HIKARI - 28

345 19 16
                                    

"Harta paling berharga adalah waktu. Warisan paling tak ternilai adalah kesetiaan. Jika keduanya, kudapat darimu. Ku tak inginkan lagi semua yang semu.."

.

.

.

*HIKARI*

masamuneRei

story editor Shin

.

.

.

Kentaro duduk di kursi kerjanya, matanya terpejam, sesekali ia menghembuskan napasnya. Hari ini adalah hari final rapat kedua dilaksanakan. Kentaro tidak boleh gagal, kejadian tempo hari tidak boleh terulang.

Semalaman ia menginap dengan Yuuki di ruang kerjanya. Kentaro harus memastikan semua dokumen yang diperlukan tidak lagi menghilang secara tiba-tiba. Kejadian itu benar-benar membuat waktunya tersita sangat banyak karena harus mengulang beberapa dokumen yang hilang. Sampai Hiroki mengkhawatirkan dirinya.

Pintu ruangan terbuka, seketika pandangan Kentaro teralih. "Sudah siap Ken?" tanya Yuuki yang sudah masuk sempurna ke dalam ruangan dan menghampirinya.

"Kau dari mana saja sih?" tanya Kentaro penasaran.

"Mencari udara segar. Kepalaku agak sedikit pusing," jawab Yuuki, sesekali ia memegang kepalanya yang sedikit berdenyut. Kentaro mengangguk, perlahan ia bangkit dari duduknya dan merapikan dokumen yang perlu dibawa. Sekali lagi, ia memastikan agar tidak ada yang terlupa.

Ruang rapat hari itu dihadiri oleh peserta rapat yang sebelumnya hadir di rapat pertama. Ada beberapa dari mereka yang tersenyum pada Kentaro, namun ada juga beberapa dari mereka yang memberikan tatapan sinis padanya, mengingat mereka tidak dapat hasil yang memuaskan di rapat hari pertama.

Kentaro duduk di bangku yang berseberangan dengan Daiki, sekilas dia merasakan pria itu menatapnya tajam, namun ketika pandangan mereka bertemu, Daiki tersenyum kepadanya. Kentaro membalasnya dengan sedikit anggukan. "Kau sudah siap Menjo-kun?" Suara Presdir mengejutkannya, pria itu mengangguk dan memberikan senyuman terbaiknya.

Perlahan Kentaro bangkit dari duduknya untuk berdiri, menundukkan sedikit kepalanya sebelum berucap. "Terima kasih sebelumnya saya ucapkan untuk Bapak Presdir yang bersedia mengadakan rapat kedua. Saya juga memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang saya tidak duga sama sekali di hari pertama rapat," ujar Kentaro dengan tenang. Kepercayaan dirinya seakan bertambah.

Kentaro sudah memulai presentasinya. Yuuki yang duduk di sebelahnya tersenyum sambil mendengarkan, sesekali kepalanya mengangguk, matanya tak lepas menatap curiga pada pria kecil yang berada di seberang Kentaro. Pria itu tak lain adalah Daiki.

Empat puluh lima menit berlalu, yang artinya rapat pun telah usai. Presdir tersenyum puas saat mendengar presentasi yang disampaikan oleh Kentaro. Semua peserta rapat bertepuk tangan memberikan penghargaan pada Kentaro yang sempurna dalam menjabarkan project kali ini dengan sangat memuaskan.

Dari hasil rapat tersebut terbukti bahwa kinerja Kentaro tidak pernah turun, selalu bagus seperti biasanya. Klien yang ditangani olehnya selalu puas. Penjualan dibawah kuasanya juga selalu meningkat tajam. Apapun akan Kentaro lakukan demi memuaskan kliennya, meski ia harus mencari bahan-bahan kualitas nomer satu ke ujung dunia sekalipun.

Hasil kerjanya juga tak luput dari bantuan rekan sekaligus sahabatnya yaitu Yuuki. Yuuki yang menjadi interior designer selalu membantu Kentaro jika kliennya meminta untuk dirancangkan sebuah design ruangan. Begitu juga sebaliknya, jika Yuuki memiliki klien untuk mendapatkan property terbaik, Yuuki selalu menunjuk perusahaan property di mana Kentaro bekerja.

HIKARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang