HIKARI - 2

1.7K 91 28
                                    

"Cinta hadir tanpa diduga, tanpa permisi, tanpa melihat apa dan juga siapa."

"Saat cinta pergi, menyesalpun tak ada artinya."

.

.

.

* HIKARI *

masamuneRei

story editor Shin

.

.

.


Click!

Seorang pria berjas rapih baru saja mengunci pintu mansionnya kemudian berjalan menjauh. Jari telunjuk kanannya memutar-mutar ring kunci—sambil bersenandung—sebelum dia memasukkan kunci ke dalam saku celananya. Pria itu berjalan menyusuri lorong koridor mansion yang sunyi dengan menenteng tas kerja berwarna hitam di tangan kirinya. Langkahnya berhenti tepat di depan pintu lift. Pria tersebut menengadah, 'Lantai 10'. Cepat-cepat dia menekan tombol lift tanda panah ke bawah. Sambil kemudian melirik jam tangannya. Jam menunjukkan pukul 07.30 pagi.

Pria itu berdiri dengan santai sambil menunggu lift turun. Dia mengenakan kemeja berwarna abu-abu muda yang tidak di kancing sepenuhnya dibalut blazer berwarna hitam. Di tambah dengan sepatu pantofel berwarna senada dengan blazernya membuat penampilannya bak eksekutif muda. Rambutnya yang hitam tersisir rapih, sesekali dia membenarkan posisi beberapa helai rambutnya yang jatuh dengan jemarinya yang lentik.

Wajahnya datar, memiliki pipi tirus dan rahang yang tegas. Tampak maskulin. Namun, bibir merah kecil mungil dan kulit bersih membuatnya terlihat errr cantik untuk ukuran pria sepertinya. Matanya yang kecil dan terkesan ngantuk menatap ke arah lift yang belum kunjung datang. Sambil menunggu lift, ia mengeluarkan smartphone pribadinya dari dalam saku celana. Menekan sebuah nomor sebelum ia meletakkan smartphonenya pada telinga.

Tuutt... Tuuuttt..

Klek..

"Halo," sapanya lembut, namun terdengar tegas.

"Tiga puluh menit lagi aku akan sampai. Tolong siapkan dokumen yang perlu aku bawa," lanjutnya.

Tak ada kata-kata lagi yang keluar. Hanya anggukan sebelum pria itu mengakhiri sambungan teleponnya.

Pria itu memasukkan kembali smartphonenya tepat ketika lift sudah sampai. Pintu lift terbuka. Segeralah ia memasuki lift yang hanya berisikan dua orang saja, seorang pria dan seorang wanita. Si pria mengenakan kaos lengan panjang berwarna biru dongker yang lengannya di gulung sampai siku, dan juga celana potongan ¾. Si wanita memakai setelan kantor berupa kemeja berwarna krem, blazer berwarna hitam dan celana panjang bahan hitam. Pintu lift hampir tertutup sempurna ketika sebuah tangan muncul tepat di antara pintu lift, menahan pintu agar terbuka kembali.

"Maaf," kata si pemilik tangan sambil membungkukkan sedikit tubuhnya dan masuk ke dalam lift. Berdiri tepat di sebelah pria yang membawa tas hitam.

Drrrtttt.. Drrtttt.. Drrrttt..

Getaran smartphone milik pria yang membawa tas hitam. Dengan segera ia merogoh saku celana bagian kanan untuk menjawab panggilan tersebut. Setelah melihat layar, ia langsung menjawab panggilan tersebut.

HIKARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang