Chapter 04
.
Present by : xohorat
.Yoona sibuk berkutat didapur sementara Sehun sedang bersama ketiga temannya diruang tamu. Meski tubuhnya fokus bergerak untuk membuat minuman tapi tidak dengan isi kepalanya. Sejak tadi yang ada dipikirannya hanyalah pertanyaan yang hanya terdiri dari satu pertanyaan yang tak kunjung menghasilkan jawaban.
Semakin dipikir malah semakin membuat Yoona pusing dan akhirnya ia menyerah. Lebih baik Yoona memikirkan hal-hal menyenangkan yang mungkin akan terjadi kedepannya setelah tinggal dengan Sehun.
Bangunan apartemen yang semula penuh keheningan karena hanya ada dua orang kini menjadi bertambah ramai dengan hadirnya tiga orang teman Sehun yang masing-masing memiliki bakat bermulut besar. Mereka juga masih terlihat mondar-mandir di dalam apartemen baru Sehun. Mungkin mereka penasaran dengan segala bentuk dan isi dari apartemennya tak terkecuali Taehyung meski pernah berkunjung tapi sepertinya pria itu hanya datang untuk mengisi kulkasnya saja.
Chanyeol dan Kai memasuki satu-satunya kamar yang ada di apartemen itu lalu memposisikan diri tidur diatas ranjang yang semalam Sehun dan Yoona tiduri. Taehyung? Entahlah pria yang satu itu mungkin tengah merapihkan sisi lain di dalam apartemen ini yang masih berantakan.
Diam-diam Sehun meninggalkan kamar untuk menuju ruang tamu dan duduk di atas sofa dengan mata yang terus mengarah pada dapurnya dimana seorang wanita menawarkan diri untuk membuat minuman bagi teman-temannya. Meski Sehun merasa itu tidak perlu karena ketiga orang menyebalkan tersebut bisa membuatnya sendiri.
"Jelaskan padaku, albino." Tuntut Kai yang tiba-tiba saja duduk di sofa yang sama dengannya.
"Jelaskan apa?"
"Jangan berpura-pura bodoh! Atau kau sungguh telah menjadi bodoh karena berteman dengan Taehyung?"
Tentu saja Sehun tidak benar-benar bodoh untuk memahami tuntutan menjelaskan yang Kai minta tapi ia rasa berpura-pura bodoh itu tidak salah di waktu seperti ini. Diantara yang lain, Kai lah yang menurut Sehun selalu ingin menjadi yang pertama tahu segala hal tentangnya. Ya, apalagi menyangkut wanita karena sejatinya ia tak pernah memiliki keterikatan dengan wanita manapun. Sekedar menjadi teman makan malam saja belum pernah satupun, well.. kecuali Ibu dan Neneknya.
"Beraninya kau membawa-bawa namaku, dasar hitam!" cecar Taehyung yang muncul sambil membawa sebuah pot bunga lily yang mulai layu itu.
"Sial kau memotong pembicaraan kami, Tae." Kai menggerutu tapi itu membuat Sehun senang.
Mungkin Sehun harus berterimakasih pada Taehyung yang membantunya untuk tidak menjelaskan apapun, karena sejujurnya ia pun bingung harus mengatakan hal apa tentang Yoona yang baru ia temui kemarin sore.
"Hei itu bungaku. Mau kau apakan?"
Sehun yang tengah melamun di buat terkejut oleh pekikan Yoona. Ia melihat bahwa wanita itu melebarkan matanya menatap Taehyung yang tak mengerti kenapa Yoona harus bertanya dengan nyaring padahal telinganya masih berfungsi dengan baik.
"Aku ingin meletakkan nya di balkon agar terkena sinar matahari."
"Tidak perlu. Kembalikan itu ketempat dimana kau ambil semula." Suara Yoona terdengar dingin membuat Sehun dan Kai yang menyaksikan itu jadi sama takutnya dengan posisi Taehyung.
"Tapi-"
"Taehyung, kembalikan saja." Bela Sehun.
Taehyung merengut lalu kembali membawa pot bunga itu ke dalam gudang yang terletak di sudut apartemen itu dimana ia menemukan bunga lily putih yang telah layu tersebut, "Sayang sekali padahal lily putih adalah bunga yang sangat cantik tapi kenapa harus di biarkan layu seperti ini?" Gumam Taehyung sangat pelan pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance [Complete]
FanfictionKetika cinta tumbuh dengan siapa saja. Kita tidak bisa memilih siapa yang akan kita cintai, sekalipun mereka berbeda. Mereka sama. Mereka adalah makhluk yang diciptakan tuhan. Hanya saja dipertemukan dalam cerita yang berbeda dari biasanya. Hubungan...