkat.

" Ayolah. Kau harus bisa move on. Tuan muda tidak akan berpaling pada mu. Beliau hanya memikirkan nona Sakura. "jelas Sizune.

" Sakura. "terdengar Kakashi menyebut nama gadis yg dinanti nya. Mereka berdua kembali melihat Kakashi yg tengah mengejar Sakura menaiki tangga.

" Lepaskan aku! "teriak Sakura saat Kakashi memegang pergelangan tangan nya.

" Maaf kan aku,sayang. Aku khilaf. Aku sungguh minta maaf. "ucap Kakashi membelai wajah gadis nya.

" Berhenti memanggil ku dg sebutan sayang. Aku jijik mendengarnya. " teriak Sakura.

" Aku sungguh minta maaf. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku hanya terbawa emosi. "jelas Kakashi.
" katakan apa yg harus aku lakukan agar kau memaafkan ku. "

" Pergi dari hadapan ku dan jangan pernah muncul lagi. Mati saja kau! " ucap Sakura menekan setiap katanya.

Kakashi menatap mata Sakura. Berharap gadis nya akan memberi kesempatan. Tapi seperti nya tidak.

" Baiklah. Akan ku kabulkan keinginan mu. Aku sudah tidak punya siapa pun di dunia ini. Jadi apa gunanya aku hidup. Jaga diri mu baik-baik. "Kakashi mengecup bibir Sakura sekilas lalu berlari menuruni anak tangga.

Sakura masih diam mematung. Dia berusaha mencerna ucapan Kakashi barusan.

" Kakashi... "ucap Sakura yg baru menyadari jika Kakashi sudah tidak ada dihadapan nya.

" Kakashi! "teriak Sakura berlari menuruni tangga.

Saat dia sampai di teras rumah, Kakashi sudah tidak ada.

" Apa kau melihat Kakashi? "tanya Sakura pada Iruka.

" Tadi beliau lari ke gerbang belakang."jawab Iruka.

" Apa? Jangan-jangan... "Sakura kembali berlari menuju gerbang belakang. Dia terus berlari menuju tebing yg tak jauh dari kediaman nya.

" Kakashi! "teriak Sakura saat melihat Kakashi sedang berdiri dipinggir tebing.

Kakashi tidak merespon, dia malah melangkah lebih maju dan sengaja menjatuhkan diri nya.

" Kakashi! "teriak Sakura. Dia berusaha menggapai tangan Kakashi dan dapat.

Tangan kanan nya berusaha menarik tangan kiri Kakashi yg berada dalam genggaman nya. Sementara tangan kiri nya dia gunakan untuk bertumpu pada tanah.

" Apa yg kau lakukan? Kau bisa ikut jatuh. "ucap Kakashi.

" Aku tidak peduli! Aku ingin kau tetap hidup! "teriak Sakura.

" Kau tidak membutuhkan ku. "ucap Kakashi.

" Kau salah. Aku membutuhkan mu. Aku menginginkan mu. Aku mencintai mu! "teriak Sakura, isakan tangis nya terdengar jelas ditelinga Kakashi.

" Kau hanya ingin menyelamatkan ku. Kau tidak mengatakan yg sebenar nya. Jadi lepaskan tangan ku. "kata Kakashi.

" Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain kau. Aku mohon, tetap disamping ku. Please. Aku mohon Kakashi. "pinta Sakura.

" Bohong. Kau bohong. Kau tidak mencintai ku. "kata Kakashi.

" Bagaimana aku bisa membuktikan nya jika kau mati? Cepat naik! Kau itu berat! Aku tidak ingin mati secepat ini! "teriak Sakura.

" Kau yg bodoh. "ucap Kakashi yg berusaha naik menghampiri Sakura. Dg susah payah dia memanjat tebing itu dg hati-hati. Jika salah sedikit saja, Sakura akan ikut terjatuh.

" Hah.. Hah.. Hah.. Hah.. "terdengar nafas mereka yg memburu saat Sakura berhasil menarik Kakashi.

" Kau bodoh. "ucap Kakashi yg kini berbaring disamping Sakura.

" Kau hampir membunuh ku. "ucap Sakura.

" Seharusnya kau membiarkan aku mati saja. "kata Kakashi.

" Apa kau bilang? "tanya Sakura, lalu bangun dan duduk tepat diatas perut Kakashi.

" Ugh. Apa yg kau lakukan? Perut ku sakit. "keluh Kakashi.

" Begini saja sakit, bagaimana jika kau terjun tadi? Kalau langsung mati kau tidak akan kesakitan. Tapi jika kau masih hidup bagaimana? "tanya Sakura.

" Kau jangan memancing ku. "Kakashi membalik perlahan tubuh Sakura menjadi di bawah nya. Sakura bisa merasakan hembusan nafas Kakashi yg keluar dari mulut nya. Perlahan, Kakashi menyapukan lidahnya pada bibir Sakura. Lalu turun menjelajahi leher nya dan bermain di sana.

" Nnggghhh... "Sakura mencoba menahan desahannya.

" Mau melakukan nya disini atau dikamar mu? "bisik Kakashi.

" Dasar mesum. "ucap Sakura mendorong Kakashi.

" Aku lebih memilih di kamar mu. " ucap Kakashi.

" Kyaaaaaaaa... "jerit Sakura yg tiba-tiba diangkut seperti karung beras . "turunkan aku. "pinta Sakura yg tengah meronta.

" Nanti setelah sampai kamar mu. " ucap Kakashi.


End

Karma Masih Berlaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang