Kayaknya makin kesini komentarnya makin lenyap wkwk, apa ceritanya ngebosenin?
Hehe, maafya kami disini tidak menerima silent readers. Silahkan unfollow akun kami jika kalian tidak menghargai usaha kami.
Atau haruskah kami memblok kalian? Kami tahu siapa saja yang tidak vote dan tidak komentar karena ada di notif, bukan?
Jadi tolong tinggalkan vomment, atau bisa unfollow akun kami. Karena penulis tidak membutuhkan readers gelap yang tidak pernah menghargai usaha orang lain.
Terimakasih.
.Present by : xoroxanne
***
Sinar matahari mulai masuk kedalam kamar tidurnya, namun Sehun masih memilih tetap diam diranjang. Semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan Yoona. Wanita itu sangat hebat bisa membuat Sehun tidak bisa tidur untuk yang kedua kalinya. Seharusnya Sehun tidak mengunci pintu kamar hanya karena ia kesal terhadap Yoona. Sehun akui bahwa sikapnya memang cukup kekanakan.
Ada perdebatan hebat antara hati dan otaknya. Sehun ingin sekali membuka pintu kamarnya, membiarkan Yoona masuk dan tidur disampingnya. Namun Sehun masih kesal dengan kejadian semalam. Seharusnya wanita itu memberitahunya kemana ia akan pergi dan berapa lama ia disana. Sehun sangat cemas hingga bahkan sempat memarahi Taehyung dan Kai yang sedang bercanda hanya karena mood-nya yang berubah.
Sehun masih tetap diam diranjang sambil memikirkan kata-kata yang pas ketika bertemu dengan Yoona nanti. Ia ingin minta maaf karena mengunci pintu dan membiarkan wanita itu tidur diluar. Tapi tidak dapat di pungkiri Sehun masih kesal dengan kejadian semalam.
Beberapa menit kemudian Sehun turun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi. Ini sudah pukul tujuh dan biasanya Yoona sudah bangun. Kali ini Sehun ingin meminta maaf kepada Yoona. Ini salahnya bukan wanita itu, Sehun bukan siapa-siapa wanita itu. Ia sadar diri untuk tidak marah layaknya seorang suami yang marah kepada istrinya karena tidak menyambut kedatangannya saat pulang, Oh astaga.
Cukup menghabiskan waktu sepuluh menit untuk Sehun siap keluar kamar. Sehun menyempatkan diri untuk berdoa sebelum akhirnya mengumpulkan keberaniannya untuk membuka pintu.
"Yoona? Im Yoona?" panggil Sehun. Tidak ada suara yang menjawabnya. Sehun berjalan cepat kedapur. Sayangnya wanita itu tidak ada disana, Sehun kembali panik seperti semalam karena tidak menemui Yoona di apartemennya. Pikirannya berkelana pada kemungkinan-kemungkinan besar yang bisa saja terjadi. Bagaimana jika wanita itu pergi meninggalkan apartemennya? Bagaimana jika wanita itu tidak ingin lagi tinggal bersamanya karena sikapnya semalam?
Sehun masuk kembali kedalam kamarnya dan segera mengambil kunci mobilnya. Ia menarik jaketnya yang tergantung rapi diganggang lemari.
"Kau mau pergi kemana?"
Suara lembut itu mengejutkan Sehun. Wanita berpenampilan feminim itu berjalan mendekatinya dengan wajah polos tak berdosa. Sehun maju satu langkah mendekati wanita itu kemudian menyisir rambut yang menganggu pandangannya untuk melihat wajah cantik Yoona.
"Hmm, soal semalam aku sungguh-sungguh minta maaf, Sehun. Aku tidak berniat untuk membuatmu khawatir." suara Yoona mencicit, ia seperti tengah meminta maaf kepada seorang suami karena membiarkan suaminya sendiri di rumah. "Aku hanya lupa waktu, lain kali aku tidak akan melakukannya, sungguh."
Sehun masih diam melihat Yoona yang sedang meminta maaf kepadanya. Apa separah itu kah ia marah kepada wanita polos ini? Sehun memejamkan matanya. Ia memang kejam membiarkan seorang wanita tidur disofa ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance [Complete]
FanfictionKetika cinta tumbuh dengan siapa saja. Kita tidak bisa memilih siapa yang akan kita cintai, sekalipun mereka berbeda. Mereka sama. Mereka adalah makhluk yang diciptakan tuhan. Hanya saja dipertemukan dalam cerita yang berbeda dari biasanya. Hubungan...